10

4.9K 417 25
                                    


Happy reading!!!

Saat ini Johnny dan yang lainnya berada di depan gerbang besar, Yuta terdiam di tangan kanannya terdapat botol besar berisi susu sedangkan tangan kirinya sedang merogoh sesuatu di bawah kursi tempat duduknya.

"Sedang apa kau? "

"Mengambil katana kesayanganku. " Jawab Yuta, setelahnya dia mengeluarkan katana merahnya.

Gak sesuai sih emang, karena gak tau ngedit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak sesuai sih emang, karena gak tau ngedit. Ada yang mau minta fotonya gak? Tanpa tanda.

Johnny dan Taeil bergidik saat melihat katana itu, bukan tanpa sebab. Karena mereka berdua tau bagaimana sadisnya katana itu memotong tubuh musuh.

"Lama sekali aku tidak menggunakan ini, selama ini aku masih menggunakan katana biasa saja. " Yuta memutar mutar kan katana nya.

"Yuta, ini waktumu sekarang. Aku maksudku kami tidak akan membunuh silahkan kau saja, kami hanya membantumu melawan penjaga. " Taeil tau seperti apa senangnya Yuta saat di suruh membunuh orang.

"Kau memang tau kesenangan ku Taeil sayang. "

"Berhenti memanggil sayang bedebah, aku jijik. " Memang tak jarang Yuta memanggil sayang ke teman temannya jika merasa senang, tapi yang di panggil begitu merasakan mual.

Yuta terkekeh, dia menggunakan maskernya lalu keluar dari mobil di ikuti mereka berdua.

"Kau tau Yut, Bredy dan Addison sedang berdua di dalam. Kau langsung membunuh dua orang sekaligus. " Ucap Taeil.

Yuta mengangguk, dia menyarungkan katananya lalu menyimpannya di tas belakang hingga dia tidak terlihat membawa senjata sedikitpun, ah dan tak lupa dia juga menyelipkan pistol yang ia simpan di bawah sepatunya.

"Aku pergi dulu sayang, bye. " Ucap Yuta, dia juga membuat kecupan untuk Johnny dan Taeil tapi sayangnya mereka berdua malah menutup mulut seolah mual.

Yuta terkekeh "jaga kandungannya ya, ayah akan kembali lagi nanti. " Mengedipkan salah satu matanya.

"Pergi kau Yuta, atau aku akan melesatkan peluru ini pada pahamu. " Johnny jijik pada kelakuan temannya itu.

Yuta pergi seolah dia memang seorang pengantar susu. Dia di ijin kan masuk dengan mudah karena mungkin memang sudah biasa ada penjual susu yang mengantarkannya.

Yuta tersenyum miring saat melihat pintu rumah yang cukup besar, hatinya berbunga bunga karena akan membunuh orang.

Tok!!!

Tok!!!

"Susu." Ucap Yuta, bahkan dia sedikit mengubah suaranya.

Pintu itu terbuka dan mungkin Addison memang sudah siap di bunuh karena dirinya sendiri yang membukakan pintu.

"Apa? "

"Susu, aku kesini mengantarkan susu tuan. " Yuta bersmirk di dalam maskernya, dia tidak sabar membunuh orang di depannya ini.

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang