3

5.9K 504 20
                                    


Happy reading!!!

Saat ini masih Taeyong yang bersama dengan Jaehyun di cafe itu, mereka masih asik bercanda ria sampai seorang wanita datang dan langsung merangkul lengan Jaehyun. Mereka yang awal mula bercanda ria langsung terdiam sampai beberapa menit, kemudian Taeyong yang lebih dulu menggebrak meja karena tidak suka kekasihnya di rangkul seperti itu, Taeyong ingin melangkah pergi sebelum suara Jaehyun menangkannya dan menyuruhnya berhenti.

"Taeyong berhenti dan duduklah kembali, apa yang kau pikirkan tentang wanita ini hm? " Jaehyun berdiri dan melepas rangkulan wanita itu dengan kasar sampai membuat wanita itu terjengkang  dan dress yang sangat pendek itu tersingkap sehingga paha wanita itu terlihat, sungguh demi apapun Jaehyun tidak mengenal wanita itu dan dia juga merasa jijik saat di rangkul seperti tadi. Jaehyun mendekati Taeyong dan mengecup singkat bibir itu "jangan berpikir yang tidak benar, aku hanya mencintaimu dan aku sama sekali tidak mengenalnya. "

Taeyong tersenyum, Jaehyun juga mengelus pipi Taeyong, mereka menikmati waktu mereka seakan lupa keadaan sekitar yang sedang menatap kagum dan jangan lupakan seorang wanita yang marah karena di acuhkan seperti itu. Wanita itu lantas bangun dari duduknya dan mendorong Taeyong cukup kuat sehingga membuat dahi Taeyong terbentur kaca cafe.

Jaehyun meradang saat Taeyong berbalik menghadap nya dan mata Jaehyun menangkap sebuah memar di dahi Taeyong. Jaehyun langsung membalik tubuh wanita itu dengan kasar dan menampar cukup keras, mungkin keras sekali sampai membuat pipi wanita itu memerah dan sudut bibirnya mengeluarkan darah. Jaehyun tidak peduli ucapan orang lain yang menganggap dirinya tidak sopan kepada wanita atau apapun itu, yang paling penting sekarang Taeyong nya yang terdapat memar di dahinya.

"Sayang kau tidak kenapa-napa? " Tatapan Jaehyun yang semula meneliti memar itu lalu beralih pada mata Taeyong yang berkaca kaca itu. Bagus Taeyong kau sangat pintar untuk berdrama.

Dalam diam Taeyong tersenyum miring, Jaehyun-nya terlalu mencintainya dan juga Taeyong sangat senang saat melihat Jaehyun marah dan menampar wanita itu "tidak sia-sia aku tidak menahan dorongan nya." Batin Taeyong, hanya dorongan kecil seperti itu tidak akan membuat Taeyong bergerak dari tempatnya "aku tidak apa apa, hanya dahi ini sedikit nyeri. " Dengan sendu Taeyong berucap dan tak lupa Taeyong mengusap dahi itu perlahan seakan memar nya sakit sekali.

Jaehyun mendekat lalu memeluk Taeyong erat dan sesekali meniup memar itu.

Lagi lagi wanita itu di acuhkan "kau memilih laki-laki dari pada aku wanita? Dia tidak bisa memberikan keturunan untukmu dan bahkan dadanya juga tidak besar. " Dengan cukup lantang wanita itu bersuara

Oh ternyata wanita itu tidak tau kalau Taeyong seorang anak dari pria carrier, Taeyong menggelengkan kepalanya pelan, dia cukup terhibur dengan tingkah wanita itu.

"Aku memang lebih memilih kekasihku dari pada wanita murah sepertimu, dan turunkan suaramu itu. " Jaehyun saja tidak pernah meninggikan suaranya kecuali saat Taeyong melakukan kesalahan kepadanya.

"Kurang apa diriku jae? "

"Kurang harga diri, aku tidak mengenalmu dan kau seperti jalang langsung merangkulku. " Sarkas nya.

Wanita itu terbelalak saat Jaehyun berkata sarkas padanya, dengan perasaan malu dan rasa dendam kepada Taeyong dia pergi dari cafe tersebut.

Jaehyun melirik jam tangannya dan Jaehyun cukup tersentak saat melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 10.00 pm.

"Ayo pulang Tae, sudah malam. "

Taeyong menggeleng "aku tidak bisa Jaehyun, aku harus membantu menutup cafe ini. "

"Aku akan meminta ijin kepada pemilik cafe ini, dan mengatakan kalau kau sedang sakit. "

"Shit, kalau Jaehyun bertemu dengan yang punya cafe itu adalah aku. " Ucapnya dalam hati "errr tidak usah, aku akan bekerja hari ini, Jaehyun pulang saja ya. "

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang