3

861 91 3
                                    

Hari ini Ali akan ke kantor Falcon untuk membicarakan kontrak serta pengenalan terhadap pemain lainnya yang terlibat dalam project ini. Ali ditemani oleh Kaia dikarenakan Resi yang sedang shooting.

"Li udah siap?"

"Udah. Kita berangkat sekarang."

Kali ini Ali memilih untuk mengemudikannya sendiri. Ia juga ingin menghabiskan waktunya bersama Kaia yang akhir-akhir ini jarang di rumah dikarenakan pekerjaan kakaknya itu.

Di dalam mobil Kaia begitu sibuk dengan laptop di pangkuannya bahkan sesekali melihat ponselnya.

"Lo ngapain sih Kai?"

"Biasa kerjaan. Tadi disuruh cek data." Jawab Kaia tanpa menoleh sedikitpun ke arah Ali.

"Kalo kerjaan lo banyak tadi ga usah nemenin gue, gue bisa sendiri." Ujar Ali tak enak dengan kakaknya.

"Yaelah santai Li. Ini gue cuma ngecek doang, dikit lagi juga kelar."

"Sorry ya Kai jadi ngerepotin."

"Gapapa."

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama dikarenakan padatnya jalan, mobil Ali pun sampai di pelataran kantor Falcon yang begitu asri. Keduanya pun turun dan disuruh masuk oleh staff yang ada.

Kaia ikut masuk untuk membicarakan kontrak sedangkan Ali masuk ke ruangan yang berbeda. Ali melihat disana sudah ada banyak orang dan ada beberapa orang yang ia kenal.

"Selamat Pagi." Ujar Ali sopan.

"Pagi Ali, ayo duduk. Kita bicarakan project ini."

Rako Prijanto selaku sutradara yang akan mengarahkan jalannya project tersebut. Mereka yang terlibat terlihat begitu mendengarkan juga memperhatikan segala detail juga arahan projects ini. Hingga saatnya pemberitahuan peran juga karakter untuk para pemain.

"Ali disini sebagai Ali sendiri, karakternya kalem. dan...." Jelas Rako yang membuat semuanya mengangguk paham.

"Mulai hari ini sampai lima hari ke depan waktunya reading bersama. Untuk shooting mulai minggu depan. Sampe sini paham?"

"Paham Pak."

"Oke sebelum reading kalian bisa kenalan satu sama lain ya."

Ali dan yang lainnya pun berkenalan. Ia senang bisa satu project dengan sahabatnya Rassya. Kali ini Ali akan beradu peran dengan Aurora pendatang baru, yang dimana usianya jauh di bawah Ali.

"Ali."

"Aurora bang."

"Dewa."

"Rassya."

Merekapun mulai reading, Ali begitu fokus dengan skenario di tangannya. Selain itu ia juga melakukan pendekatan pada Aurora untuk membangun chemistry. Tak hanya pada Aurora tetapi juga pada Dewa yang akan menjadi sahabat di film nanti.

Kaia yang sudah selesai membicarakan kontrak Ali dan sembari menunggu Ali ia memilih ke kantin untuk mengisi perutnya.

"Mbak saya pesen soto ayam sama es teh manis ya."

"Baik, sebentar ya Kak."

Kaia mengeluarkan ponselnya dan mengubungi Resi jika ia sudah mengurus kontrak sang adik. Setelah mengubungi Resi ia membuka sosial media miliknya dan mendapati banyak sekali dm agar ia kolab bersama Prilly. Ia dia memiliki youtube channel namun masih jarang aktif.

"Mau aja sih kolab sama Prilly, ya tapi mana bisa sibuk banget itu bocah." Gumam Kaia.

Ia juga kangen bercanda, belanja bersama Prilly. Tapi yang lebih bikin kangen itu gangguin Ali. Ah ia rindu itu semua. Tak lama pesanannya pun datang, ia pun menikmatinya.

Saat menikmati makanannya tiba tiba saja Ali datang dan duduk didepannya.

"Ngangetin lo." Ujar Kaia.

"Sorry hahaha." Tawa Ali.

"Lo udah selesai?"

"Belum, istirahat dulu."

"Yaudah sana pesen makan."

"Iya. Mbak saya pesen ayam penyet sambal ijo sama es jeruk ya."

"Baik kak."

Kaia sudah menghabiskan makanannya ia memilih memainkan ponselnya. Tak lama pesanan Ali datang, Ali menikmati makanan tersebut. Selesai makan ia kembali melanjutkan reading bersama yang  lainnya sedangkan Kaia pergi keluar sebentar baru jika Ali sudah selesai ia akan menjemputnya.

***

Prilly yang hari ini libur memanfaatkan waktunya untuk beristirahat. Ia sejak pagi berada di dapur membuat kue kue kering untuk cemilan. Seperti saat ini ia sedang mengaduk adonan.

"Bikin apaan lo Kak?" Tanya Raja.

"Cookies."

"Wah gue mau ya Kak."

"Iya. Eh Ja tolong bikinin gue es jeruk dong."

"Iyaiya."

Prilly terkekeh melihat wajah masam Raja tapi adiknya itu tetap mengerjakan apa yang ia minta.

"Eh iya bentar." Ujar Raja sebelum mengasihi gelas berisi es jeruk.

"Apa sih ja?"

"Lo udah makan nasi belum?" Pertanyaan Raja membuat Prilly diam dan cemberut.

"Belum."

"Yaudah makan nasi dulu baru minum yang asem."

"Yaelah ja ga bakal ngaruh juga."

"Udah deh ga usah mengelak. Ga inget waktu lo bandel akhirnya masuk rumah sakit dan bang Ali marah sama lo?" Prilly diam mendengar nama Ali disebut oleh adiknya.

"Eh sorry kak ga maksud." Ujar Raja melihat perubahan wajah Prilly. Jujur saja Raja tak suka saat mengetahui bahwa Prilly berpacaran dengan Maxime, ia lebih suka kakaknya itu pacaran dengan Ali, Abang kesayangannya.

"Yaudah gue makan dulu."

Prilly mencuci tangannya dan mengambil piring mengisinya dengan nasi juga lauk pauk kesukaannya yang sudah dibuatkan oleh Ully. Tak hanya Prilly, Raja juga makan.

Selesai makan Raja pun mengasihi es jeruk tadi pada Prilly.

"Tuh."

"Thanks ja."

"Yaudah gue ke atas capek mau tidur."

Prilly mengangguk karena ia tau adiknya baru saja pulang dari sekolah. Prilly kembali melanjutkan membuat cookies kesukaannya.

Tepat pukul tiga sore cookies dan kue kering lainnya pun jadi. Prilly memasukkan ke dalam toples dan menaruhnya di meja ruang tengah untuk cemilan menonton, selain itu membawanya ke dalam kamar miliknya.

Di dalam kamar Prilly mengambil laptop dan menonton drama Korea yang masih belum ia selesaikan. Sembari menontonnya tangannya sibuk mengambil cookies dan ia memakannya dengan nikmat.

Saking asiknya menonton ia tak sadar jika jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Ia segera mematikan laptop, menaruh toples ke meja di samping tempat tidurnya. Dan beranjak untuk membersihkan diri.
Selesai mandi ia turun ke bawah dan mendapati orang tua serta adiknya sudah menunggu di meja makan.

"Lama lo kak." Gerutu Raja.

"Sorry deh."

"Udah ayo makan."

Prilly mengambil nasi, ayam goreng dan juga sedikit sambal. Mereka pun makan makan dengan nikmat. Selesai makan mereka berkumpul di ruang tengah untuk menonton bersama dan juga bercerita tentang hari ini.

***
Gimana part ini?
Jangan lupa vote dan comment!!

Salam Dilan 😊

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang