🥀__🥀
Hazel itu anak ayah, tapi bukan anak ibu.
Ayah dan ibu dipertemukan disaat mereka telah gagal dengan pernikahan sebelumnya. Tidak ada yang salah, semuanya berjalan normal sampai hari kumpul bersama keluarga ayah dihari natal. Jingga yang polos nanya ibu,
"Ibu, tante sama bibi tuh kenapa sih? Mereka gak suka ya sama aku sama mbak, kok yang dibeliin baju dan dikasi uang banyak cuma kak Ajel?" Ibu bisa menjawab? Tentu tidak. Ibu tidak bisa melarang ipar-iparnya untuk membelikan Hazel baju, bagaimana pun juga Hazel tetaplah keponakan kandung mereka.Hazel tumbuh jadi anak baik, tidak pernah mengeluh dan selalu membantu ibu. Ketidakadilan dalam keluarga ayah masih berlanjut hingga Hazel masuk sekolah ditambah dengan prestasi yang Hazel toreh. Hazel yang pintar, Hazel yang rajin, Hasel yang banyak teman, Hazel yang cantik, Hazel, Hazel, Hazel. Mau bagaimana pun, ibu tetaplah seorang ibu. Ia merasa kesedihan yang dirasa oleh kedua anaknya, Dini bahkan sampai menangis karena dia juga sama berprestasi seperti Hazel tapi kenapa yang para tantenya banggakan hanya Hazel?
"Kalo emang keluarga kamu gak bisa nerima anak-anak aku, jangan larang aku ngasi perhatian lebih ke anakku. Mas, mereka masih kecil, aku gak mau hal kayak gini bikin mental mereka rusak, bikin mereka merasa terkucilkan" Suara itu bisa ibu keluarkan setelah satu minggu mendiami ayah yang tidak bersalah. Karena ayah turut kasihan kepada anak ibu yang sekarang juga sudah menjadi tanggung jawabnya, jadilah mereka memanjakan mbak Dini dan adek. Mereka seketika lupa peran, lupa kalau mereka ini adalah orang tua.
"Ibu jahat banget sama adek mu mbak" Ibu dan Dini mengintip ayah yang tiga malam ini berdiam diri dikamar Hazel, padahal Hazel meninggalkan rumah sejak tiga minggu yang lalu, namun entah mengapa mereka malau baru berduka tiga hari belakangan.
"Ibu gak bisa nyalahin diri ibu"
"Ibu memang patut disalahkan!!" Sibungsu keluar dari kamar, dari kemarin ialah yang tidak mau bicara sama sekali dengan orang rumah.
"Sejak hari pertama kita masuk rumah ini, ibu memang gak pernah baik sama kakak. Ibu gak pernah ngasi peran ibu untuk kakak. Ibu selalu bilang kakak banyak yang dukung, kakak banyak yang sayang, kakak ini, kakak itu, ibu lupa kalau kakak lebih butuh dukungan kalian!!"
"Jingga" Dini menegur ketika merasa adiknya terlalu keras.
"Mbak juga sama. Beban, nyusahin!!" Jingga berlari keluar rumah, rumah yang dulunya hangat sekarang sudah tidak ada rasa lagi.
🥀__🥀
Seperti yang pernah Hazel renungkan, Hidup orang disekitarnya tetap berjalan walau mungkin terasa berbeda karena ketidakhadiran Hazel disana. Anak-anak Hima jatuh bangun mengumpulkan kewarasan atas tanggung jawab besar yang diberikan kepada mereka. Ada yang overworked, ada yang benar-benar hilang ditelan bumi.
"Saya mau berterima kasih banyak kepada bapak rektor dan kakak-kakak BEM kampus yang sudah seratus persen mempercayai kami untuk menghandle acara ini, dan untuk teman-teman saya dibelakang, kalian adalah yang terbaik, manusia-manusia penuh tanggung jawab, orang-orang yang harus diperhitungkan lelahnya, sekali lagi terimakasih karena sudah memberi saya kesempatan untuk menjadi ketua panitia, jujur bekerjasama dengan kalian adalah pengalaman terbaik saya" Celin diam sebentar, ia hanya diminta untuk memberi kata sambutan, tapi ia merasa kalau ia lebih ingin memberikan kalimat apresiasi dibanding sambutan.
"Untuk seseorang yang tidak bisa kami dengar lagi tapi mungkin bisa mendengar kami, terimakasih telah hadir disisi kami, acara ini kami persembahan untuk kamu, KAK HAZELLL" Celin ingin mengeluarkan lebih banyak kalimat, namun ia sendiri tidak tahu harus kalimat seperti apa yang ia sampaikan untuk memberi tahu semua orang betapa baiknya sosok bernama Hazel itu.
Turunnya dari panggung disambut oleh Jevano, Yasha dan Rena. Ketiga orang itu langsung menarik Celin untuk saling berpelukan, yang mungkin jika ada Hazel disana maka Hazel yang akan melakukannya. Sibaik hati yang tidak akan pernah lupa memberi siapa pun apresiasi, mengatakan kepada semua orang yang telah berusaha kalau mereka sudah melakukan yang terbaik.
Hazel, you did so well too.
Rest in peace Hazel.
🥀__🥀
Aku janji mau talk talk gak sih??
Intinya waktu itu ada my favorite author yang lagi buka qna di Instagram, dan kebetulan ada yang nanya kayak gini "Kak, tokoh s***** itu sebenarnya adalah sisi lain kamu yang pengen kamu bunuh kan".
Trus aku tiba-tiba kefikiran, iya juga. Aku dapet ide skwkwkw, jadi maaf ya kalo misalnya tidak memuaskan karena cerita ini tidak terkonsep🙏🏻🙏🏻Dari 20 part yang kalian baca, menurut kalian Hazel nih ada tokoh in real life nya gak?
Last but not least, makasih banyak yaa udah mau dukung aku🥺🥺🥺
Link secreto di bio, tolong diisi yaaaa.
sampai ketemu di next project luvvv❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
You
FanfictionKamu tuh hal terindah yang pernah dipunya sama orang-orang disekitarmu.