BAGIAN 9

114 14 0
                                    

"Halo sayang," suara bunda terdengar jelas dari seberang sana.

"Ya, halo, Bun. Ini Zefa cantik,"jawab Zefa.

"Hmm,,, kayaknya ada yang lagi bahagia nih,"canda bunda.

"Eh, nggak kok bun. Zefa cuman semangat aja ditelponin sama bunda,"jawab Zefa.

"Oh ya, gimana kabar kalian berdua, sehat?"tanya bunda.

"Alhamdulillah sehat Bun, kalo bunda, ayah, sama Kak Keenan gimana?"tanya Zefa balik.

"Alhamdulillah kami semua juga sehat sayang,"jawab bunda.

"Oh ya Nak, gimana perasaan kamu setelah menikah?"tanya bunda.

Pertanyaan itu tentu membuat Zefa sedikit ngeri.

"Hehe bahagia kok bun, Erland baik, tapi kadang sedikit menyebalkannn,"ucap Zefa dengan sedikit penekanan agar Erland yang sedang bermain games bisa mendengarnya.

"Hahaha, menyebalkan bagaimana? Menantu kesayangan bunda itu,"ucap bunda bangga.

Erland yang mendengar ucapan bunda pun langsung tersenyum bangga kepada Zefa.

"Kok bunda bilang menantu kesayangan sih? Zefa cemburu tauu Bunn,"ucap Zefa kekanak-kanakan.

"Kok cemburu? Itu kan suamimuu,"jawab bunda.

"Iya Bun, tapi kann ,,,"

"Ya udah,,, bunda ingin mengajak kalian berdua datang ke rumah lusa ya nak, bunda mau ketemu sama menantu bunda,"ajak bunda.

"Mau ketemu sama aku juga nggak Bun?"canda Zefa.

"Tentu dong,"

"Habis bunda bilang mau ketemu sama menantu bunda aja,"ucap Zefa ngambek.

"Maksudnya, bunda mau bertemu menantu bunda dan istrinya,"jawab bunda.

"Oke dehh Bunnn, insya allah kami datangg,"ucap Zefa.

"Oke bunda tunggu,"

"Arthur,"panggil Zefa.

"Kok nggak jawab sih, padahal aku manggil lo,"ucap Zefa.

"Eh sorry, aku lagi fokus soalnya, lagian manggil arthur, mana aku nggak terbiasa,"jawab Erland.

"Kan itu nama kamu juga Land, lagian sedari tadi main hp mulu, sini hp-nya,"ucap Zefa.

"Eh..eh..eh sebentar mau menang inii,"jawab Erland.

"Sini nggak,,, 1...2...tiii, kalo nggak kasih hp-nya siap-siap diamuk massal,"ancam Zefa.

"Iya iya, inii,"

"Nah, gitu dong. Nurut,"ucap Zefa.

"Ngapain manggil?"

"Besok bunda ngajakin ke rumah, bunda mau ketemu kamuu,"jelas Zefa.

"Oke, aku juga ingin ketemu sama bunda mertua,"ucap Erland.

"Menantu sama mertua sama aja,"gumam Zefa.

...

Pada malam hari, Zefa termenung di kamarnya sambil membolak-balikkan buku pelajaran. Dia terpikir ucapan Ustadzah Fathimah ketika di masjid tadi, "Seorang wanita apabila sudah menikah, hendaklah ia bisa menyenangkan hati suaminya".

"Apa aku udah bisa buat Erland bahagia?"gumam Zefa.

Dia menatap dirinya di cermin, "Apa aku buka saja hijabku di hadapan Erland supaya dia senang? Bukankah ini yang dia mau,"gumam Zefa sambil membuka hijabnya.

Dialah Imamku Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang