Ryujin menutup gorden kamar Jake karena hari mulai gelap, ia kemudian duduk di pinggiran ranjang mengahadap Jake yang tengah terlelap sehabis meminum obat. Ditariknya pelan selimut agar menutupi tubuh Jake hingga ke leher. Tangan Ryujin terulur mengusap dengan hati-hati rambut Jake yang mulai memanjang. Ditatapnya lamat-lamat wajah terlelap Jake.
Ryujin tersenyum samar karena bahkan dalam tidurpun Jake masih saja tersenyum. Ryujin tadi benar-benar panik dan khawatir melihat wajah Jake yang memucat dan darah yang terus mengalir dari hidungnya. Ryujn segera menelpon dokter kenalan keluarganya yang bisa datang kerumah. Kata dokter Jake kelelahan dan sepertinya tubuhnya tidak mendapatkan waktu untuk beristirahat serta makannya tidak terkontrol dengan baik.
Ryujin jadi penasaran sebenarnya dimasa depan apakah ia ibu yang kejam pada anak-anaknya? Tadi Ryujin sempat menggantikan baju atasan Jake, sejujurnya ia malu melihat tubuh laki-laki tapi kan Jake anaknya snediri kan? dimasa depan pasti Ryujin sudah melihat lebih kan ii anaknya. Ryujin tadi kaget mendapati ada beberapa lebam ditubuh pemuda ini.
Dengan hati-hati Ryujin beranjak dan meninggalkan kamar tidur Jake. Ia menyusul Somi, Lia, Yeji dan Minju yang tengah makan malam di meja makannya.
"Gimana uda turun demamnya?" tanya Minju begitu melihat Ryujin datang.
Ryujin mengangguk lalu ikut makan.
"Ryu, kalau dilihat-lihat ya gue kayak pernah lihat sekilas wajahnya Jake mirip seseorang tapi gue lupa siapa ya" kata Lia mencoba mengingat. Sedari tadi ia terus mengatakan bahwa Jake itu memang mirip sekali dengan Ryujin dari cara tersenyumnya, bentuk bibir, mata, hidung namun Lia mengatakan sekilas Jake juga mirip seseorang tapi ia lupa siapa.
"Gini ya Lia, jodohnya Ryujin di masa depan itu bisa aja orang asing yang baru dia temui dan kita nggak kenal. Percuma lo inget mirip siapa juga" kata Minju.
Yeji mengunyah burgernya lalu berkata, "tapi agak mirip Hyunjin nggak sih wajahnya?"
pertanyaan dari Yeji membuat Somi menjatuhkan kentang gorengnya dan Ryujin tersedak minumannya hingga terbatuk.
Lia menggeleng tak setuju, "enggak beda tau"
"We never know Lia, bisa aja kan. Kan bisa aja Jake anak Hyunjin sama Ryujin tapi mirip kebetulan aja wajahnya plek ketiplek mirip Ryujin" balas Yeji.
"berarti dimasa depan lo iparan sama Yejoy Ryu" Sahut Somi.
Ryujin menggeleng tak mau, "yakali bapaknya dia Hyunjin, mana mungkin gue sama Hyunjin nikah mau jadi apa rumah tangga kita?". Ryujin bergidik geli mmebayangkan ia dan Hyunjin menikah.
"Jadi lawak pasti, aduh kok gue jadi bayangin sih lu berdua nikah hahahahah" tawa Somi pecah membayangkan Hyunjin dan Ryujin menikah.
Hyunjin dan Ryujin itu terkenal dengan love hate relationshipnya mereka, sama-sama suka ngajak ribut tapi sama-sama saling butuh dan ngandelin satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo Mama!
Teen FictionSepulang sekolah Jake tidak langsung pulang kerumah, ia berjalan-jalan hingga pukul enam malam. Di bawah langit yang baru gelap dan lampu-lampu jalan yang mulai nyala, Jake berjalan gontai menuju rumahnya. Ia berhenti di depan toko kue dan teh beruk...