Malam, pukul 20.00 waktu setempat.
Kami menghabiskan waktu sepanjang hari bersama. Dimulai dari makan ice cream di taman, ke kebun binatang, toko buku, makan, bahkan aku menemaninya belanja di mall. Dan pada akhirnya, kita menonton film di bioskop. Dia terus memaksa jadi aku terpaksa mengiyakan.
Dan sekarang kami sedang menikmati festival pasar malam sebelum pulang dan mengakhiri kencan pertama serta terakhir kalinya pada hari ini.
"Akane, kau tunggu disini sebentar. Aku mau beli minuman."
"Oke." Balasku.
Tak lama kemudian, ia kembali membawa dua ice choco ditangannya dan memberikannya satu padaku. Aku menerimanya.
"Arigatou (terimakasih)." Ucapku. Ia hanya tersenyum ke arahku.
"Ayo naik bianglala." Ryouta menarik tanganku mengikuti langkahnya.
Kami mengantri untuk naik bianglala. Wahana itu cukup besar dan tinggi. Aku tidak takut ketinggian. Aku hanya takut kalau jatuh :D
Tiba giliranku dan Ryouta naik ke wahana tersebut. Kabin bianglala cukup untuk menampung sekitar empat orang. Namun, penumpang dibelakang kami telah membuat tim yang terdiri dari empat orang untuk naik wahana. Alhasil, aku dan Ryouta hanya berdua dalam kabin bianglala.
Bianglala mulai bergerak. Aku dan Ryouta saling diam dan menatap keluar jendela. Udara malam ini sejuk. Angin malam yang berhembus, menerpa wajahku lembut serta memainkan rambutku yang ku urai. Aku menikmatinya seraya memejamkan mataku.
Tiba-tiba, lelaki dihadapanku meraih tangan kiriku. Aku terkejut seraya membuka mata dan menoleh kearahnya. Ia memakaikan sebuah gelang pada pergelangan tanganku.
"Hanya untuk kenang-kenangan. Gak ada penolakan." Ujarnya.
Aku hanya menatapnya heran. Untuk apa dia melakukan ini? Aku memperhatikan gelang yang ia pakaikan pada pergelangan tanganku. Gelang yang sederhana dengan liontin kecil daisy putih.
Jujur, aku menyukai gelangnya.
"Arigatou. Tapi kenapa daisy?" Tanyaku.
"Karena cantik. Daisy putih juga melambangkan cinta yang setia dan kepolosan. Aku suka itu." Jawabnya.
Oke, aku paham. Tidak perlu arti yang dalam untuk seorang Sakamoto Ryouta.
***
Ryouta mengantarku sampai didepan rumah.
"Terimakasih banyak untuk hari ini, Akane-chan. Aku tidak akan melupakan hari ini dan aku akan menepati janjiku." Ucap Ryouta.
"Baguslah. Kalau begitu. aku masuk dulu. Terimaskasih sudah mengantarku." Balasku lalu beranjak memasuki gerbang rumahku.
"Akane-chan!" Panggil Ryouta. Aku menoleh.
"Sayounara (selamat tinggal)." Ujar Ryouta seraya melambaikan tangan. Aku balas melambaikan tangan seraya tersenyum lalu kembali masuk kedalam rumah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
Short StoryKebencian akan membawamu pada kasih sayang. Ryouta adalah seorang cowok yang sangat ceria dan berambisi. Dia suka sekali mengusik ketenangan Akane. Itu dilakukannya semata-mata ada maksudnya. Yuk, ikutin kelanjutan ceritannya :')