"Daddy" Sapa Minho saat Chan membuka pintu kamarnya. Pria manis itu tersenyum pada Chan .
"Kenapa? Apa mau mu?" Tanya Chan lalu dia menarik tubuh si manis.
"Ino kau keluar, daddy gak sekolah kan?" Tanya pria itu dengan manja-manja. Mendengar itu membuat Chan benar-benar gemas, pria itu masih aktif mengusap punggung mulus milik Minho.
"Ada syaratnya" kata Chan kemudian. Minho lalu melepaskan pelukannya.
"Apa?" Tanya Minho. Padahal saat itu masih pagi, entah kenapa Chan ingin bermain dengan Minho.
"Lihat nih punya daddy bangun, kamu urusin dia dulu ya" kata Chan sambil menatap ke bagian bawahnya.
"Gak ah, Ino gak mau. Masih pagi masak main gitu" katanya, lalu dia memutuskan pergi dari sana.
"Jadi gitu ya Ino?" Tanya Chan sambil mengejarnya.
"Iya, Ino gak jadi keluar aja" kata Minho lalu dia duduk di sofa depan TV. Mendengar penolakan itu membuat Chan menjadi kesal.
"Bener gak mau?" Tanya Chan.
"Gak" jawab si manis itu singkat sambil merebahkan diri dengan santai di sana.
"Okey deh, daddy main sama orang lain aja kalau gitu" kata Chan lalu dia mengambil kunci mobil. Mendengar itu membuat Minho menoleh dengan cepat.
"Daddy mau ke mana?" Tanya Minho.
"Mau main sama orang, kamu gak mau soalnya" kata Chan. Saat Chan akan membuka pintu depan. Minho dengan cepat mencegahnya.
"Gak boleh" kata pria itu dengan panik.
"Ino minggir deh, jangan buat daddy marah ya" kata Chan sambil memegang bahu si manis.
"Gak boleh, daddy main sama Ino aja" kata pria manis itu sambil menatap wajah Chan. Mendengar itu membuat Chan terkekeh pelan.
"Gak mau, tadi kamu nolak aku" kata Chan sambil meminggirkan tubuh Minho.
"Jangan marah daddy, ayo kita main" kata Minho sambil memeluk pria itu. Chan berhasil merayu pria itu.
"Okey tapi kamu harus dikasi hukuman" kata Chan. Minho nampak terkejut, apa hukumannya?
"Apa?" Tanya Minho. Chan lalu mengajak Minho duduk di sofa.
"Daddy mau ke mana?" Tanya Minho kebingungan saat Chan masuk ke dalam.
"Mau ambil alatnya" kata Chan dengan lempeng. Mendengar itu membuat Minho terkejut, jangan sampai alat yang itu.
🔞
Chan terlekeh sambil menatap alat itu, jujur saja saat Minho memakainya dia terlihat sangat seksi dan menggoda.
"Ino" panggil Chan sambil menggengam sesuatu ditangannya.
"Ino gak mau pakek itu, gak enak daddy" kata Minho sambil menggeser bokongnya dari sana.
"Tapi aku suka kamu pakek ini kayak waktu itu seksi banget" kata Chan sambil mencium bibir Minho.
"Ayo buka celana kamu" kata Chan. Minho diam, dia benar-benar tidak mau memakainya.
"Daddy kita langsung main aja gimana?" Tanya Minho. Chan menggeleng lalu dia melepaskan celana pria manis itu.
"Iya kalau kamu nolak, aku sama orang lain aja yang lebih nurut" kata Chan. Minho dengan cepat menggeleng pelan.
"Gak Ino mau" katanya kemudian dia melepaskan celana bagian belakangnya dan menungging.
"Ahh" Minho agak mendesah saat Chan memasukan benda itu ke lubangnya. Minho nampak diam kaku, alat itu ternyata tak bergerak sama sekali.
"Tunggu ya, daddy makan dulu" kata Chan sambil memainkan ponselnya. Dia berusaha untuk menyetel getaran alat itu.
"Tapi.." Belum selesai Minho berbicara Chan sudah meninggalkannya di sana.
Minho terlihat merapatkan kedua kakinya saat alat itu mulai bergetar di dalam sana.
"Ahh harus tahan" kata Minho sambil menutup mulutnya rapat-hapat. Chan melihat dari kejauhan, dia benar-benar senang melihat pria itu mendesah seperti itu.
"Daddy ahhh Ino gak kuat tolong ah" Teriak Minho yang sudah tidak tahan. Getaran alat itu semakin lama semakin cepat.
Minho lalu bangun dan berlari ke dapur mencari Chan.
"Minho aku belum selesai" kata Chan saat melihat pria manis itu sampai di sana.
"Aahh gak tahan Hmmm daddy hh" Minho memegang tangan Chan. Chan tersenyum miring mendengar itu.
"Gak, ini hukuman untuk mu. Jadi harus tahan dong" kata Chan. Minho benar-benar tidak tahan lagi, alat itu benar-benar membuatnya menggila.
Dia sampai jatuh ke lantai sambil memegang kaki Chan.
"Sambil nunggu, kamu main sama punya daddy dulu aja" kata Chan. Minho menurut dia lalu melepaskan celana Chan dan memasukan benda keras itu ke dalam mulutnya.
Minho benar-benar melakukannya dengan baik dan itu membuat Chan menjadi luluh.
"Huekk" Minho tersedak saat cairan itu keluar dari organ itu.
"Telan sayang telan" kata Chan. Dia lalu mematikan kompor dan menjongkok.
Minho memejamkan matanya untuk menahan desahan itu.
"Anak baik, ayo sayang" kata Chan sambil menggendong Minho seperti koala menuju ke kamar.
Chan melepaskan alat itu dari lubang Minho. Saat itu juga Minho merasa sangat lega.
"Akhirnya" kata Minho bernapas lega, Chan terlekeh mendengar itu. Dia dengan cepat langsung melucuti pakaian pria itu.
"Daddy mau ngapain?" Tanya Minho saat melihat Chan melepaskan pakaiannya.
"Kamu jangan pura-pura lupa dong, Tentu saja melayani daddy" kata Chan. Dia lalu membalikan tubuh Minho dan meninggingkan bokongnya. Sebelum masuk Chan meremas kedua bokong itu beberapa kali.
"Arhhh" Teriak Minho sambil memeluk guling. Chan masuk dengan paksa ke dalam lubang sempit itu.
"Gak apa Minho nanti aja kamu suka, kayak kemarin-kemarin gitu" kata pria itu.
"Ahh hmm hah" Minho mendesah hebat saat Chan menghempur lubangnya. Jujur dia lebih suka benda milik Chan masuk ke dalam dirinya daripada benda kecil berwarna pink itu.
Saat mereka asik bercinta tiba seseorang menggedor pintu kamar milik Chan.
"Minho kau ada di dalam?" Tanya Minhyun yang terdengar cemas. Minho berusaha untuk diam, jika dia menyahut otomatis dia akan mendesah.
Chan terkekeh melihat pria manis itu menutup matanya. Pria itu lalu mulai menggenjotnya semakin cepat sampai dia tidak bisa tahan.
"Ahh daddy hhh" suara desahan itu memenuhi ruangan. Minhyun dapat mendengar itu, dia lalu menggedor pintu itu.
"Kakak jangan khawatir Minho bersama ku" kata Chan. Minhyun mengusap wajahnya, kenapa Chan bisa sebejat ini.
"Minho kau baik-baik saja kan?" Tanya Minhyun yang harap cemas.
"Hai! Jawab agar dia pergi" kata Chan. Minho lalu menurut dan membuka mulutnya.
"Aku ahhh" Sial Chan kembali mempercepat gerakannya.
"Aku Ahh baik-baik hmm saja kakak ahh" kata Minho sambil mendesah. Minhyun menghela napas lalu dia pergi dari sana.
"Kau selalu membuat ku puas" kata Chan sambil mencium wajah pria manis itu. Dia lalu memakai pakiannya dan membawa Minho kembali ke aquarium.
"Tuan Chan" panggil Minhyun dengan tatapan tajamnya.
"Iya?" Tanya Chan tanpa dosa.
"Apa yang kau lakukan pada Minho?" Tanya Minhyun.
"Aku hanya memanfaatkan apa yang ada di sini" jawab Chan sambil menepuk bahu pria itu.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS GONE | BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR 🌊UPDATE TIAP HARI 🌊 Berawal saat Chan seorang mahasiswa Oseanografi diberikan sebuah warisan yang benar-benar-benar langka. Warisan yang bukan berbentuk barang atau tempat melainkan seorang peliharaan ma...