Mama dan Keluarganya

1K 183 14
                                    

Ryujin keluar ruang BK dengan wajah lesu. Bukan, bukan karena dia habis ditegur karena buat masalah. Kalau perkara itu pastinya dia nggak mungkin sendirian pasti ada Somi atau nggak Yeji, Lia yang ngikutin dia. Minju? dia mah siswi teladan yang terjebak dalam lingkar pertemanan setan.

Ryujin habis ngelakuin konseling perguruan tinggi di ruang BK, bukannya dapat pencerahan dia malah makin galau. 

"Ini kamu udah mantap lo Ryu kalau ibu liat, kamu udah punya daftar kampus yang kamu mau, mau masuk apa juga udah tahu. Terus apa lagi yang kamu bingungi? Nilai kamu juga bagus kok, kamu sekarang harus fokus diujian masuknya aja."

Kalimat Bu Jihyo masih muter dikepalanya, iya ya apa yang dia bingungi.

"Ibu dapet laporan tumben akhir-akhir ini kaamu nggak berulah?"

Masa iya dia harus jawab "Bu saya sekarang punya anak jadi harus jaga sikap?"

"Minggu depan ibu mau ketemu sama orang tua kamu bisa ya Ryu? orang tua kamu yang paling jarang ikut sesi konseling lho"

Ah, sialan kenapa sih sekolahnya harus ada program sesi konseling dimana orang tua dan guru akan bahas nilai siswanya dan sikap selama disekolah. Harusnya sih setiap pas ambil raport tapi orang tua Ryujin juga nggak dateng. Orang tuanya bukanya nggak mau dateng, Tapi Ryujin ngerasa mereka lupa punya anak Ryujin. Apa dia coba telfon Mark ya? nggak ah, mark sok sibuk pasti juga lupa punya adek.

Kemarin aja pas dia kecelakaan mereka juga nggak dateng.

Disatu sisi Ryujin bersyukur karena orang tua dan kakaknya jarang pulang dia jadi bisa nyembunyiin Jake tapi disatu sisi kadang Ryujin juga kepikiran dan pengen ada orang tuanya.

Dia masih punya keluarga kan ya?

Ryujin menuju kelas, menghampiri teman-temannya yang tegah duduk menggerombol di bangkunya.

"Guys, maaf banget ya gue nanti nggak jadi ikut main. Gue diajak nyokap gue nyalon, bokap gue mau ikut nemenin juga jadi kita mau family time hehhehe" kata Lia.

Sepulang sekolah Ryujin, Yeji, Somi, Lia dan  Minju sudah berjanji akan menghabiskan waktu main. Bahkan Ryujin sudah menitipkan Jake ke Hyunjin supaya bisa main. 

"Yaelah gimana sih, yaudah deh kita berempat aja" kata Somi.

Minju yang duduk didepan Somi menoleh, "Aduh baru keinget, gue ada pergantian jadwal les" kata Minju dengan cemas.

"Bolos aja bolos" sahut Somi langsung disentil Yeji.

"Nggak boleh ngajak Minju ke jalan yang sesat!" kata Yeji

Ryujin terkekeh, "Tau nih, yaudah gapapa Ju les aja."

"Lah masa kita bertiga???"

"Ya masak lo mau beneran nyuruh Minju bolos?, kita berempat udah sesat seenggaknya diantara kita harus ada yang bener baik akal maupun akhlaknya." tutur Lia

"Jangan bawa-bawa gue dong, gue kan sama kayak Minju" kata Somi.

mereka tertawa dan meledek Somi, tak lama Nako menghampiri mereka.

"Eh ada Nako, kenapa tumben kesini?' sapa Ryujin dengan ramah dan lembut, sambil wajahnya menahan gemas melihat Nako.

Somi yang melihat mendekatkan kepalanya ke telinga Lia, "Si Ryujin semenjak punya anak jadi lebih sabar dan keibuan ya" bisiknya

"iya, gue kadang takut ngelihat  dia. Mata gue belum terbiasa" sahut Lia berbisik.

"Mau ketemu Yeji, Yeji kata Pak Jongdae sepulang skeolah nggak boleh pulang dulu ada latihan hari ini" tutur Nako, Yeji langsung melemas.

Halo Mama!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang