14

907 163 16
                                    




🥀__🥀




Hazel, nama yang cukup unik karena jarang ada perempuan bernama Hazel. Masou segar diingatan Jev sewaktu mereka sekolah dulu, setiap absen jika sudah memanggil Hazel, guru tersebut pasti akan menoleh di jejeran kursi laki-laki. Hazel, gadis sederhana yang jika dilihat sekilas kayak pendiam tapi aslinya super receh, gadis itu gak akan pernah berhenti bicara kalau rasa penasarannya belum tuntas.

Jev juga masih ingat gimana Jeremi ngewanti-wanti dia untuk tidak mendekati Hazel, katanya Hazel itu untouchable, tapi Jev mana perduli. Hazel sudah menarik perhatiannya sejak hari pertama mereka masa orientasi, sesederhana gadis itu menyanyikan balon ku ada lima dengan semua huruf vocalnya diganti menjadi 'o'. Sempat ragu untuk menjadikan Hazel pacar karena dulu Jev punya prinsip kalau cewek yang punya strict parents itu adalah red flag. Tapi keraguan itu luntur bersamaan dengan perasaan ingin melindungi. Jev memperhatikan bagaimana sahabatnya memperlakukan Hazel, bahkan tidak sedikit yang bilang kalau Hazel, Yasha dan Rena itu anak kembar. Jev tiba-tiba ingin menjadi salah satu sumber bahagia Hazel, dan itu berhasil, tapi Jev tidak bisa memastikan kebahagiaan Hazel jika tidak bersamanya. Jadi yang bisa Jev lakukan adalah selalu ada disamping gadis itu, menjadi sandaran ternyaman untuknya. Seperti sekarang, Ia tengah menenangkan Hazel yang sepertinya terbangun karena mimpi buruk.


"Jev, kalo aku ninggal, dunia bakal berubah gak??" Hazel melepaskan pelukkannya ketika sekelebat pertanyaan muncul tiba-tiba diotaknya.

"Berubah. Aku, Yasha, Rena kamu fikir bakal biasa aja setelah gak ada kamu?"

"Orang tua aku bakal kehilangan gak ya Jev?"

"Aku gak tau Zel, tapi kamu bisa gak gakusah fikirin yang gak perduli sama kamu?? Aku sakit Zel ngeliat kamu kayak gini, aku mau marah tapi gak bisa karena mereka orang tua kamu. Aku gak bisa ngeliat kamu disakiti kayak gini Hazel" Gantian malah Jevano yang menangis, semua yang dikatakannya adalah kebenaran. Ia tidak sanggup melihat Hazel terus-terusan terperangkap dikeluarga yang toxic itu.





"Jev jangan nangis" Hazel kembali memeluk Jevano, perlahan hatinyaa merasa bersalah. Jev benar, seharusnya ia bersyukur karena tuhan mengirimkan orang-orang yang tulus menyayanginya, selama ini itukan yang dia cari? Dia cuma pengen ada yang nganggap dia keluarga dan dia disayangi layaknya keluarga.









🥀__🥀





"Hazel kan belum pulih banget nih, gimana kalau Hazel tinggal dirumah mama sementara?"

"Gak bisa dong mama??!! Barang Hazel ada di kost aku, lagian dia juga ngekos sama aku. Aku bisa kok ngurus Hazelll!!"

"Aduh Yash, gak usah banyak tingkah. Kalian tuh kalo udah ketemu nanti makan Hazel gak diperhatikan, dia masih masa pemulihan lho ini, Hazel sama mami aja ya??"



"Ehemmm, ini kan Hazel calon mantu saya ya, jadi Hazel dirumah saya aja ya?? Dirumah bunda ya sayang?? Nanti biar bunda nyuruh Jev berangkat ke kampusnya dari rumah aja"


Hazel cuma bisa senyum canggung doang, mamanya Rena, maminya Yasha, sama bundanya Jev ngotot banget dia harus tinggal dirumah mereka selama masa pemulihan. Dia takut banget mau jawab, mana semuanya pada ngotot lagi.



"Hazel di kost aja boleh gak?? Meskipun lagi masa pemulihan tapi Hazel masih tetep harus kuliah, absen Hazel rata-rata jatahnya sisa satu kali doang. Nanti mama, mami sama bunda bisa kan ke kost?? Nanti Rena juga nginep di kost kok bantu rawat Hazel, iyakan Ren??" Rena cepat mengangguk, ini sudah mereka diskusikan jauh sebelum para ibu datang, jadi ini tinggal eksekusi saja.


"Bener kalian berdua bisa diandelin?? Ini Hazel kakinya tiap abis mandi harus ganti perban lho"


"Aduh mami gak percayaan banget sama anaknya, ngurus Hazel doang kok ini. Gampangggg, dan lagi ya ibu-ibu yang terhormat tolong, jarang rumah kalian masing-masing sama kost kita tuh cuma satu jam lebih, kalian bisa dateng sepuas hati ahhh"


"Bunda, mama sama mami tenang aja. Ada Jev juga kok. Jev bakal selalu jadi 119 nya mereka"

"Jeremii juga adaaaaa"

"Tuh tuhhhh, trus pacar aku juga bisa kok jadi babu dadakan seandainya memang Jev sama Jer gak bisa" Yasha menutup tuntutannya dengan argumen kuat. Para ibu sudah tidak bisa membantah dengan alasan apapun lagi sekarang.


"Yaudah, tapi kalo ada apa-apa kalian langsung hubungi kami ya??"

"Iyaa bundaaa. Nanti Hazel bakal update sejam sekali" Mama yang kebetulan didekat Hazel mengelus rambut gadis itu. Tatapannya sama seperti ketika ia sedang memanjakan Rena.

"Anak mama cepat sehat yaa, jangan sedih lagi. Sekarang Hazel fokus sama kebahagiaan Hazel aja. Hazel punya enam pasang orang tua sekarang, udah dari lama sih cuma mungkin kemarin gak Hazel anggep aja"


"IHHH MAMA KOK NGOMONGNYA GITU" Hazel cepat memeluk wanita itu, yang menyaksikan itu tidak ada yang tidak gemas dengan tingkah Hazel.



"Bahagia ya nak"









🥀__🥀








Ada yang punya asam lambung gak?? kalo lagi kambuh kalian biasanya diapain??
Sumpah ini aku udah pusing banget asam lambungku naik tapi gak tau lagi mau diapain😭😭😭

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang