Chapter 15

465 57 5
                                    

Lelaki dengan pakaian sedikit berantakan dengan temannya itu pun sampai kat Inferno Kingdom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki dengan pakaian sedikit berantakan dengan temannya itu pun sampai kat Inferno Kingdom.

Sama macam reaksi Putera lainnya, mereka pun tak kalah terkejut.

Lelaki itu memegang mulutnya "A-apa jadi ni?"

"Entahlah tuan, baik kita ke istana langsung!" Ujar temannya.

"Baik!"

Tap Tap Tap

Tak lama kakinya melangkah, matanya menangkap seorang dengan pakaian prajurit sedang mengkomando pasukannya untuk mengamankan warga sekitar.

"Komander Azrel! apa dah jadi dekat Inferno Kingdom?" Tanya lelaki itu kepada orang itu, komender pasukan prajurit Inferno Kingdom.

Azrel menghela nafasnya "Huhh ... ada yang menyerang tadi Putera Thorn" Jelas Azrel kepada lelaki tersebut atau lebih tepatnya Thorn, Putera Thorn of Nature Kingdom.

"Siapa yang serang?" Tanya teman Thorn.

"Uh, saya tak terlalu mengenalnya tuan Wylan" Ucapnya kepada teman Thorn yang berupa Manusia setengah hewan dan campuran DNA lainnya itu.

"Kenapa macam tu pula? dan kingdom lain tak bagi bantuan kat kingdom ni ke?" Tanya Thorn.

"Bila penyerangan tadi, orang yang menyerang tu membuat kitaorang semua pingsan dan pasal kingdom lain bagi bantuan ke tak, seingat saya orang 'itu' membuat penghalang, yang membuat Inferno Kingdom terlihat seperti baik-baik saja dari luar" Jelas azrel.

Kedua orang itu pun hanya mengangguk.

"Eh, Putera Blaze ade kat mana?" Tanya Wylan.

"Tulah, putera Blaze dah kena culik!" Seru Azrel. Tertera raut wajah cemas.

"Apa?!" Pekik keduanya.

"Baiklah, terima kasih atas penjelasannya Komander Azrel, kitaorang pergi dulu" Ucap Thorn seraya berpamitan.

Azrel membungkuk "Sama sama tuan putera, kitaorang pun nak bereskan kekacauan kat sini"

"Ayo Wylan!"

"Baik Tuan!"

Sesampainya di gerbang Inferno Kingdom.

"Kita nak kemana tuan?" Tanya Wylan.

Thorn berhenti "Uh, kita nak kemana ye, Thorn pun tak pasti"

Brakk

Wulan pun terjungkal dengan tak  elitnya, "Adehhh -_-"

"Ehehehe ... oh ya!" Seru Thorn, ia langsung berlari diikuti Wylan.

"Kita ke Snow Kingdom! kita jumpa putera Ice lepastu jelaskan perkara ni!" Jawab Thorn tergesa gesa.

Wylan berhenti "Tapi tuan, bukankah, Raja Snow kingdom tak membenarkan putera Ice keluar Kingdom?"

Thorn ikut berhenti. Ia mencoba menstabilkan nafasnya yang terengah-engah, "Eh, ha'ahlah!lepastu ... apa yang patut kita buat sekarang ni? takkan diam je kot?"

"Kita ke kingdom lain mencari bantuan pastinya!" Ujar Wylan.

"PUTERA THORN!"

Dari kejauhan tampak beberapa orang berpakaian prajurit menuju ke arah Thorn dan Wylan.

"Ow ow ... rasanye kita kena buat aksi tu lagi!" Ujar Wylan.

Thorn mengangguk "Hmph!.Jom!"

Mereka mulai menjalankan 'aksi' diaorang.

Mereka mulai menjalankan 'aksi' diaorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kat lokam Darkness Kingdom.

Blaze yang tangannya tengah diobati oleh Api.

Cahaya yang tidur di pangkuan Tanah.

Petir yang tengah merenung.

Cahaya pov.

Aku terbangun kat tempat yang gelap.

"Aku kat mana ni?" Tanyaku pada diri sendiri.

Mataku tertuju pada layar-layar yang mengelilingiku.

Apa ini? Seingatku tadi air terlelap dipangkuan kak Tanah. Mengapa tiba tiba aku ada kat sini?

Mataku menangkap gambar-gambar yang terpancar pada layar-layar di sekelilingku ini.

"Kakak! Tunggu aku!" Tampak dua anak kecil tengah berlarian.

"Uh kakak?" lirihku.

Secara tiba tiba layar layar yang ada di sekelilingku menghilang.

Dan muncul satu layar didepan ku memunculkan gambar gambar.

Mataku menangkap dengan jelas gambar-gambar yang dimunculkan.

Tiba tiba tubuhku bergetar.

Di layar itu aku melihat peperangan. Banyak korban-korban yang tergeletak tak berdaya.

"I-i-i ... t .. u"

Nafasku terasa sesak, tubuhku tak berhenti bergetar. Aku memegangi kepalaku yang berdenyut, seraya menjambaknya perlahan-lahan, menahan rasa sakit yang menjalar ditubuhku.

"Kakak! Kau dimana HUAAA kak Solar tengah pingsan ni! KAKAK! AYAH! BUNDA! UNCLE! HUAAA" Seorang anak kecil terduduk kat tengah tengah peperangan memangku seorang anak yang tak terlalu besar darinya.

"I-itu diriku ..." Tanpa perintah air mata ku mengalir. Aku cepat cepat menghapusnya namun hatiku menghkianatiku, air mata ku tak kunjung berhenti.

"Hisk ... hisk ... Kakak ..."

End Cahaya Pov

Petir yang tengah merenung tiba tiba matanya menuju ke arah Cahaya yang tengah tidur kat pangkuan Tanah.

"Hei Cahaya, kau menangis ni apahal?" Tanya Petir, tangannya bergerak menggoyangkan tubuh Cabaya. Ia berusaha membangunkan Cahaya.

Karena soalan Petir, yang lain pun segera melihat Cahaya.

Dan benar saja air mata Cahaya tak berhenti mengalir.

Cahaya mengerjapkan matanya dan bangun dari pangkuan Tanah.

"Uh maaf kak, aku bermimpi buruk tadi" Lirih Cahaya.

"Apa yang ada kat mimpi kau?" Tanya Api.

"Uh aku .... Tak ingat..." Jawab Cahaya.

"Baiklah, tidur lah lagi" Ucap Tanah tersenyum.

"Tak nak" Lirih Cahaya.

"Baiklah"

Ok,Halo halo ha!,macam mana chap ni? Best tak?. Harap harap best ye 😁.

Maafkan :
1. Typo
2. Alur berantakan
3. Tata bahasa ke laut
4. Dll yang buat hati readers tak suka.

Sampai jumpa kat chap selanjutnya ^^

Sorry pendek :v

Seven Elements Prince (Slow Update)🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang