6. Yummy

683 107 46
                                    

🔞

"Jangan main sabun lama-lama nanti ekormu iritasi" kata Chan. Minho terlihat menatap pria itu dengan kecewa.

Chan kemudian menggendong Minho untuk keluar dari sana dan menaruhnya dulu di lantai sembari Chan membersihkan bak itu.

Namun,  saat Chan meletakan pria itu di lantai Minho tak sengaja menarik handuk Chan. Hal itu membuatnya lepas dari sana membuat junior pria itu terlihat.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Chan saat Minho memegang handuknya tanpa dosa.

"Aku tadi berpegangan di sini" kata Minho dia tak sengaja melihat benda berbentuk lonjong dan menjulang itu.

"Wah punya mu kenapa?" Tanya Minho saat melihat barang berharga milik Chan yang terlihat mengeras dan berdiri.

Chan sejak tadi sudah menahannya, tapi entah kenapa selalu gagal. Dia lalu menjongkok dan memegang dagu Minho.

"Minho mau bantu aku?" Tanya Chan. Pria manis itu lalu mengangguk tanpa ragu, dia senang bisa membantu majikannya.

Chan lalu berdiri dan mengarahkan barangnya ke depan wajah Minho.

"Isap ya" kata Chan. Minho menatap menjulang itu, dia kemudian memegangnya tanpa ragu dan memasukannya ke mulutnya.

"Seperti ini?" Tanya Minho pada Chan, pria Bang itu mengusap rambut pria polos itu.

"Kau yang bergerak atau aku?" Tanya Chan. Minho terlihat menatapnya, jujur dia tidak mengerti maksud Chan.

"Terserah" kata pria itu sambil mulai mengemutnya. Sentuhan itu semakin membuat Chan bergairah, dia langsung memegang kepala Minho dan menggerakan bokongnya menusuk mulut pria itu.

Karena gerakan yang tiba-tiba membuat Minho tersentak dan hampir jatuh.

"Ayo isap lagi Minho" kata Chan sambil mempercepat gerakannya. Jujur ini sangat nikmat baginya. Minho menurut dia lalu memegang tubuh pria itu.

Minho tersedak saat batang pria itu mengeluarkan cairan. Hal itu membuatnya batuk dan ingin muntah.

"Teguk Minho itu vitamin" kata Chan sambil melepaskan dirinya dari sana. Minho menurut dan melakukan apa yang Chan katakan.

Saat ini mulut Minho benar-benar lelah karena tadi.

"Apa yang kau lakukan tadi?" Tanya Minho kemudian. Chan terkekeh kemudian dia jongkok di depan Minho. Pria itu mengusap rambut Minho dengan lembut.

"Tadi kita sedang bermain" kata Chan. Minho yang tidak mengerti apa-apa hanya mengangguk sambil tersenyum, dia senang bisa bermain dengan Chan.

Pria Bang itu kemudian membersihkan bak dan mengisinya dengan air. Sembari menunggu dia kembali jongkok di depan Minho. Minho masih menatap pria itu dengan polos.

"Ayo ke sini" kata Chan. Minho lalu menyeret tubuhnya ke sana. Dan menatap pria itu. Tanpa basa-basi Chan langsung mendekati cekungan leher Minho dan menyesapnya dengan seksual. Minho nampak diam, sambil memeluk pria itu dengan erat.

"Apa yang Tuan lakukan?" Tanya Minho.

"Membuat tanda, sekarang kau peliharaan ku" kata Chan. Minho tersenyum mendengarnya. Walaupun dia tak mengerti apa yang Chan sekarang lakukan padanya.

Semakin lama Chan semakin naik ke wajah Minho. Tatapan mereka bertemu saat ini. Saat Chan menatap mata pria itu membuatnya menjadi sangat bergairah, dia memegang wajah pria itu dan langsung mencumbuinya dengan ganas. Minho nampak diam tanpa memberontak sama sekali membuat Chan sangat leluasa melakukannya. Tangan Chan akhir meraba punggung pria itu. Sampai di bokong Minho dia meremasnya sekali.

Hal itu membuat Minho tersentak karena remasan itu. Chan berusaha mencari sebuah lubang di sana, namun tidak ada.

"Airnya sudah penuh" kata Minho disela-sela ciuman mereka. Chan kemudian melepaskannya dan menatap Minho sambil tersenyum.

Dia kemudian menggendong Minho dan membawanya masuk ke dalam bak.

"Jika kau membutuhkan bantuan lagi katakan saja pada ku" kata pria manis itu sambil tersenyum pelan. Chan terkekeh kemudian dia mengelus rambut Minho, hal itu membuat Minho menjadi sangat senang. Dia senang melihat pria bahagia.

Chan tersenyum setelah dia puas menyalurkan hasratnya. Tadi itu sebenarnya dia tidak sengaja melakukannya dengan Minho.

"Aku tidak boleh mengulanginya lagi" kata Chan. Dia lalu menghela napas dan masuk ke kamar.


***


"Gimana?" Tanya Changbin sambil menggoda pria itu. Chan nampak menaikan salah satu alisnya kebingungan.

"Kau sudah coba dia kan?" Tanya Changbin. Chan langsung menggeleng dia tak ingin mengakuinya.

"Tidak, dia kan laki-laki" kata Chan. Changbin terlihat menyipitkan matanya tidak percaya, tak mungkin Chan jika diberikan mangsa dia hanya diam saja tidak menerkamnya.

"Baiklah aku percaya, tapi keknya gak akan bertahan lama" kata pria itu.

"Terserah" jawab Chan.

"Hai! Aku saja perpesona dengan dia apalagi kau. Pasti kau main dengannya kan? Berapa kali?" Tanya Changbin lagi, jujur dia sangat penasaran.

"Aku bilang gak, aku ini normal. Lagipula dia itu ikan ya" kata Chan kesal.

"Baik kalau Hyung gak kau coba, aku yang coba ya" kata Changbin. Mendengarnya membuat Chan kesal.

"Kenapa aku punya teman semesum ini?" Batin Chan.

"Gak ada dia warisan ayah ku, jadi jangan berani menyentuhnya" kata Chan kesal. Changbin terlihat terkekeh, dia tahu Chan pasti berbohong sekarang.

"Okey deh posesif ya Hyung ternyata, ngomong-ngomong Hyung aku punya cewek cantik. Hyung mau coba gak?" Tanya Changbin.

Chan terlihat menggeleng pelan, baru saja dia tidak memikirkan itu tiba-tiba Changbin menggodanya lagi.

"Gak mau, nanti malah zonk lagi" kata Chan.

"Kalau Hyung gak mau main sama cewek karena zonk main aja sama cowo sekali-sekali. Biasanya cowo bisa tahan beberapa ronde" jelas Changbin. Chan terlihat malas mendengarnya, tapi sepertinya boleh dicoba.

"Gak ah, gak mau adu pedang" kata Chan. Mendengar itu membuat Changbin terkekeh. Di mana pun dan kapan pun obrolan mereka selalu frontal.

"Hyung kayaknya kalau model cowoknya kek Minho aku mau deh, dia cantik banget tau. Lebih cantik lagi dari cewek tulen" kata Changbin sambil mengingat wajah manis itu.

Chan jadi ingat dengan Minho, memang benar menurut Chan, Minho itu cantik, manis, ganteng dan polos pokoknya wajahnya itu sangat fleksible.

"Duh Hyung keknya aku bakal gila deh, uuh Minho" kata Changbin. Dia lalu menggeplak kepala Changbin berkali-kali.

"Kalian ngomong Minho ya? Aku juga kau dong. Dia cantik banget, kalau dia manusia kayaknya aku bakal langsung nikahin dia deh" kata Jisung yang tiba-tiba datang.

"Tapi dia laki" kata Chan.

"Gak peduli deh laki-laki atau perempuan. Dia itu limited edition, harus dimiliki. Hyung apa niat jual dia gak? Kalau Iya kasi aku ya" kata Jisung.

"Enak aja lo, gue yang boking duluan" Changbin tidak mau kalah.

"Minho itu punya gue pokoknya, dia lebih cocok sama gue. Lo kan pendek" kata Jisung. Changbin langsung menggeplak kepala pria itu.

"Enak aja lo, gue lebih tajir ya daripada lo. Hyung kasi aku ya" kata Changbin.

Chan benar-benar pusing melihat mereka yang memperebutkan Minho.

"Udah cukup, gue gak akan jual dia puas kalian?" Tanya Chan lalu memasukan bukunya dan pergi.

TBC

Jangan lupa vote dan komen
30 komen kita update Chap selanjutnya ❤

Bahasanya campur-campur ya, kadang Baku, kadang gak jadi maklum ya biar gak kaku-kaku amat.

LOVE IS GONE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang