"Mama, hari minggu sibuk nggak? mau jalan-jalan sama om Hyunjin"
Ryujin yang tengah mengerjakan tugas sekolahnya bersama Lia di ruang tengah menoleh menatap Jake. "Emang Om Hyunjinya nggak sibuk? kamu mau kemana sama mama aja"
Lia mengulum senyum gemas memperhatikan interaksi Ryujin dengan Jake yang katanya anaknya dari masa depan. Hal yang berbeda dari Ryujin semenjak kedatangan Jake yaang Lia sadari yaitu Ryujin tiap sama Jake jadi lebih dewasa, lembut dan keibuan. Beda banget sama keseharianya kalau nggak ada Jake yang suka nggak jelas dan kelakuannya sebelas duabelas sama preman pasar.
Jake duduk disebelah Ryujin yang tengah duduk lesehan di atas karpet. "Enggak, ini om Hyunjin sendiri kok yang ngajak. Sebenernya diajakanya cuma berdua tanpa mama tapi...kan hari minggu mama juga udah janji mau ajak aku jalan jadi dijadiin satu aja"
Ryujin dan yang lainya heran, Jake semakin kesini semakin lengket dengan Hyunjin begitu sebaliknya. Setiap harinya Jake pasti dengan bangga dan semangat menceritakan hal sekecil apapun yang Hyunjin lakukan dan tunjukan padanya.
Seperti beberapa hari lalu Jake diajak Hyunjin mengajak Jake pergi ke Gym dan pulangnya Jake menceritakan dengan heboh bagaimana manly dan kerennya Hyunjin saat berolahraga. Jake juga pernah menceritakan tentang Hyunjin yang bisa makan pedas tanpa minum, Hyunjin yang bisa memperbaiki keran dan motor dengan cepat, Hyunjin yang mengajarinya naik motor, Hyunjin yang mengajaknya bermain layang-layang, mengajaknya mencari cacing, Hyunjin yang bisa membersihkan rumah dan lain sebagainya.
Kadang baik Ryujin, Yeji, Somi, Lia maupun Minju yang mendengar ceritanya hanya mengiyakan dan mendengarkan karena bagi mereka tindakan Hyunjin hanyalah hal yang biasa Hyunjin lakukan tapi ternyata bagi Jake semua tindakan dan ekspresi Hyunjin merupakan hal spesial dan mengagumkan.
"Yaudah iya, nanti mama yang bilang ke om hyunjin. Kalian mau kemana tapi? mama nggak mau ya kalau kamu hujan-hujanan lagi atau nyari kecebong di sungai sama Hyunjin"
Jake tertawa pelan menatap Ryujin yang kesal saat memergoki dirinya dan om hyunjin nyebur di sungai mencari kecebong. "iyaaa nggak kok, diajak ke timezone katanya sama mau diajak nongkrong ganteng di cafe nyari cewek hehehehe"
Ryujin menyentil pelan tangan Jake, "tuh kan tambah nggak bener ajarannya. jangan ikut-ikutan deh jadi playboy kayak Hyunjin"
"Gemesh banget sih kalian jadi kayak keluarga bahagia gitu" kata Lia.
ucapan lia membuat Ryujin dan Jake menoleh. Ryujin bereaksi biasa saja namun Jake merasa tersentil hatinya.
"Andai aja om Hyunjin papa aku di masa depan" batinya.
Jake sangat berharap Hyunjin papanya dimasa depan tapi bukan berarti ia tidak suka papanya di masa depan juga. dia sayang papa kandungnya yang ada di masa depan, tapi sayangnya mereka tidak sedekat layaknya ayah dan anak. Banyak hal yang belum sempat diajarkan papa kandungnya namun diajarakan dan diperkenalkan oleh Hyunjin. Berada di dekat Hyunjin membuatnya merasa nyaman dan...aman?. Ia seperti dibebaskan namun dijaga serta dituntun.
Ah, andai saja Om Hyunjin di masa depan bisa ia temui.
--------------------
Hari Minggu tiba, mereka benar-benar melaksanakan agenda jalan-jalan yang direncanakan.
Bermain di Timezone, berkunjung ke kebun binatang, piknik di taman dan sekarang mereka tengah menuju kedai es krim kesukaan Ryujin.
Hari ini mereka seperti keluarga bahagia yang tengah menghabiskan akhir pekan bersama. Sesekali Hyunjin melirik mencuri pandang pada Ryujin yang tampak semakin cantik dimatanya hari ini. Celana bahan berwarna cokelat susu yang dipadukan dengan atasan kemeja santai warna putih yang dikenakannya hari ini tampak berbeda dengan pakaian yang sehari-hari gadis itu kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo Mama!
Roman pour AdolescentsSepulang sekolah Jake tidak langsung pulang kerumah, ia berjalan-jalan hingga pukul enam malam. Di bawah langit yang baru gelap dan lampu-lampu jalan yang mulai nyala, Jake berjalan gontai menuju rumahnya. Ia berhenti di depan toko kue dan teh beruk...