7

4.9K 463 29
                                    

Happy reading!!!

Entah Jaehyun harus menyesal membawa Mark pada Taeyong atau dia harus senang. Taeyong langsung memusatkan perhatian semua pada Mark bukan pada dirinya lagi, tapi jika tidak ada Mark mungkin dia tidak akan mewujudkan keinginan Taeyong.

Jaehyun duduk diam memperhatikan keduanya, dia meminum sodanya perlahan. Tawa Taeyong karena candaan mark bahkan binar mata Mark yang senang itu membuat Jaehyun juga ikut tersenyum, bisakah dia seperti ini saja bersama Taeyong dan Mark? Terkadang jika mengingat dia seorang ketua mafia membuatnya menyesal kenapa terlahir di keluarga yang penuh aturan seperti ini.

"Hah.. " Ini sudah kesekian kalinya Jaehyun menghela nafasnya.

Taeyong dan Mark yang menyadarinya mengerutkan keningnya.

"Jaehyun kau kenapa? " Dia penasaran kenapa Jaehyun terdengar menghela nafasnya terus.

Jaehyun tersentak "hah aku tidak apa apa Taeyong. " Tidak mungkin dia mengatakan kalau memikirkan tentang keluarga mafia nya bukan?

Taeyong menatap penuh selidik "jawab jujur kenapa, mau membohongi ku? "

Dengan gelengan pelan "tidak sayang, sungguh. "

"Awas kau berbohong. " Taeyong menatap Jaehyun lama "Jaehyun kapan aku bisa pulang? " Dia sudah bosan berada di rumah sakit ini.

"Kau ingin pulang? Besok saja ya. "

"Aku tidak mau, aku mau pulang sekarang juga. " Alisnya menukik tajam, tapi bagi Jaehyun itu menggemaskan.

"Besok ya sayang? " Bujuk Jaehyun lagi.

"Aku tidak mau. " Mata Taeyong berkaca kaca, dia tidak suka berada di sini. "

"Baiklah aku akan berbicara pada dokternya. " Jaehyun beranjak dari duduknya, dia mendekati Taeyong lalu mengusap rambutnya itu.

Setelahnya dia berbalik dan ingin melangkahkan kakinya sebelum sebuah tangan mencekal tangannya.

Jaehyun menatap Taeyong bingung "kenapa? " Dia mendekati Taeyong setelah mendapat gestur tubuh yang memintanya mendekat.

"Mark bilang dia ulang tahun sekarang, kerumah ku ya? Kita tinggal disana bersama sama. " Bisik Taeyong.

Jaehyun mengangguk pelan, dia melihat jam tangannya yang melingkar di pergelangan nya, jam 21.00 malam masih sangat pas untuk membuat pesta walaupun kecil kecilan dan lagi Taeyong menawarkan untuk pergi ke rumahnya bukanlah itu sebuah penawaran bagus? Selama ini dia susah untuk mencari rumah Taeyong dan sekarang Taeyong mengajaknya, itu sebuah keberuntungan.

Jaehyun keluar untuk menemui dokter untuk meminta kepulangan Taeyong sekarang juga. Biasanya untuk meminta kepulangan dengan segera selalu di tahan tapi siapa yang ingin menahan Jaehyun? Dia pemilik rumah sakit ini.

"Berikan resep obat kekasihku aku akan membawanya pulang." Ucap Jaehyun dengan datar.

Dokter yang berhadapan dengan Jaheyun hanya bisa menganggukan kepalanya dalam lalu setelahnya menuliskan resep yang di pinta.

Setelah mendapatkannya Jaehyun pergi ke arah apoteker untuk mengambil obatnya. Rumah sakitnya lengkap semuanya fasilitas ada di sana, karena itu rumah sakitnya menjadi terbesar kedua. Kenapa kedua? Karena yang pertama rumah sakit keluarga Park, teman ayahnya sendiri.

Jaehyun kembali ke kamar Taeyong, dia melihat Taeyongnya sedang bercanda tawa dengan Mark.

"Taeyong, ayo kita pulang. " Sembari mendekatinya.

"Wah.. Bisa pulang? Aku kira tidak bisa. " Dengan semangat Taeyong turun dari brankar dan mendapat teriakan dari keduanya.

"MOMMY!!! "

Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang