8

4.7K 423 16
                                    

Happy reading!!!

Mark senang, kalian pasti tau kenapa bukan? Yap karena dia memiliki orang tua lengkap. Bahkan mereka sekarang berada di sebuah taman hiburan, Mark tidak pernah masuk ke sini, dia selalu melihat sekitar dengan mata yang berbinar.

"Mark kau senang? " Ucap Taeyong, dia mengusak rambut Mark perlahan.

"Iya mommy Mark senang. "

"Syukurlah kau senang, maaf kami hanya bisa membawamu ke sini. "

Mark memeluk Taeyong dengan erat, dia mengduselkan kepalanya pada dada Taeyong.

"Tidak apa apa mommy, bagi Mark ini sudah indah karena Mark tidak pernah kesini, Terima kasih ya mom."

"Sama sama sayang. "

Setelahnya mereka menyusuri tempat bermain itu, mereka menaiki semua wahana, tidak tidak yang menaiki wahana hanya Mark saja untuk Taeyong dan Jaehyun mereka hanya mengawasinya saja.

"Mommy Mark lelah, ayo pulang. " Ucapnya sambil berlari setelah menaiki beberapa wahana.

Taeyong menyambutnya dengan membuka kedua tangannya lalu setelahnya mereka berpelukan dengan Mark yang bersandar nyaman pada Taeyong.

Apa yang di lakukan Jaehyun saat ini? Kenapa dia tidak ikut berbicara? Jaehyun hanya melihat interaksi mereka dengan sesekali dia melihat ke arah ponselnya.

Bukan tanpa sebab dia terus menerus melihat ke arah ponselnya, dia mendapat kiriman pesan dari papanya itu.

Papa

Wah kau mengangkat seorang anak? Bukankah kau sudah tau peraturan dari keluarga Jung?

Jaehyun menelan ludahnya, belum selesai dia ingin membalas, satu pesan lagi di dapatnya dari orang yang sama. Dengan sedikit takut Jaehyun menggeser sedikit room chatnya.

Papa

Ah Lee Min Hyung kau memanggilnya Mark, bagaimana jika aku membunuhnya?. Beruntung aku tidak mencari identitas kekasihmu karena aku masih mengingat kalau kau masih cucu ku. Singkirkan Mark dan Terima perjodohan ini atau kau akan melihat dua mayat sekaligus, kau tertarik? Cucu ku yang malang.

Jaehyun merutuk dalam hati, lagi lagi dia di kondisi yang tidak berdaya. Jaehyun melirik ke arah Mark Taeyong yang sedang tertawa lepas itu.

"Mark, daddy ingin berbicara dengan mommy mu dulu berdua, Mark belikan kami makanan ya. "
Mark mengangguk, dia mengambil uang yang di berikan padanya.

Taeyong menatap dengan bingung "apa? Ada apa sebenarnya? "

Jaehyun menggenggam tangan Taeyong, dia juga mengelusnya perlahan "Taeyong dengarkan aku, aku di jodohkan. "

"Ken-"

"Tolong jangan memotong ucapanku, aku belum selesai berbicara. " Jaehyun mengambil nafas cukup dalam "jujur saja, aku ingin menolak perjodohan itu tapi aku tidak bisa melakukannya. Bukan karena aku tidak mencintaimu ataupun aku suka pada orang yang di jodohkan tidak bukan itu, akupun tidak tau dengan siapa aku di jodohkan. Taeyong setelah kau tau tentang perjodohan ini aku harap kau masih mau berada di sampingku."

"Jae... Sebenarnya aku juga di jodohkan."

"Apa!!?"

Taeyong mengangguk "iya aku juga di jodohkan, eum bagaimana ya aku juga tidak bisa menolaknya karena itu permintaan kakek ku. " Sendu Taeyong.

"Permintaan kakek mu?" Jaehyun ingin memastikan kalau pendengarannya tidak salah.

"Iya kakek, aku di jodohkan karena permintaan kakek. Kakek berkata kalau aku di jodohkan oleh cucu temannya. "

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang