BAGIAN 12

47 2 0
                                    

Hari itu pun tiba, hari di mana Khidmatul ummah akan dilaksanakan. Tidak lupa meminta do'a dan restu dari ayah dan bunda serta para guru, Zefa dan Erland makin siap untuk menggemban amanah untuk mengabdi pada masyarakat.

"Bik, kami berdua berangkat dulu. Bibik jangan merasa kesepian ya,"canda Erland pada Bik Minah.

"Hehe, tentulah bibik akan merindukan kalian berdua. Melihat kelakuan kalian berdua yang selalu buat bibik tertawa. Hati-hati ya Nak Erland dan Nak Zefa, semoga kegiatannya lancar,"ucap Bik Minah.

"Aaamiin,"

"Kita perpisahan di sini aja Land?"tanya Zefa.

"Perpisahannya pake metode apa ya zef?"canda Erland.

"Gini,,,"

Zefa seketika mengambil tangan Erland lalu menciumnya dan mendekapkan tubuhnya pada Erland.

"Erland, jangan rindu sama Zefa ya. Ntar KU-nya nggak fokus,"canda Zefa.

"Pasti rindu lah Zef. My beautiful wife, kalo ada yang nyakitin langsung telpon aku ya, aku nggak mau kamu diapa-apain di sana,"

"Siaap, my handsome husband!"

Erland pun memberikan kecupan hangat pada kening Zefa. Di dalam hatinya, ia sangat berat untuk berpisah dengan Zefa. Walaupun hanya 2 minggu tapi seperti 2 tahun.

"Pesan aku buat kamu zef. Jaga diri kamu baik-baik dan selalu ingat Allah di mana pun berada, oke?"

"Insya allah, Zefa bakal selalu ingat itu,"

...

"Selanjutnya, kelompok Ustadz Zaki silahkan menuju ke bus 04,"ucap Pak Fajri memberi arahan.

"Zef, kamu jagain tas aku bentar ya, soalnya kebelet pipis," pinta Allura.

"Ya udah, cepetan ya ntar kamu ditinggal lo Ra," jawab Zefa.

"Iyaa Zefanya,"

Tampak dari kaca, sebuah bus yang sedang terparkir di sebelah bus 04. Tenyata itu Erland yang sedang duduk sambil mengenakan headset.
Dikarenakan tidak mungkin untuk memanggilnya, Zefa hanya memperhatikan Erland sambil tersenyum simpul.
Merasa diperhatikan, Erland menoleh ke arah samping.

"Hai Zef,"ucap Erland sambil melambaikan tangan.

Zefa hanya mengangguk tanda mengiyakan.
Seketika, semua bus mulai bergerak. Allura yang baru duduk dengan napas tersenggal-senggal langsung memperhatikan Zefa yang tengah menatap keluar jendela.

"Kamu liat apaan Zef? Serius banget kayaknya,"

"Hehe,,, nggak ada kok Ra,"

Allura yang penasaran langsung menoleh keluar jendela.

"Oohh, i know. Kamu pasti sedang perhatiin Erland, kan? Hayoo ketauan!"canda Allura.

"Ihh, apaan sih Ra,"

"Hahaha,,, so sweat banget kalian berdua. Btw, udah perpisahan kan ya?"tanya Allura yang tiba-tiba serius.

"Udah Allura cantik. Btw, aku takut Ra, kalo si Alda and the genk gangguin kita,"ucap Zefa.

"Ngapain takut sih, kan ada akuu. Siapa pun yang nyakitin Zefa harus hadapin dulu Allura. Btw, aku kan juga harus jaga amanahnya Erland,"jawab Allura santai.

Dialah Imamku Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang