PROBLEMATIC QUEEN

SORRY

Kekacauan besar telah terjadi, bahkan Hyunjung mendengarnya dari Yeseo. Untuk pertama kalinya setelah mereka bukan lagi artis dan manajernya, Yeseo menghubungi Hyunjung hanya untuk memberitahu bahwa Jimin menghajar Yoongi habis-habisan di studio. Saat itu Yeseo belum tahu sebabnya, tapi merasa perlu memberitahu karena ada Taehyung yang terlibat.

"Yoongi dibawa ke rumah sakit dan Jimin sedangkan ditenangkan di ruang wardrobe. Aku tidak lagi melihat adikmu, tapi sebenarnya ada apa?"

Pertanyaan Yeseo tadi ditanggapi dengan diputusnya sambungan telepon secara sepihak. Hyunjung tidak akan bisa memberitahu apa pun pada Yeseo, meski itu tidak berarti apa-apa. Berselang sepuluh menit kemudian, Yeseo kembali menghubungi dengan informasi inti yang berhasil ia ketahui.

"Ya! Apa yang kudengar ini sungguhan? Kau hamil anak Yoongi? Bagaimana bisa? Jangan bilang alasanmu mundur karena hal ini? Tidak, 'kan? Aku tidak mungkin kecolongan hal sebesar ini sebelumnya."

Lagi, Hyunjung memutuskan sambungan telepon secara sepihak dan tak menyentuh ponselnya hingga satu jam berselang. Jika disentuh sekarang, mungkin ponselnya sudah panas berkat notifikasi yang tak kunjung berhenti sedari tadi.

Ratusan pesan masuk, puluhan panggilan tak terjawab, dan semua itu berasal dari banyak orang. Termasuk ibunya, yang menjadi sosok yang paling Hyunjung hindari saat ini. Ia tak dapat membayangkan sekecewa apa Ibu padanya.

Di tengah kekacauan dalam pikirannya, pintu kamar Hyunjung diketuk dari luar. Tiga kali, dan tak ada satu pun yang Hyunjung tanggapi. Hingga pintu dibuka perlahan, dan menampakkan sosok yang menjadi penyebab semua kekacauan ini terjadi.

Yoon Taehyung.

"Boleh aku masuk?" tanya si bungsu dalam keluarga Hyunjung.

Hyunjung tahu Taehyung merasa bersalah, tapi ia berusaha menyembunyikannya di balik ekspresi dan nada bicaranya yang dibuat sedingin mungkin. Taehyung ingin menciptakan kesan bahwa dirinya juga masih merasa kecewa, tapi Hyunjung mengenali adiknya dengan baik.

Taehyung melangkah masuk, kemudian duduk di tepian tempat tidur di mana Hyunjung duduk sambil memeluk lutut. Lelaki itu menumpukan kedua tangan di kedua sisi tubuhnya, menundukkan kepala sembari menggigit bibir bawahnya.

"Matikan saja ponselmu," katanya, membuka konversasi. "Aku yang akan mengabari Ibu tentang situasi ini, dan aku juga yang akan mengabarimu tentang situasi mereka. Yoongi Hyung masuk rumah sakit dan...."

"Bagaimana Jimin tahu?" Hyunjung menyela. "Aku mengerti jika kau tadi langsung menghampiri Yoongi dan melampiaskan kekesalan atas kesalahpahamanmu padanya, tapi bagaimana Jimin bisa tahu? Dia ada di sana?"

"Tadinya tidak. Hanya ada Yoongi Hyung saat aku datang, tapi... intinya Jimin Hyung datang untuk melerai dan aku memberitahunya."

Hyunjung refleks meraih bantal dan memukulkannya pada Taehyung sekeras mungkin. Ia tidak menyangka jika adiknya akan sebodoh itu sampai melakukan sesuatu yang akan memicu masalah menjadi jauh lebih besar.

"Kau sungguh sudah kehilangan akal! Bagaimana mungkin kau memberitahu Jimin secara langsung? Memang kau tidak tahu sedekat apa Jimin dengan Yoongi?"

"Kau sendiri?" Taehyung telah berdiri untuk menghindari pukulan-pukulan berikutnya. "Kau sangat tahu sedekat apa mereka berdua, bagaimana bisa kau tidur dengan Yoongi Hyung sampai hamil begitu? Bagaimana bisa kau melakukannya padahal kau sendiri tidak bisa memberikan alasan yang jelas saat memutuskan hubungan kalian secara sepihak?"

"Kami tidak sengaja! Kami mabuk dan semua terjadi begitu saja. Tidak ada satu orang pun yang mengharapkan kehamilan ini, terutama aku. Sudah kubilang kami sudah menyelesaikan semua ini. Masalah ini sudah terkendali tanpa ada yang tahu sampai kau mengacau karena kesimpulan yang seenaknya kau tarik sendiri."