Part 18

24.7K 856 15
                                    

Happy Reading.










Sejak kejadian kemarin, Ara merasa dirinya semakin dijaga ketat. Terus berusaha mencari tahu, dan mengingat siapa pria yang melakukan penembakan itu, Ara benar-benar merasa seperti pernah melihat pria itu.

Hari ini, Ara akan menemui Dante di kantor pusat BIN. Sebenarnya, Ara sangat malas datang ke kantor pusat BIN, tapi karena Dante berkata benar-benar sedang sibuk, akhirnya Ara mengalah.

Ara mengemudikan mobil Fazio dengan kecepatan tinggi. Ya, mobil Fazio, karena dugaan Ara benar, mobilnya yang berada di mall sudah disabotase. Fazio sudah meminta seseorang mengecek mobilnya, dan kini mobil itu entah berada di mana, Ara tidak tahu.

Sampai di kantor pusat BIN, Ara bisa masuk dengan mudah. Ara langsung di arahkan petugas BIN menuju ruangan di mana Dante berada.

Suara seseorang memanggilnya terdengar, membuat Ara menoleh. Ara tersenyum melihat Guido melangkah mendekat ke arahnya.

"Apa kabar, Uncle?" tanya Ara.

Jika orang lain, tidak akan berani bersikap, dan berbicara santai seperti itu pada Guido, di saat Guido sedang memakai pakaian kerja. Tapi tidak dengan Ara, yang sudah biasa seperti itu.

Guido juga tidak masalah Ara bersikap seperti itu padanya, karena dirinya mengenal Ara sejak kecil. Sebenarnya, Guido pernah berniat menjodohkan Ara dengan Dario.

Ya. Dario, sahabat Fazio itu adalah anak kedua Guido. Gavrilo pun sempat setuju dengan perjodohan itu, tapi karena keadaan, perjodohan itu batal.

"Uncle baik, Gia. Bagaimana denganmu?" tanya Guido.

"Seperti yang kau lihat. Aku juga sangat baik, Uncle," jawab Ara tersenyum.

"Kau ingin bertemu Dante?" tanya Guido.

"Ya. Uncle sendiri mau ke mana?" tanya Ara.

"Uncle mau meeting," jawab Guido.

Ara mengangguk mengerti, tidak heran Guido ada meeting di hari Minggu. Guido pamit lebih dulu. Melihat Guido sudah menjauh, Ara dan petugas BIN kembali melanjutkan langkah menuju ruangan di mana Dante berada.

***

"Jadi, Pablo yang melakukan penembakan itu?" tanya Elio memulai pembicaraan.

Saat ini, Fazio berada di apartemen Elio. Kemarin, karena merasa tidak tenang, Elio akhirnya memutuskan kembali ke Rome.

Fazio tadi pergi setelah Ara pergi lebih dulu. Meski Ara tidak memberitahu akan ke mana, tapi Fazio tahu, Ara akan menemui Dante.

"Dari CCTV yang diretas Ara, aku yakin pria itu Pablo," jawab Fazio.

"Aku tidak menyangka dia berani kembali ke Negara ini," ucap Elio.

"Dia pasti akan mencoba segala cara agar bisa masuk Italy, terutama kembali ke sini, karena tujuan dia datang ke sini untuk balas dendam. Dia bahkan sampai memperjelas dengan menulis nyawa dibayar nyawa," jelas Fazio.

"Lalu apa rencanamu?" tanya Elio.

"Hanya memastikan Ara baik-baik saja, dan menunggu bajingan itu menemuiku secara langsung," jawab Fazio.

"Ara sedang hamil, akan sangat berisiko untuknya menghadapi Pablo," ucap Elio.

"Benar. Tapi aku yakin Ara mampu," balas Fazio.

Elio menghela napas kasar. Dengan hadirnya Pablo, maka semua semakin tidak baik-baik saja.

***

CRAZY LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang