14

830 118 12
                                    

Saat ini Prilly sedang disibukkan dengan project mini series untuk channel YouTube nya. Produser yang membantunya memilih Ajil serta Irzan sebagai lawan mainnya.

Prilly terlihat sedang membaca skenario karena sebentar lagi ia akan take bersama Irzan.

"Pril."

Prilly mendongak, "Eh kenapa Zan?"

"Baca bareng yuk biar chemistry nya dapet."

"Oh iya boleh."

Keduanya pun membaca skenario bersama. Hal itu tak luput dari perhatian Siti. Entah kenapa ia merasa akan ada masalah yang datang dan akan merusak segalanya yang baru saja terjalin.

"Ti."

Siti menoleh, "kenapa Jil?"

"Kak Prilly lagi pdkt sama Irzan?"

"Hah? Ya enggak lah."

"Ini." Ajil menyodorkan ponselnya dan terlihat story Mama Irzan yang memotret dua insan itu dengan caption "Irzan lagi pdkt nih sama neng cantik, calon menantu aku!😝"

"Dih apa banget sih, kayak bakal jadi menantunya aja." Gerutu Siti, ia tak suka dengan Mama Irzan yang terlihat sekali ingin mendompleng popularitas dari Prilly.

"Hahahaha orang Kak Prilly cintanya sama bang Ali." Ujar Ajil tertawa.

"Nah tuh tau, semoga deh mereka bisa ketemu lagi." Ujar Siti tanpa memberitahukan yang sebenarnya.

"Prilly, Irzan ayo take."

Keduanya pun beradu akting dan kali ini adegannya cukup romantis. Bahkan ada adegan Irzan mengecup kening Prilly. Siti yang memperhatikan tingkah Irzan yang terus menerus mengulang adegan pun kesal, "dih belum pernah di gaplok sama pawangnya." Gumam Siti.

Keduanya pun selesai take. Lagi lagi keduanya tampak lengket, Prilly juga seperti nyaman dengan perlakuan Irzan.

Siti menggerutu kesal melihatnya hingga ponselnya berbunyi tertera nama pawang Prilly, dengan cepat Siti menghampiri Prilly, "Pril ini mas nelpon." Prilly menoleh dan, "Bentar ti gue lagi baca skenario." Tolaknya.

"Pril?"

"Nanti gue telpon balik." Ujar Prilly dan kembali membaca skenario.

Siti pun memutuskan untuk mengangkatnya.

"Halo bang."

....

"Iya lagi baca skenario."

....

"Sama hm."

...

"Sama Irzan."

Siti menjauhkan ponselnya dari telinga ketika tak mendengar Ali menyahut, "lah dimatiin, wah bahaya nih." Siti hafal betul dengan sikap Ali, Ali itu tipe orang yang sangat cemburuan, posesif namun ia tau itu karena Ali sayang dan cinta sama Prilly.

"Ga mau ikut campur lah." Gumam Siti dan memasukan ponselnya.

***

Di lain tempat Ali sedang berada di restoran miliknya, seperti biasa mengecek keadaan restoran. Mulai dari keuangan, kondisi konsumen, dan lainnya.

Saat ini Ali sedang meeting dengan Baja dan klien yang ingin franchise restorannya di Bandung.

"Jadi semuanya sudah setuju ya?" Tanya Baja memperjelas sekali lagi.

"Setuju Pak." Ujar sang klien.

"Baiklah, silakan tanda tangan disini." Klien itu pun tanda tangan.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang