Part 12

44.5K 1.5K 67
                                    

WARNING!!!

Sebelum terlalu jauh, aku cuma mau ingetin bahwa cerita ini cukup kasar.

Ya bisa dilihat dari Fazio mencekik Ara. Serta banyak umpatan.

Jadi buat yang gak suka cerita kasar, stop dari sekarang gapapa.

Happy Reading.









Setelah puas bercerita, Carina pamit ingin kembali ke mansion Carla, dan berkata akan datang lagi bersama Carla dan Maxi untuk makan malam bersama.

Ara sudah dijemput Dante. Ara masuk ke dalam mobil Dante. Menoleh ke samping menatap Ara, Dante mengulurkan tangannya ingin menyentuh bibir Ara, tapi Ara langsung menjauh, sehingga jari Dante tidak berhasil menyentuh bibir Ara.

"Kenapa dengan bibirmu?" tanya Dante.

"Dicium Z," jawab Ara santai, sambil memasang seatbelt.

"Apa dia sekasar itu?" Dante kembali bertanya.

"Bukan urusanmu. Sudah cepat jalankan mobilmu," cetus Ara.

Dante menghela napas pelan, lalu mengemudikan mobilnya. Ara menyentuh bibirnya yang terluka. Luka itu sudah mengering, tadi Carina juga bertanya, tapi Ara hanya tersenyum, membuat Carina juga menghela napas pelan seperti Dante.

Kini tujuan Ara dan Dante adalah ke tempat di mana karyawan di kantor Elio yang tertangkap CCTV berada. Dante mengemudikan mobilnya memasuki daerah yang sangat sepi.

Sampai tiba di bangunan yang Ara ketahui bekas pabrik yang sudah tutup beberapa tahun lalu, Ara dan Dante keluar dari mobil, melihat sekitar sebelum melangkah menuju bangunan.

Di depan pintu ada empat orang penjaga, salah satu penjaga membuka pintu untuk Ara dan Dante. Keduanya masuk ke dalam. Ara melihat sekeliling, memastikan tidak ada yang mencurigakan.

Saat melihat seorang pria duduk di kursi dengan keadaan kaki dan tangan diikat, Ara mempercepat langkahnya. Sampai berdiri di hadapan pria itu, Ara menunduk, menatap lekat mata pria itu.

"Aku yakin, kau sudah tahu kenapa kau berada di sini," ucap Ara.

Pria itu hanya diam, menatap Ara tanpa rasa takut.

"Aku tidak akan menyakitimu, jika kau langsung menjawab pertanyaanku." Ara kembali bersuara.

Pria itu tetap diam, membuat Ara tersenyum sinis melihatnya.

"Di mana kalian menyembunyikannya?" tanya Ara.

Kalian.

Ara mengucapkan itu, karena yakin tidak hanya satu orang yang terlibat. Melihat pria itu masih diam, Ara mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya.

"Gia," panggil Dante sambil melangkah mendekat.

Dante sangat tahu apa yang akan Ara lakukan dengan pisau lipat itu, pasti Ara akan menyakiti pria itu. Sejak tadi, Dante berdiri cukup jauh, membiarkan Ara berbicara secara baik-baik. Tapi kini, melihat Ara sudah mengeluarkan pisau lipat, Dante merasa keadaan sudah tidak baik-baik saja.

CRAZY LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang