BAGIAN 2 : CHAPTER 88

5 2 0
                                    

Dokter Review menggunakan alat penerjemah untuk membantu mereka berkomunikasi dan juga memberikan satu lagi alat penerjemah untuk Xesa.

“Namaku adalah Xesa.” -Xesa

Xesa agak ragu saat menjawab pertanyaan tersebut.

“Baiklah, Nyonya Xesa. Bisakah anda berikan kartu yang ada di tangan kamu itu!” -Dokter Review

Xesa memberikan kartu yang sebelumnya diberikan oleh Draking, dia tidak tahu kartu apa itu. Tapi sepertinya akan berguna.

“Dari kartu ini, kamu adalah salah satu Penjelajah dengan kartu Galaxy S3. Jadi aku tahu apa yang kamu lakukan, dan kenapa tangan kamu itu bisa membeku.” -Dokter Review

Dokter Review menggunakan alat canggihnya untuk mendeteksi tangannya Xesa yang membeku tersebut.

“Kamu itu tidak boleh mengeluarkan tangan kamu dari jendela pesawat luar angkasa. Jadi begini kalau kamu mengeluarkan tangan kamu dari jendela. Apalagi ketika sedang dalam kecepatan melampaui cahaya.” -Dokter Review

“Pesawat luar angkasa?” -Xesa

Xesa tidak tahu apa itu pesawat luar angkasa, dan apakah itu kendaraan terbang yang pernah dia lihat. Dan dia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.

“Bukan, ini karena aku mengeluarkan tangan aku dari lorong.” -Xesa

“Lorong? Maksud kamu, lorong pemindahan. Sudah lama aku melihat orang menggunakan tradisi kuno tersebut.” -Dokter Review

Menurut Dokter Review, orang yang menggunakan lorong pemindahan atau semacamnya adalah orang yang cukup kuno, karena orang itu menghabiskan kekuatannya saja.

“Bukan aku, tetapi salah satu temanku. Dia menggunakan kekuatan itu untuk menuju ke sebuah planet.” -Xesa

Xesa mengatakan kepada Dokter Review, bukan dia yang menggunakan tetapi salah satu temannya.

“Kalau begitu, teman kamu cukup kuno juga. Di masa sekarang, hanya sebagian kecil orang yang menggunakan kemampuan seperti itu, dan itu hanya memboros energi kehidupan mereka saja.” -Dokter Review

“Dan lalu kamu dari planet mana dan siapa teman kamu itu?” -Dokter Review

Dokter Review menanyakan Xesa berasal dari planet mana dan siapa temannya yang kuno tersebut.

“Saya berasal dari...” -Xesa

Tiba-tiba Draking masuk kedalam ruangan tersebut, dan bertanya kenapa Xesa lama sekali.

“Xesa, kamu sangat lama sekali. Apakah kalian berbicara sesuatu?” -Draking

Dokter Review menjawab pertanyaan tersebut.

“Halo, kami sedang membicarakan hal-hal aneh dan apakah kamu temannya?” -Dokter Review

“Aku bukan temannya, dan segeralah pulihkan dia. Aku tidak punya waktu lagi.” -Draking

Draking menutup pintu itu dan keluar dari ruangan tersebut.

“Wow, teman kamu itu tidak terlalu bersahabat.” -Dokter Review

“Aku juga tidak tahu kalau kami adalah teman.” -Xesa

Akhirnya pemulihan tangan sebelah kirinya telah selesai, dan Xesa dapat menggerakkan tangannya lagi. Dan dia sangat berterimakasih kepada Dokter Review.

“Baiklah, ini sudah selesai.” -Dokter Review

“Terima kasih banyak.” -Xesa

“Oh, ya... Pembayarannya sudah ditanggung oleh Pihak lain.” -Dokter Review

Xesa terkejut karena dia mendengar kalau ada pembayarannya atas perobatan tadi. Tapi dia tidak tahu siapa yang membayar biaya pengobatan.

“Nyonya Xesa, ada apa?” -Dokter Review

“Tidak apa-apa, bolehkah saya meninggalkan ruangan ini!” -Xesa

“Silahkan, jangan lupa mengulang lagi.” -Dokter Review

Xesa meninggalkan tempat pemulihan tersebut dan menutup pintu dengan pelan. Dan dia sudah dihampiri oleh Draking didepan matanya.

“Bagaimana? Apakah kamu sudah benar-benar pulih?” -Draking

Draking menanyakan keadaan Xesa.

“Sudah. Dan apakah kamu tahu tentang pembayaran pengobatan tersebut?” -Xesa

Xesa bertanya kepada Draking, apakah Draking sudah tahu kalau ada pembayaran pengobatan tersebut dan apakah dia yang membayarnya.

“Iya, semua tempat membutuhkan namanya uang. Dan untung saja, aku masih ada banyak uang didalam kartu digital milikku ini.” -Draking

Draking telah membayar pembayaran tersebut dengan kartu digital. Kartu Galaxy S3 yang dipegang oleh Xesa itu terhubung dengan kartu Digital milik Draking.

“Xesa, aku ingin kamu jangan pernah kehilangan kartu tersebut. Walaupun kartu tersebut adalah kartu palsu, akan tetapi dalam perjalanan sekarang kamu akan membutuhkannya.” -Draking

Draking meminta Xesa agar tidak menghilangkan kartu tersebut yang dipegangnya, walaupun kartu tersebut palsu, tetapi pasti akan diperlukan.

“Jadi ini kartu palsu. Tapi kenapa kamu bisa membuat sedetail ini?” -Xesa

Xesa memperhatikan setiap bagian kartu tersebut dan matanya tidak bisa tahu apa perbedaan dengan kartu asli.

“Apakah kamu mempunyai kartu aslinya, Draking?” -Xesa

“Aku punya. Tapi aku tidak akan menunjukkan kepada siapapun, selain diriku sendiri.” -Draking

Draking tidak akan memberikan kartunya kepada orang lain atau orang asing, selain dirinya sendiri.

“Ayolah, aku ingin mengetahui perbedaan dengan kartu yang asli!” -Xesa

Xesa sekali lagi meminta Draking untuk menunjukkan kartu asli tersebut.

“Nanti saja. Kita harus segera ke tempat dua orang pasangan tersebut. Mereka pasti sedang dibicarakan oleh orang-orang sekitarnya.” -Draking

“Ok.” -Xesa

Draking dan Xesa berjalan dan kembali ke tempatnya Celion Demonstra dan Edward Demons menunggu mereka.

Ketika mereka sudah sampai di sana, Celion Demonstra dan Edward Demons hanya diam diri saja dan tidak berbicara apapun. Dikarenakan mereka tidak tahu ingin berbicara apa, dan mereka juga berada tempat yang sangat asing.

Draking langsung menuju ke tempat mereka, dan lalu memberikan alat penerjemah kepada mereka berdua dan juga kepada Xesa.

“Ini, aku berikan kalian alat penerjemah. Pasangkan ditelinga kalian masing-masing!” -Draking

“Baiklah.”

Mereka bertiga memasang alat penerjemah di telidi telinga. Dan setelah memasang alat penerjemah itu, Celion Demonstra langsung malu karena dia tahu apa yang dibicarakan oleh orang lain.

“Edward, Draking, Apakah di sini ada toko pakaian?” -Celion Demonstra

Celion Demonstra baru menyadari kalau pakaian yang digunakannya terlalu mencolok dan diperhatiin oleh beberapa orang.

“Ada di lantai atas.” -Draking

“Kalau begitu, bolehkah aku meminjam beberapa uang kamu punya!” -Celion Demonstra

“Kamu mau beli pakaian, nanti saja.” -Draking

“Tapi mereka....” -Celion Demonstra

“Dengarkan saja, Celion.” -Edward Demons

Celion Demonstra tidak diperbolehkan membeli pakaian oleh Draking, karena dia membeli pakaian menggunakan uang Draking. Dan Draking itu adalah orang yang sedikit pelit, jadi dia tidak akan meminjam uangnya untuk keperluan hal yang tidak penting sama sekali.

Ketika ingin berjalan dan akan mengaktifkan portal lagi, Draking ditahan oleh Xesa.

“Draking, bisakah kita melanjutkan perjalanan ini dengan Kendaraan itu?” -Xesa

Jarinya menunjuk kearah kapal Angkasa penumpang, dan Xesa ingin sekali mencoba naik kapal Angkasa tersebut.

“Bukankah, kalian saat ditangkap oleh Juliana. Kalian sudah naik kapal Angkasanya.” -Draking

“Kami tidak naik. Kami saja berada di ruangan gelap.” -Xesa

Kenapa Xesa ingin naik kapal Angkasa penumpang tersebut, karena dia ingin mengetahui teknologi diluar planet. Dan dia belum pernah tahu kalau ada teknologi secanggih seperti itu.

Dan ketika Draking akan mempersiapkan portal yang akan digunakan untuk perjalanan, tiba-tiba Edward Demons mendekati Celion Demonstra dan berbisik-bisik.

“Celion, sepertinya aku tahu bagaimana cara kamu mendapatkan pakaian ganti?” -Edward Demons

“Bagaimana?” -Celion Demonstra

BERLANJUT.......

[ZEROLINE] ZERO DIMENSION : Rise of the Mystical Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang