"Lalu bagaimana?" Tanya Minhyun.
"Aku mengatakan pada ayah, bahwa aku akan membantunya. Saat itu aku pergi ke laut dalam dan mengambil mutiara itu. Karena itu aku mendapatkan kutukan oleh dewa laut" mata Minho.
"Di mana sekarang mutiara itu?" Tanya Minhyun.
"Ada di Tuan Chan" kata Minho.
"Jika kau mengembalikan mutiara itu apa kau akan diampuni?" Tanya Minhyun.
"Sepertinya Iya, tapi Tuan Chan akan pergi. Mutiara itu sudah terikat dengan tubuh dan jiwanya" jelas Minho. Minhyun menghela napas lalu dia mengangguk.
"Sudah kakak kita bicarakan hal lain saja" kata Minho sambil tersenyum.
"Kau akan pulang sekarang?" Tanya wanita itu sambil memeluk Chan yang tengah memakai celananya dari belakang.
"Iya" jawab pria itu.
"Meningap saja di sini, kita habiskan waktu bersama setelah sekian lama" kata wanita itu sambil menelusuri bagian bawah Chan.
"Daddy!" Kata Minho saat mendengar pintu itu dibuka dari luar. Pria manis itu langsung berlari dan memeluk pria itu.
"Daddy dari mana? Kenapa tidak pulang?" Tanya Minho pada pria itu. Chan nampak diam saja sambil berusaha melepaskan pelukan Minho.
"Jangan panggil aku seperti itu" kata Chan. Minho mengangguk lalu dia melepaskan pelukannya.
"Daddy lapar? Ayo makan" kata Minho. Minho melihat Chan nampak berbeda dengan biasanya.
"Minho jangan mengganggu ku, aku lelah" kata pria itu dia lalu masuk ke dalam.
Minho menghela napas, dia lalu mengejar pria itu.
"Tuan Chan, apa yang bisa aku lakukan?" Tanya Minho pada pria itu. Chan nampak menghela napas dia lalu berbalik.
"Diam! Jangan menganggu" kata pria itu. Minho nampak berkaca-kaca mendengarnya lalu dia menunduk.
Chan mengusap wajahnya, dia kemudian mendekat dan memegang pundak Minho.
"Minho maaf aku tidak bermaksud untuk membentak mu, tapi sekarang aku sangat lelah jadi tolong berikan aku beristirahat" kata Chan. Minho menatap pria itu dengan mata berairnya.
Flesh...Flesh...
Suara itu terdengar saat Minho memainkan air itu. Sekarang dia tengah berendam di bathup sambil membawa bebek karet milik Chan.
"Tuan Chan kenapa?" Gumam pria itu saat mengingat sikap Chan tadi.
"Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya Minho, dia lalu menunduk sambil menatap ekornya.
"Baik-baik mungkin dia lelah, dia kan belajar di sekolahnya" kata Minho berusaha untuk berpikir positif.
Mata Minho terbuka saat mendengar suara pintu kamar mandi itu dibuka. Rupanya dia tengah terlelap tadi di dalam sana.
"Tuan Chan" kata Minho dengan mata berbinar saat menatap pria itu masuk ke sana.
Minho berusaha mengeluarkan dirinya dari sana dengan cepat.
"Aku akan mandi, kau lanjutkan saja kegiatan mu" kata Chan tanpa menatap pria itu. Minho nampak menatapnya dengan kecewa.
Chan masuk ke shower dan mandi di sana. Minho menunduk, sebenarnya kenapa dengan pria itu. Kenapa dia sama sekali tidak menyentuhnya ataupun bersikap hangat seperti biasanya.
"Tuan Chan akan ke mana?" Tanya Minho saat melihat pria itu sudah memakai pakaian rapi.
"Aku akan pergi, jadi diam di sini" kata Chan. Dia lalu mengambil ponselnya dan pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS GONE | BANGINHO ✔
FanficNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR 🌊UPDATE TIAP HARI 🌊 Berawal saat Chan seorang mahasiswa Oseanografi diberikan sebuah warisan yang benar-benar-benar langka. Warisan yang bukan berbentuk barang atau tempat melainkan seorang peliharaan ma...