21. Galau

209 52 3
                                    

#21. Galau
.
.

Tidak ada cara yang terpikir oleh Winter untuk mengusir kebosanan yang melanda sejak beberapa jam yang lalu.

Dia sudah membuat janji dengan Beomgyu untuk menonton film bersama, tapi jamnya masih belum mendekati waktu yang dijanjikan.

Apa sebaiknya Winter menghubungi lelaki kesayangannya itu?

Baru saja Winter ingin menelpon Beomgyu, tiba tiba panggilan masuk datang dari Heeseung.

Entah apa yang membuat sahabatnya satu itu menelponnya dihari libur ini.

"Iya, kenapa Hee?," Tanyanya yang terdengar jelas kalau dia sedang bosan.

"..."

"Oo, boleh sih tapi keknya gue gak bisa lama" Sahut Winter yang entah apa yang dikatakan Heeseung padanya.
.
.

Lima belas menit berlalu, Winter selesai mengganti baju, dan berjalan menuju dapur dimana bundanya menyiapkan cemilan untuk Yeri.

"Bunda, Winter mu keluar dulu sama Heeseung, kalo Beomgyu datang bilang aja Winter keluar bentar, gak lama kok," Winter menyalami dan pamit pada bundanya.
.
.

"Udah nyampe keknya Bun, Winter pergi dulu" pamitnya begitu mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya.

"Yuk" Winter langsung berujar begitu memasuki mobil Heeseung.

Hanya kesunyian yang mengiringi perjalanan mereka.

"Mau kemana Hee?"

Lelaki itu tak menjawab, menatap lurus ke depan, seolah tak mendengar pertanyaan Winter.

"Hee?" Panggil Winter lagi dengan menyentuh pundak laki laki itu.

"Ada masalah lagi dirumah?"

Jangan tanya masalah apalagi, sebab selama ini masalah yang terjadi hanya itu itu saja. Kalau kalian mendengarnya, mungkin kalian merasa hal ini tidak termasuk dalam kesalahan yang perlu dipermasalahkan.

Keluarga Heeseung memang terkenal akan disiplinnya. Dan tadi malam Heeseung lupa mengabari orang rumah kalau dia pulang telat, hal itu menimbulkan kemarahan besar dari ayahnya.

Walaupun untuk beberapa orang hal itu masih wajar, tapi tidak dengan keluarga Heeseung. Karena menurut mereka jika kesalahan kecil dilakukan sekali, dan untuk selanjutnya akan ada kesalahan kesalahan lainnya.

"Kita mau kemana?" Tanya Winter

Dari pada berlama lama dirumah yang memang menyesakkan, Heeseung memilih menghabiskan waktu diluar. Tak ingin mengajak orang lain kecuali satu orang

Benar, Winter satu satunya orang yang dikecualikan oleh Heeseung.

"Gak tau, kita jalan aja dulu" ujar Heeseung sembari melajukan mobilnya di jalan raya.

"Lo kalau butuh tempat sepi, ayo! Gue temenin," ujar Winter yang sibuk dengan rambut yang sedang dia kepang.

"Lo boleh nangis ntar disana" lanjut Winter yang merasakan temannya itu menoleh padanya dari ujung matanya.

"Gue gak..."

"Nangis bukan berarti Lo lemah Hee" potong Winter, sebab dia tau betul kalau laki laki yang sudah dia kenal hampir 3 tahun itu terlalu memaksakan diri untuk terlihat baik baik saja.

"Gue bakal tutup mata sama telinga ntar, kalo misalnya Lo malu sama gue"

Heeseung menghentikan mobilnya dipinggir jalan memeluk gadis itu dengan erat, rasanya tak ada yang sepeduli ini padanya. Sudah sejak lama dia tak merasakan ini.

Don't touch Mine (넌 내꺼야) |Beomgyu • Winter| (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang