BAGIAN 5

133 20 1
                                    

"Sayang, kita bicaranya di ruang tamu aja ya,"ajak ayah.

"Iya, Yah,"jawab Zefa.

"Pertama ayah mau tanya dulu sama Zefa, Zefa sayang nggak sama ayah dan bunda?"tanya ayah.

"Itu udah pasti, Yah. Zefa sayang banget malah,"jawab Zefa.

"Zefa udah belajar di sekolah kan bagaimana Allah juga menghukum orang tua yang tidak bisa menjaga anak perempuannya?"tanya ayah.

"Sudah, Yah. Ayah sama bunda bisa diazab di akhirat jika Zefa tidak menjaga diri Zefa sebagai perempuan,"jelas Zefa.

"Jadi, ayah dan bunda sudah memikirkan matang-matang hal ini, Nak. Kamu akan kami jodohkan dengan anak teman ayah, supaya Zefa tidak terjerumus dengan pergaulan dunia yang makin tidak terkendali ini, Nak. Sepupumu Andin, sudah hancur karena pergaulan dunia ini, Nak. Ayah dan bunda juga tidak ingin itu terjadi padamu,"jelas ayah yang kelihatan berusaha menahan air mata agar kelihatan tetap tegar di depan anak perempuannya.

Bunda yang duduk di samping ayah kelihatan menunduk sambil menyeka air mata.

"Tapi Yah, bagaimana dengan sekolah dan semua impian Zefa Yah? Apa itu akan lenyap selamanya?"tanya Zefa.

"Tidak, Nak. Kamu akan tetap melanjutkan hak dan kewajibanmu sebagai seorang siswa. Tapi, kamu juga akan memiliki hak dan kewajiban yang baru, yaitu hak dan kewajiban sebagai seorang istri,"nasihat ayah.

"Maafin Zefa, Yah. Tapi ini berat untuk Zefa terima, Zefa nggak mau pisah sama ayah, bunda, Kak Keenan, Allura, dan yang lainnya. Zefa sayang sama kalian semua,"ucap Zefa.

"Kami tau itu, Nak. Kami tidak punya pilihan lagi, kamu dan Andin adalah sepupu dekat, jika orang lain tau tentang Andin, fitnah tak akan terelakkan juga untukmu sayang,"nasihat bunda.

Seketika itu juga, Zefa menitikkan air mata yang telah sedari tadi ia bendung. Ia tak sanggup membayangkan bagaimana menjadi seorang istri dengan umur semuda ini. Tapi ia tidak mau menolak permintaan ayah dan bunda karena Zefa tau itu akan menyakitkan bagi keduanya.

"Baiklah a..a..yah, bundaaa... Selama ini kalian tidak pernah menolak permintaan Zefa, kali ini Zefa juga tidak akan menolak permintaan ayah dan bunda,"ucap Zefa sambil tersedu-sedu.

Senyum indah terukir di kedua sudut bibir ayah dan bunda. Mereka bersyukur karena memiliki anak yang penurut seperti Zefa.

"Zefa, Hari Jum'at ayah dan bunda telah menyepakati untuk bertemu dengan keluarga teman ayah. Mereka akan datang ke rumah kita setelah ashar untuk membicarakan tanggal pernikahannya.

"Hmm..iya ayah,"jawab Zefa pasrah.

Di dalam hati kecilnya, Zefa sangat menolak perjodohan ini. Tidak pernah ada dalam pikirannya untuk menikah sebelum impiannya untuk menjadi Robot Engineer terwujud. Namun, kebahagiaan orang tua ada di atas segalanya bagi Zefa. Dia mulai belajar yakin pada dirinya bahwa setiap hal yang tidak dia sukai mungkin adalah takdir baik dari Tuhan.

...

"Zefaaa, apa kamu sudah siap, Nak?"tanya bunda.

"Iya bun, udah nih,"jawab Zefa malas.

Zefa keluar dari kamarnya dengan memakai baju yang telah bunda pilihkan. Tapi sebelum keluar kamar, Zefa tidak lupa untuk memotret stylenya kali ini. Itu sudah menjadi kebiasaan bagi Zefa sejak SMP.

 Itu sudah menjadi kebiasaan bagi Zefa sejak SMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dialah Imamku Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang