16. More and More

538 84 32
                                    

🔞

Chan benar-benar tersenyum saat pria manis itu menjilati batangnya. Semakin lama Minho nampak semakin ahli melakukannya.

"Hhhhkkk" Minho tersedak saat cairan itu keluar dari batang milik Chan.

"Tuan Chan sudah, apa yang harus aku lakukan lagi?" Tanya Minho dengan polosnya. Chan tersenyum lalu dia memajukan tubuhnya pada Minho.

Chan menautkan bibirnya pada bibir si manis, mereka saling melumat satu sama lain. Sambil mencumbui bibir si manis, tangan Chan mulai menggerayangi tubuh Minho dan berhenti di bokong pria itu. Chan memasukan dua jarinya untuk membuat jalan masuk ke sana.

"Arhhh huhh" Desahan itu terdengar saat Chan masuk ke sana. Minho memejamkan matanya, apalagi Chan tak sengaja menyentuh titik sensitifnya.

"Ya di sana" kata Minho sambil mengigit bibirnya. Chan nampak tersenyum dia lalu agak bermain di sana sampai lubang milik Minho basah.

Minho nampak menarik napas panjang sambil menunduk. Tapi Chan lalu mencengkram dagunya dan mengarahkannya pada Chan. Dia kembali melumat bibir si manis dengan seksual sambil menyentuh nipple milik Minho yang sudah agak menonjol.

"Hmmm" Minho mengerang saat Chan mulai menjilat dan menggigit nipplenya. Semakin lama pria itu nampak mengisapnya dengan seksual hal itu berhasil membuat Minho berkeringat dan batangnya mulai menegang.

"Wah pedang mu bangun" kata Chan sambil memegang kepunyaan Minho. Minho nampak tersipu mendengar itu, hal itu semakin membuat Chan menjadi gemas dia lalu menaikan Minho ke pahanya dan melingkarkan kedua kaki Minho di pinggangnya.

"Ahh masuk lebih dalam" kata Minho sambil memeluk pria itu. Chan lalu melonggarkan sedikit lubang itu dengan kedua jarinya lalu memasukan batangnya ke dalam pria itu.

"Arhhh aaaa" Minho berteriak saat benda itu masuk. Benar-benar sangat penuh dan hangat saat batang milik Chan berada di dalam sana.

"Ya masuk lagih" kata Minho sambil menggigit bahu Chan.

"Sekarang bagaimana rasanya?" Tanya Chan sambil menggenjot Minho. Pria manis itu memejamkan matanya sambil mendesah ria.

"Enak dan geli" kata Minho, dia merasakan darahnya seketika panas saat itu.

"Aku ingin keluar" tiba-tiba Minho mengatakan itu di tengah permainan  mereka. Chan langsung memegang dagu pria itu dan kembali menautkan bibir merek.

"Hmmm sudah tidak tahan" kata Minho berusaha mendorong Chan.

Chan memejamkan matanya saat cairan itu mengenai lehernya.

"Maaf" kata Minho dengan wajah polosnya. Chan nampak tersenyum miring dia lalu mengganti posisi mereka dengan Minho berada di bawah. Kedua kaki Minho dinaikan ke bahu Chan dan dia kembali menggenjot lubang itu.

"Ahh di sana lagih, enak" kata Minho sambil memejamkan matanya.

"Aku lelah" kata Minho sambil terengah-engah, entah kenapa Chan nampak masih sangat berkeringat. Tapi jika Minho pingsan permainan tidak akan seru lagi. Chan lalu melepaskan benda itu dari sana.

"Kita lanjutkan besok ya" kata Chan sambil mengusap rambut Minho. Si manis itu nampak mengangguk. Chan lalu menggendong Minho ala bridal dan kembali membawanya ke aquarium.

Saat Chan keluar, dia melihat si manis itu masih terlelap di dalam sana. Sepertinya dia kelelahan karena bekerja lembur semalaman dengan Chan. Agar tidak menganggu, Chan lalu memutuskan pergi dari sana.

Cuaca sangat bagus sekarang, es nampak sudah agak mencair karena matahari mulai bersinar.

Saat Chan berbalik dari kamar mandi, tiba-tiba seseorang mencegatnya.

"Sampai kapan kau akan mendiamkan ku?" Tanya wanita itu pada Chan. Pria itu nampak ingin pergi.

"Chan tolong jangan seperti ini" kata wanita itu. Chan diam sambil berusaha melepaskan wanita itu.

"Aku benar-benar merindukan mu" kata wanita itu. Nampak menatap wanita itu dengan kesal. Tapi tiba-tiba wanita itu menautkan bibir Chan dan melumatnya dengan frustasi.

Chan awalnya agak terganggu, namun entah kenapa dia larut dengan semua itu. Dia bahkan sampai mengunci pergerakan wanita itu di tembok.

"Aku merindukan mu" kata wanita itu dengan berkaca-kaca.

***

"Chan kau memang hebat, ini yang selalu aku rindukan" kata wanita itu sambil memeluk tubuh pria itu. Chan nampak melakukannya dengan baik.

"Hyuna kenapa kau bisa rapat seperti ini sekarang?" Tanya Chan yang benar-benar senang saat itu.

"Rahasia" kata wanita itu dia lalu melumat bibir Chan kembali dan mereka menghabiskan malam itu bersama.

Di sisi lain, Minho melihat rumah nampak kosong dan juga sudah malam.

"Aku tidur sangat lama" gumam pria itu lalu dia memutuskan untuk keluar dari aquarium.

"Kakak? Di mana Tuan Chan?" Tanya Minho saat melihat ternyata Minhyun ada di sana.

"Dia belum pulang, tapi aku tadi sudah menghubunginya tapi sepertinya" Minhyun menghentikan pembicaraanya.

"Kenapa kak?" Tanya Minho.

"Dia menginap di rumah temannya, jadi aku ke sini untuk menjaga mu" kata Minhyun. Pria itu menatap Minho, wajahnya terlihat pucat apalagi di bagian bibirnya.

Lehernya juga terlihat tidak semulus saat pertama kali mereka bertemu.

"Astaga" kata Minho saat menurunkan sedikit kerah baju Minho.

"Minho apa ini?" Tanya Minho terlihat cemas dengan keadaan pria itu. Chan benar-benar tidak bisa dipercaya. Bukannya takut, Minho nampak tersipu saat Minhyun menanyakan itu.

"Kata Tuan Chan ini tanda cinta" kata Minho sambil tersenyum malu. Minhyun menghela napas, sepertinya Minho sudah benar-benar percaya dengan Chan. Entah bagaimana jadinya perasaan Minho jika dia tahu Chan tengah tidur dengan orang lain saat ini.

"Minho kita kembali ke laut saja bagaimana? Kau bisa pulang ke rumah mu" kata Minho sambil memegang wajah Minho. Dengan cepat Minho menggeleng.

"Tidak kak" kata Minho.

"Minho dengar ya, Tuan Chan itu orang yang tidak bisa dipercaya. Jadi kau kembali saja ya" kata Minhyun. Minho masih nampak menggeleng pelan.

"Aku tidak bisa kembali, jika aku kembali aku mungkin akan mati" kata pria manis itu. Minhyun nampak menaikan salah satu alisnya.

"Kenapa?" Tanya Minhyun.

"Kakak jangan ceritakan pada Tuan Chan ya. Sebenarnya dulu aku pernah membuat kesalahan sehingga aku dikutuk oleh dewa laut. Jika aku kembali atau menyentuh lautan, maka aku akan menjadi busa dan mati" jelas Minho.

Minhyun hanya mengangguk sambil mengusap pundak Minho, dia sebenarnya tidak terlalu percaya dengan hal itu. Tapi apa boleh buat buktinya mahkluk seperti Minho ada kan?

"Kenapa? Apa yang kau lakukan?" Tanya Minhyun. Minho nampak tersenyum kaku.

"Aku mencuri mutiara hitam milik peliharaan dewa laut" kata Minho.

"Kenapa Minho?" Tanya Minhyun dia sudah mulai tertarik dengan cerita Minho.

"Dulu ayah sangat menyayangi ku, dia benar-benar mengasuhku saat aku tersangkut di jaringnya. Di laut juga aku tidak tahu siapa orang tua ku. Jadi aku memutuskan untuk tinggal di sini. Dulu rumah ayah kan di pinggir pantai" jelas Minho.

Minhyun baru ingat jika dulu saat dia masih remaja pria itu sering mengajaknya ke rumah itu.

"Kata ayah anaknya sakit dan hampir mati. Dia selalu menangis dan bercerita pada ku tentang anaknya. Dia mengatakan hanya Tuan Chan yang dia punya. Karena itu aku iba dan memutuskan untuk membantunya dengan mengambil mutiara itu" jelas Minho.



TBC

Jangan lupa vote dan komen ya
G

ais bosen gak si?

LOVE IS GONE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang