Part 20

26K 825 14
                                    

Happy Reading.









Dari kantor Elio, Fazio dan Ara pergi ke rumah sakit. Ara ingin melihat secara langsung keadaan para karyawannya.

Sebenarnya Fazio sudah melarang Ara, karena tidak ingin Ara kelelahan, tapi kali ini Ara tidak peduli dengan larangan Fazio, jadi Fazio memilih mengalah.

Setelah memastikan para karyawannya baik-baik saja, meski ada yang mengalami luka bakar serius, Ara tetap merasa bersyukur semua selamat.

"Mommy-mu," ucap Fazio sambil memberikan ponselnya.

Ara menerima ponsel Fazio. Ara lupa ponselnya masih mati.

"Ya, Mom," ucap Ara.

"Ya Tuhan, kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi?" Suara Chiara terdengar seperti sedang menangis.

"Mom, jangan menangis. Aku baik-baik saja," ucap Ara.

"Bagaimana bisa Mom tidak menangis, membayangkan anak Mom ada di dalam gedung yang terbakar?" Chiara berucap dengan isak tangisnya.

"Aku baik-baik saja, Mom. Jadi berhenti menangis. Aku akan ke sana," ucap Ara.

"Okay, Mom tunggu. Take care, Sayang," balas Chiara, setelah menghela napas pelan.

Panggilan berakhir, Ara memberikan kembali ponsel Fazio. Menerima ponselnya, Fazio memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

***

Di tempat lain, Pablo menggeram kesal melihat berita yang mengatakan bahwa Ara selamat.

"Sial! Bagaimana bisa perempuan itu selamat?!" Pablo meremas kaleng beer di tangannya.

"Kau harus lebih berhati-hati. Fazio pasti akan segera menangkapmu."

Pablo menoleh saat mendengar suara temannya.

"Aku tidak peduli. Akan aku pastikan salah satu dari mereka mati di tanganku," ucap Pablo.

Homar—teman Pablo, hanya menggelengkan kepalanya, lalu meminum beer di tangannya.

Pablo menatap televisi dengan tangan masih meremas kaleng beer. Berhasil masuk ke Italy setelah semua yang terjadi, bukan sesuatu yang mudah.

Maka dari itu, dirinya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melenyapkan orang yang paling dekat dengan Fazio dan Elio, karena melenyapkan Fazio dan Elio tidak mudah.

***

"Ara, kau baik-baik saja?" tanya Lucy saat akhirnya Ara mengangkat panggilannya.

"Aku baik-baik saja," jawab Ara sambil menatap pintu kamar, memastikan Fazio belum masuk ke dalam kamar.

Kini, Ara berada di kamarnya di mansion orang tua-nya. Mommy-nya meminta dirinya dan Fazio menginap. Ara setuju, begitu pun dengan Fazio yang tidak bisa menolak Chiara. Fazio langsung meminta assistant pribadinya membawakan pakaian untuknya.

CRAZY LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang