#5. Moon And Mistake (Mail)
.
.Winter dan Beomgyu menonton Mashiho yang sedang membuat makanan untuk mereka. Dibantu oleh Wonjin dan Minju.
"Gue nginap di apartemen Lo ya" ucap Winter membuat Beomgyu menoleh, begitu juga dengan Mashiho yang berdiri didepannya sambil memotong bawang bombai.
Sore ini Winter sedang berada di apartemen Beomgyu. Bersama 01 Squat lainnya. Dia dan Beomgyu sedang duduk di depan mini bar, menonton Mashiho dan yang lainnya yang sedang memasak makanan untuk teman-temannya.
"Tumben, kenapa?" Tanya Beomgyu, membuat Mashiho juga ikut menoleh.
"Bunda Ayah sama kak Yeri ke rumah nenek" jawab gadis itu masih fokus pada pergerakan Mashiho yang kini sudah beralih pada Frypan.
"Hm" Beomgyu mengangguk Pelan, baru ingat kalau hari ini sudah tiba.
"Mau gue temenin juga gak?" Tawar Heeseung yang tak sengaja mendengarnya.
"Nemanin apa?" Kini Somi ikut dalam obrolan.
"Winter katanya mau nginap" jelas Mashiho.
"Wihh, makin aneh aja nih" Somi menatap Beomgyu dan Winter curiga.
"Elo yang aneh" sahut Ryujin.
"Lo kenapa sih? Biasanya kan Lo di pihak gue" protes Somi dan mendapatkan kode untuk diam dari Ryujin.
Ryujin memang tau alasan Winter ingin menginap, dan Dia tau hal itu dari pacarnya yaitu bang Haechan.
Memang Winter tak pernah mau ikut pergi bersama keluarganya jika tujuannya adalah rumah nenek nya.
Sekalian menjenguk sepupu yang sejak lama terbaring di bankar rumah sakit.
Memori lama membuat dia tak ingin bertemu dengan neneknya itu.
Yeoreum, sepupunya yang paling dekat dengannya, sampai saat ini masih belum membuka mata.
Hal itu terjadi sejak kelas 2 SMP, saat Winter dan Yeoreum berlari mengejar anak anjing berwarna coklat muda, namun hanya Yeoreum yang tak beruntung.
Gadis seumuran dengan Winter itu harus terbaring di jalan dengan darah yang mengalir, setelah mobil dengan kecepatan tinggi menghampiri tubuh mungil Yeoreum.
Sampai saat ini sang nenek masih melimpahkan kesalahan itu pada Winter.
Mau bagaimanapun Winter merasa bersalah, dan alasan dia tak ingin menemui sepupu nya itu karena ucapan sang nenek selalu membuatnya hilang semangat. Begitu menyakitkan.
Jujur Winter merindukan sepupunya, dan ingin meminta maaf sebanyak banyaknya saat bertemu dengan Yeoreum. Namun setelah kejadian itu, Yeri meminta adiknya untuk tidak lagi ikut kesana. Dia tidak ingin adiknya itu selalu mendengar ucapan dari neneknya.
Dua bulan setelah kejadian itu, Yeri tidak ikut bersama orang tuanya, dengan alasan ingin menemani Winter dirumah.
Tapi hal itu malah membuat sang nenek semakin kesal.
"Anak anak mu sekarang sudah kurang ajar ya" kalimat itu tak sengaja didengar Winter dan Yeri saat sang nenek berkunjung kerumahnya.
"Bisa bisanya mereka tidak menjenguk ku"
"Kami mau menjenguk nenek, kalau nenek bisa tidak membuat Winter sakit hati lagi" ucap Yeri mendengar ucapan neneknya.
"Bagaimana kau bisa berbicara seperti itu pada nenek?" Sang nenek terlihat kecewa mendengar ucapan Yeri.
"Aku tak pernah mengharapkan anak itu datang menjenguk ku" jawab sang nenek lagi lagi membuat Yeri kesal
"aku kakak nya, jadi kalau nenek tak mengharapkan kedatangan Winter, berarti aku juga tidak berharap menemui nenek" jelas Yeri lalu menarik Winter keluar yang sedari tadi bersembunyi dibalik pintu kamarnya.
Memori yang sangat ingin Winter buang, namun malah tersimpan dengan baik.
.
."Mau gue temenin gak?" Tanya Ryujin melihat Winter sedari tadi termenung di balkon. Beberapa dari 01 Squat sudah pada pulang, hanya saja Ryujin ingin memastikan Winter tidak apa apa.
"Gak usah" jawab Winter menoleh sekilas.
Ryujin tau akan hal ini, karena Haechan sekarang juga pergi bersama Keluarganya, kerumah ibu dari ayahnya itu, atau ibu dari bunda Winter.
"Apa perlu gue juga nginep?" Tanya Ryujin lagi karena dia memang mendengar ucapan Winter tadi.
"Gak usah Ryuuu, Lo gak perlu nurut banget sama kak Yeri ataupun bang Haechan, gue gak papa kok" Winter berusaha meyakinkan temannya itu.
Sedangkan Ryujin hanya bisa pasrah, menurut nya, orang memiliki cara beda beda untuk menenangkan dirinya, dan Winter sepertinya memang butuh waktu sendiri.
...
Malam ini Winter termenung di balkon kamar Beomgyu, menatap kosong ke arah langit gelap.
Temannya sudah pada pulang, tersisa Winter dan Beomgyu yang masih sama sama diam.
Setiap hari ini datang, dia hanya bisa menatap bulan. Berpesan dalam hati meminta kepada Tuhan untuk mengirimkan pesannya ke Yeoreum melalui mimpinya.
Menatap cahaya bulan, sambil berharap harapannya untuk meminta maaf kepada Yeoreum bisa terwujud.
Setiap malam, Winter selalu seperti ini, memanjatkan permohonan dengan diiringi isakan kecil dari bibirnya.
Beomgyu hanya bisa melihat dari belakangnya, karena saat seperti ini Winter butuh waktu untuk sendiri.
Hanya 2 jam, dan setelahnya Beomgyu akan menemani Winter disamping nya
Dan ini sudah dua jam, waktunya untuk Beomgyu menemani kesedihan Winter.
Memberikan pelukan hangat, dan menepuk pelan punggung kecil yang bergetar itu.
"Dia udah maafin Lo"
Tak ada balasan, Winter hanya bisa menumpahkan air matanya dengan hati yang masih merasa bersalah.
***
Tak disangka malam ini ternyata hujan lebat disertai petir. Dan ini salah satu alasan Winter sering menginap dirumah atau apartemen Beomgyu. Mengingat kamar gadis itu memiliki atap kaca sebesar 2 kali 1 meter, membuat dia bisa melihat kilatan cahaya saat terjadi petir.
Dia bukannya fobia, seperti yang dia searching di google, melainkan hanya takut mendengar suara yang terlalu keras.
Winter menuruni kasur, berjalan menuju sofa. Memeluk erat Beomgyu begitu terdengar ledakan petir yang mengagetkannya.
"Gyu" Winter bergetar memanggil nama Beomgyu.
"Iya, gue disini" Beomgyu membalas pelukan Winter, memberikan usapan lembut pada punggung wanita itu.
"Gue tidur disini" ucap Winter yang masih dapat didengar oleh Beomgyu.
"Tapi disini sempit" jelas Beomgyu, bahkan untuk laki laki itu sendiri sangat tidak nyaman tidur di sofa.
"Please" pinta Winter.
Beomgyu hanya mengangguk pasrah. Pada akhirnya dia membiarkan Winter tertidur sambil memeluk nya, dan setelah wanita itu tertidur pulas, dia memindahkannya ke ranjang, dan tidur sambil memeluk Winter yang dia selimuti dengan selimut yang berbeda dengan miliknya.
Dia sengaja menutup seluruh tubuh Winter dengan selimut, karena cuaca agak dingin, dan bukan hanya itu. Kalian tau kalau Beomgyu itu laki laki, jadi itu caranya untuk melindungi Winter.
.
.
TBCVote and comment for this chapter
Biar makin asik aku ngehalu 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't touch Mine (넌 내꺼야) |Beomgyu • Winter| (Hiatus)
FanfictionTentang dua orang bucin yang berstatus SAHABAT Yang berteman sejak kecil namun hubungan mereka sering membuat orang lain bingung. "Lo berdua lebih kayak anak sama bapak tau gak" #7 winter (21.2.22) #6 Winter (22.2.22) #4 sungchan (24.3.22) #6 01l (8...