BAGIAN 2 : CHAPTER 89

5 2 0
                                    

Edward Demons dan Celion Demonstra berpisah dengan Draking. Dan mereka langsung menuju sebuah kontes musikal di lantai bawah.

“Wow! Kenapa kamu tahu kalau ada kontes disekitar sini?” -Celion Demonstra

“Bilang saja, itu firasat.” -Edward Demons

Edward Demons mengetahui sebab dia pernah meliha tulisan yang sangat mirip di ruangan tahtanya dan juga gulungan kertas kuno. Makanya dia bisa sedikit membaca dan tahu kalau ada kontes.

Lalu Edward Demons membaca lebaran kontes yang berada disampingnya.

“Celion, hadiah dari pemenangnya, mereka mendapatkan hadiah berupa pakaian yang sangat mewah.” -Edward Demons

“Benar. Ada gambarnya juga.” -Celion Demonstra

Ketika Celion Demonstra akan masuk kedalam kontes tersebut, Draking menjewer telinganya.

“Kamu mau kemana lagi?” -Draking

“Kami hanya ingin mengikuti kontes musikal itu saja.” -Celion Demonstra
“Apa ini perbuatan kamu, Edward?” -Draking

Draking menatap Edward Demons dengan kedua matanya, dan Edward Demons tidak bisa mengalihkan.

“Baik, aku melakukannya dan memintanya. Aku juga ingin dia tidak menggunakan baju tempur setiap saat.” -Edward Demons

Edward Demons sedikit rasa malu karena melihat Celion Demonstra terus menggunakan baju tempur.

“Edward, aku tidak menyangka kamu perduli denganku. Tapi aku memiliki banyak baju, selain baju tempur ini. Bisa saja, aku mengganti baju tempur ini jika kita tidak dipaksa dan dibawa olehnya.” -Celion Demonstra

Celion Demonstra sangat senang karena Edward Demons memang perduli dengan situasinya.

Diatas panggung konser tersebut, sudah ada pemenang dari kontes musikal. Dan Pemenang tersebut ingin ada orang lain bertanding melawannya.

“Yo... Namaku West Thirdson. Aku ke sini mempertaruhkan gelarku. Siapa yang bisa melawan diriku ini, aku akan memberikan hadiah. Apa hadiah itu? Yo..yo.. Digital Crash 10000 dan Pakaian Mewah!” -West Thirdson

West Thirdson adalah seorang Hip hop jalanan yang sudah mendapatkan banyak gelar di setiap kompetisi dan berbagai konser musikal. Dan saat ini dia mempertaruhkan sebagian gelarnya tersebut.

Celion Demonstra yang sudah tidak sabar, dia langsung masuk keatas panggung tanpa mendaftar diri terlebih dahulu.

Melihat ada seorang asing tanpa pendaftaran, Para Penjaga konser menghadang Celion Demonstra dan menyuruhnya untuk turun. Akan tetapi West Thirdson menyuruh Para Penjaga konser untuk membiarkan saja.

“Yo...yo... Gadis kecil, kamu sangat berani masuk daerahku.” -West Thirdson

“Aku datang ke sini untuk mendapatkan hadiah itu.” -Celion Demonstra

Celion Demonstra tidak bisa berbicara dengan nada seperti West Thirdson.

“Apakah kamu barusan ingin bernada seperti ini? Yo...yo Halo, semua. Kita kedatangan tamu. Dia data ke sini untuk mengambil hadiah. Apakah dia bisa? Yeyeye!” -West Thirdson

“Aku pasti bisa.” -Celion Demonstra

Draking yang hanya berdiam diri didepan panggung dan hanya bisa menonton saja. Dan juga dia merasa ada sesuatu keganjilan didalam konser tersebut.

“Kalau begitu, konser ini adalah konser musik yang berfokus pada tema!”

Pertunjukan tersebut mulai dan tema yang akan dihadapi oleh mereka adalah Kematian.

“Wow...wow! Ini adalah tidak wajar. Walaupun aneh, aku yakin kamu pasti akan kalah!” -West Thirdson

Tema tentang kematian adalah tema yang tidak terlalu wajar dan tidak normal.

“Bagaimana dengan nada seram ini? Hi..hi! Mematikan, mematikan. Jiwa-jiwa terbang melayang kearah lawan. Kematian ada rasa sakit atas kebenaran. Kalian semua pasti akan mati. Mematikan, mematikan itu kenyataan.” -West Thirdson

Selanjutnya Celion Demonstra, dia harus menggunakan tema yang sama.

“Kematian itu menyakitkan, rasa seperti ditusuk pedang. Akan tetapi semua yang kita punya di dunia aka terasa terbebas. Walaupun pandangan gelap, tetapi hati sudah tenang....” -Celion Demonstra

Sepertinya Celion Demonstra tidak bisa melanjutkan nada lagunya.

“Woi.. woi! Ada apa? Apakah kamu belum bisa menyelesaikan?” -West Thirdson

West Thirdson agak kecewa dengan lawannya tersebut yang tidak bisa melanjutkan nada lagu.

Karena Celion Demonstra masih berpikir sangat lama, akhirnya West Thirdson memenangkan pertunjukan tersebut.

“Baiklah, kamu itu tidak bisa bernyanyi dan sekarang turunlah dari panggung ini!” -West Thirdson

Celion Demonstra turun dari panggung dan agak kecewa, karena dia tidak bisa memenangkan pertunjukan tersebut.
Dan selanjutnya peserta setelahnya, adalah Edward Demons.

“Heh...”

Ketika Celion Demonstra sedang berada diatas panggung, Edward Demons diam-diam melakukan pendaftaran ke Para panitia. Dan dia sangat yakin akan memenangkan pertunjukan tersebut.

Edward Demons menaikin Panggung pertunjukan dan dia sangat yakin akan mengalahkan orang itu dan juga mendapatkan hadiah untuk Celion Demonstra.

Draking yang hanya bisa terdiam dan heran dengan perilaku Edward Demons.

“Edward, kamu! Cepat selesaikan, aku tidak punya waktu lagi.” -Draking
Sementara dua orang disampingnya menyemangatinya.

“Ayo, Edward, balaskan dendamku!” -Celion Demonstra

“Tuan, kalahkan orang gondrong itu dan dapatkan hadiahnya!” -Xesa

“Siap, Nona-nona!” -Edward Demons
Dan lalu Draking mendekati Xesa dan berbisik kepadanya.

“Xesa, setelah ini, kita akan melanjutkan perjalanan kita menggunakan kendaraan terbang itu. Dengan syarat, kamu harus menyemangati ayahmu itu.” -Draking

“Dia bukan ayahku. Dan aku akan terus menyemangatinya, dan lalu kita bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan terbang itu.” -Xesa

Xesa sangat senang, dia dapat menaiki kendaraan tersebut itu. Tapi dia harus menyemangati Edward Demons yang ada diatas panggung.

West Thirdson sangat senang karena ada makhluk bertubuh besar akan menjadi lawannya dan juga dia mengira kalau lawannya itu adalah kekasih dari lawan sebelumnya.

“Yo...! Apakah kamu ingin mengalahkanku? Untuk membalas dendam kekasih kamu itu.” -West Thirdson

“Kami ini bukan kekasaran atau semacamnya. Aku hanya ingin membawa hadiah untuknya saja.” -Edward Demons

“Itu sama saja.” -West Thirdson

Pertunjukan tersebut dimulai dan tema yang digunakan berbeda dengan pertama, tema berikutnya adalah kekuasaan dan kekuatan.

West Thirdson dapat melakukan nada lagu yang sangat kuat dan luar biasa, tetapi dia terkena sebuah balasan nada lagu yang sangat luar biasa dari lawannya tersebut. Edward Demons, dia dapat menyanyikan nada lagu yang sangat keras dan kuat, lebih kuat dari West Thirdson.

Draking mengerti kenapa nada lagu yang dikeluarkan oleh Edward Demons sangat luar biasa, keras, dan kuat. Itu karena Edward Demons memiliki cara bicara yang agak tegas dan besar.

Celion Demonstra dan Xesa masih bisa menyemangati Edward Demons dari bawah panggung. Walaupun mereka tidak terlalu mengerti apa yang dibawakan oleh Edward Demons.

Setiap balasan yang diberikan oleh West Thirdson, akan terbalas balik kearahnya oleh Edward Demons. West Thirdson baru pertama kali dapat bersaing kuat dalam musiknya.

Akhirnya pemenangnya akan ditentukan oleh Para Panitia.

“Cukup bagus, Yo! Bolehkah kamu memberitahu namamu?” -West Thirdson

“Yohai! Namaku adalah Edward Demons, salam kenal.” -Edward Demons

“Demons.”

West Thirdson cukup terdiam setelah mendengar nama Edward Demons.
Para Panitia memberikan hadiah itu kepada Edward Demons karena telah memenangkan pertunjukan tersebut. Dan Edward Demons langsung memberikan hadiah berupa baju kepada Celion Demonstra.

Tapi ketika Para Panitia meminta kartu digital untuk mencairkan hadiah yang berupa Digital Crash, Edward Demons hanya bisa bilang dia tidak punya kartu tersebut. Tapi Draking masuk kedalam waktu yang tepat, dia memberikan kartunya kepada Para Panitia.

Para Panitia langsung bisa mencairkan hadiah yang berupa Digital Crash kepada Edward Demons dengan kartu Digital milik Draking.

“Baiklah, Edward. Walaupun ini punyaku, tetapi sebagian didalam kartu ini punya kamu. Jadi aku tidak akan menggunakan kartu ini sebelum kamu menghabiskan uang kamu didalam sini.” -Draking

Mereka berempat langsung menuju ke lantai atas untuk menemani Celion Demonstra ganti bajunya dan juga sekalian belanja di lantai atas.

Ketika meninggalkan tempat konser tersebut, West Thirdson berbicara kepada mereka berempat.

“Tidak heran, ada Haus Kebenaran di sini. Mereka sedang mencari kamu. Aku tidak tahu kenapa kamu dicari tetapi mereka sangat marah.” -West Thirdson

BERLANJUT.....

[ZEROLINE] ZERO DIMENSION : Rise of the Mystical Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang