15

968 150 15
                                    

⚠ Sorry for typo 😔


🥀__🥀


Siang itu lagu Trouble dari EXO mengalun dengan volume pelan disekretariat yang sepertinya orang-orang didalamnya sudah lumayan setres. Sebentar lagi mereka akan UAS, kemudian ada mereka baru saja dikabari oleh dekan kalau rektor meminta mereka yang menjadi panitia inti untuk acara musik tahunan kampus. Sebenarnya masalah panitia tuh diluar kuasa rektor, tapi beliau sudah terlanjur terkesima dengan music talent yang mereka adakan kemarin. Mau tidak mau mereka harus kembali rapat untuk pembentukan panitia baru, dan syukur BEM kampus tidak protes sama sekali, setidaknya beban Jev sedikit berkurang karena tidak harus adu mulut dulu dengan anak-anak BEM yang sok berkuasa itu.


"Yang mau jadi ketua panitia angkat tangan deh, jangan dulu voting pake kertas. Lo pada nih suka jadiin gue tumbal" Yasha yang merasa bahwa dirinya akan menjadi tumbal cepat-cepat protes. Gimana ya, anak HIMA jurusan mereka nih kalo kerja rajin banget, tanpa pamrih deh tapi kalo udah disuruh jadi orang-orang penting dikepanitiaan itu langsung kabur.

"Hazel aja gimana?" Hanan mengusulkan tanpa berfikir dua kali, alhasil dirinya mendapati kepadanya dilempar dengan empat buah pulpen.

"Gue salah apa anjirr kenapa dilempar!!!"

"Ya lo mikir dong aduh!!! Hazel gue baru aja sembuh, itu juga dia masih demam, kakinya masih bengkak, kepalanya masih suka konslet sekali-sekali trus lo dengan teganya mau nyuruh dia mikirin konsep acara gede??!!" Rena natap Hanan nyolot, kalo aja ada visualisasinya pasti dikepala Rena udah muncul tanduk dan hidungnya keluar asap.


"Lo aja deh Ren"

"Eett gak bisa saayyy, Rena udah bendahara booked!! Lo bisa bayangin keadaan keuangan kita tanpa Rena??" Hampir seluruh mereka menggeleng, benar juga.

"Aku aja kak" Junior mereka, si Celin angkat tangan. Anak itu baru aja gabung sama himpunan awal semester kemarin, dia juga lumayan aktif.

"Ehh tapi gak ada kriteria khusus kan? Kayak harus semester berapa gitu??" Celin nurunin tangannya, sedikit banyak ia jadi ragu. Takut kalo seniornya gak mau ngasi event penting ini ke junior.


"Oke, ketuanya Celin. Kamu butuh bantuan gak buat bentuk panitia?" Celin mengangguk.


"Yaudah, nanti pulangnya ke kost gue aja ya Cel?? Kita disana aja diskusinya. Gue, Rena sama Hazel bantuin" Sekali lagi Celin ngangguk, tapi kali ini lebih kuat, semangat banget dia waktu Yasha nawarin buat kekost dia aja. Maklum soalnya kan mau gabung sama trio angels ini susah banget, trus tiba-tiba dia ditawarin buat mampir kan bisa dimasukin ke list achievement.



"Yaudah, itu aja sih. Ini rapat juga udah gak dibuka dengan formal. Gue mau kelas dulu, yang ada kelas jangan ngebolos!!! Absennya juga jangan lupa di check, siapa aja yang belum absen" Jevano ngambil tasnya yang terletak dipojokan, trus nyempatin diri buat ngelus kepala Hazel sebentar sebelum akhirnya dia keluar dari sekretariat diikuti oleh yang lainnya. Jeremi menatap mereka nanar, kelas disiang hari dengan suhu 26° sungguh mengerikan, sedikit bersyukur karna hari ini dia kelasnya pagi.







🥀__🥀






"I want you to know that if I can't be close to you
I settle for the ghost of you
I miss you more than life (more than life)
And if you can't be next to me
Your memory is ecstasy
I miss you more than life
I miss you more than life"

"Buset dah, kata gue ini sekre kalo gak kipopers ya isinya beliebers semua" Hendery, senior demisioner mereka masuk ke sekre, memang dia kalo abis konsul biasanya selalu mampir sih, entah itu ngadem, entah nyari makan. Tapi dia malah disambut sama remaja galau pake lagi justin, ya daripada diam-diam seperti orang bodoh, mereka masih mending nyanyi dengan iringan gitar dari Jeremi sih.


"Loh nih kayak hantu, dateng gatau salam"


"Gue salam ya jir, lo pada aja tuh yang menghayati banget nyanyinya" Dery ngambil posisi duduk disebelah Yasha, disusul sama pacarnya yang tadi struggle sama sepatunya mau disimpen dimana. Soalnya Rena tadi pagi abis basmi rak sepatu mereka, udah kumal katanya. Nanti mau belanja yang baru.


"Tadi waktu gue di kantin sebelah kayaknya ini sekre muter lagu EXO deh, kenapa jauh banget jadi ke JB?" Senia ngasiin satu kantong gorengan yang dia bawa ke Rena buat disalin kepiring.


"Kan udah aku bilang ay, ini sekre kalo gak kipopers ya beliebers" Jeremi tertawa, gimana gak beliebers kalo ketua mereka aja pecinta 'love yourself' Justin bieber garis keras.

"Lo pada masih aja nangkring di kampus, capek gue liatnya" Rena balik lagi dengan sepiring gorengan dan mangkok kecil buat sambelnya.


"Gue juga capek anjir, skripsi ini menyiksaku" Senia hanya tertawa kecil ngeliat pacarnya yang udha setres banget kalo kata skripsi disebut.


"Ih anjir gue takut"

"Mbak Hazell" Kepala salah satu junior mereka menyebul, Hazel gak bisa mastiin namanya karena dia kayaknya cuma pernah ketemu sekali. Ruangan yang tadinya ribut karena keluhan Deri tentang skripsinya dan tertawaan diatas penderitaannya seketika langsung senyap ketika junior itu melanjutkan kalimatnya.


"Ada ibunya nih mbak"








🥀__🥀







Jadikan tadi I've go to hospital (😩) trus dokternya bilang maag aku nih mungkin bentar lagi bisa kronis 😔😔 trus aku juga kalo sempet disuruh USG buat liat lambung ku shhhhh, TAKUTTT.
mana obanya banyak banget (aku benci banget minum obat asli) 😭😭😭

good news nya, darah aku normal wkwkwl (setelah berbulan-bulan aku darah rendah akhirnya bisa normal lagi wkwkwk)

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang