2

948 104 7
                                    

Di dalam kamar Ali terdiam memikirkan perkataan Resi padanya. Bukan, bukan soal perasaannya melainkan pekerjaan. Ia mendapat tawaran sebuah film romantis. Jujur saja ia masih takut untuk kembali ke dunia entertainment.

"Kamu dapet tawaran dari Falcon picture judulnya asal kau bahagia."

"Ali ga tau ma." Lirihnya, Resi menggenggam tangan Ali.

"Dengerin Mama. Kamu ga boleh takut sayang, kamu coba balik lagi ya kayak dulu. Mama kangen banget sama kamu. Soal perasaan kamu Mama ngerti, tapi kamu harus tetep kejar impian kamu sayang." Resi mengusap rambut Ali menatap sendu ke arah putranya yang sejak perpisahannya dengan Prilly berubah menjadi pendiam dan juga selalu menyimpan semuanya sendiri.

"kamu terima ya kerjaan ini. Mama yakin kamu pasti bisa." Resi tersenyum kecil.

"Boleh Ali pikirin dulu mah?" Tanya Ali pelan.

"Boleh sayang, besok kasih jawabannya ke Mama ya."

"Iya Ma, yaudah Ali izin ke kamar lagi ya Ma."

"Iya sayang." Ali pun berlalu ke kamarnya. Resi memandang sendu punggung putranya itu. Berharap bisa kembali bahagia, ia tahu Prilly lah salah satu kebahagiaan putranya selain keluarga.

"Oke Ali, lo harus bisa lawan ketakutan lo." Ujar Ali tegas.

Ia pun beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Resi yang biasanya saat siang hari begini ada di halaman belakang merawat tanaman kesayangannya. Dan benar saja Ali melihat Resi menyiram tanaman.

"Ma." Resi berbalik dan mendekat ke Ali.

"Iya sayang." Keduanya duduk di gazebo yang sengaja Ali buat disana.

"Kenapa?" Tanya Resi sekali lagi.

"Ali mau terima tawaran Falcon Picture." Resi tersenyum senang mendengarnya.

"Alhamdulillah, yaudah nanti Mama mau langsung balas email nya."

"Makasih ya Ma."

"Sama sama sayang. Sekarang kamu mau dimasakin apa sama Mama?"

"Ali kangen rendang." Kangen buatan Prilly. Batinnya.

"Yaudah kamu tunggu ya, Mama masak dulu."

"Iya Ma."

Resi berlalu menuju dapur membuatkan Ali rendang. Ali sendiri memilih masuk ke dalam studio mininya untuk melanjutkan lagu buatannya. Lagu yang belum pernah ia dengarkan pada orang lain, ia membuat lagu ini untuk orang yang masih menempati hatinya hingga saat ini, Prilly Latuconsina.

Ali sibuk mengotak-atik komputer di depannya. Ia fokus mengatur nada juga irama yang pas untuk lagu ini, ia ingin hasilnya disuka banyak orang terlebih jika Prilly tau dan mendengarnya. Ia ingin menyampaikan perasaan rindunya dalam lagu buatannya sendiri. Setidaknya itu yang bisa ia lakukan sekarang.

Saking fokusnya ia tidak menyadari kehadiran Gisel sang adik. Gadis itu mengambil potret punggung Ali yang fokus pada kerjaannya. Dan membagikannya ke sosial media miliknya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang