Minho terlihat panik, dia lalu menutup kakinya itu dengan selimut dan mengerakan tubuhnya ke bathup.
"Wah ajaib banget" kata Chan, hal itu membuat Minho menjadi cemas. Apa Chan akan membuangnya.
"Tuan Chan jangan buang Ino ya" tiba-tiba pria manis itu menangis. Chan terkejut, dia saat ini masih fokus dengan bokong molek milik Minho.
"Tuan Chan kenapa?" Tanya Minho.
"Ino coba ke sini?" Tanya Chan. Pria manis itu menyeret tubuhnya ke sana. Chan meletakan tubuh Minho di pangkuannya. Chan memeriksa sesuatu di bawah sana.
"Kayaknya bisa masuk deh" gumam Chan. Minho benar-benar tidak mengerti apa yang pria itu katakan.
"Ino kalau kamu diam di luar tanpa air bertahan berapa lama?" Tanya Chan.
"Ino gak tau, gak pernah nyoba" kata pria manis itu sambil mengusap matanya yang berair.
"Tuan Chan gak buang Ino kan karena Ino punya kaki?" Tanya si manis kemudian. Chan langsung menggeleng, dia malah beruntung jika pria itu memiliki sepasang kaki. 🌚
Minho lalu memeluk Chan dengan erat, dia benar-benar manja saat bersama dengan pria itu.
"Ino mau main gak?" Tanya Chan tiba-tiba.
"Main?" Tanya Ino mulai mode polos lagi.
"Main celup-celup oreo" jawab Chan. Mendengar itu Minho jadi bingung.
"Gak papa entar aja kamu tau, jadi ikut aku ke kamar ya" kata Chan dia langsung mengendong si manis ala bridal.
🔞
Minho untuk pertama kalinya rebahan di ranjang itu. Sesasinya sangat berbeda, di sana sangat empuk.
Dia terkejut saat Chan menindihnya saat itu, pria itu mulai menyesap leher si manis dengan seksualitas.
"Ino kamu kok mulus banget sih?" Tanya Chan sambil mengecup dada pria itu berkali-kali.
"Gak tau, Ino udah gini dari lahir" jawab pria itu. Karena tubuh Minho lebih kecil dari Chan membuat dirinya tergelam di sana.
"Tuan Chan mau ngapain" kata Minho saat Chan membuka kakinya.
"Kita main lah" jawab pria itu.
"Sakit gak? Ino takut tersedak" kata Minho. Chan langsung menggeleng, dia saat ini menatap junior Minho yang masih normal tak mengeras seperti dirinya.
"Ino pasti suka kok, jadi diam dan nurut aja ya" ujar Chan kembali mendidih pria itu. Minho yang polos hanya mengangguk saja.
Chan langsung menyambar bibir si manis itu dengan seksualitas. Dia benar-benar tidak memberi sedikitpun celah untuk Minho.
"Buka mulut sayang" kata Chan di sela-sela ciuamannya. Minho menurut, Chan langsung masuk ke sana dan mengabsen semua yang ada di dalam sana hal itu benar-benar membuat Minho tersentak.
Apalagi tangan Chan saat aktif mengegerayangi tubuh Minho dengan penuh hasrat.
"Aku gak tahan Ino" kata Chan. Tapi saat ini terlihat Minho belum terangsang sama sekali, jadi kalau langsung masuk pasti hambar.
Setelah puas dengan bibir si manis, dia langsung turun dan menyesap dada pria itu. Chan sekali meremas nipple milik pria itu sambil melihat respon Minho.
"Ino kenapa nutup mata?" Tanya Chan.
"Gak tau, Ino kayak mau desah gitu" kata pria itu dengan polos.
"Jangan di tahan, keluarin aja" kata Chan lalu pria itu kembali mempermainkan Minho dengan meremasnya berkali-kali.
Tak sampai disitu, dia juga meremas bokong Minho dengan seksual. Hal itu membuat Minho tersentak dan tak bisa menahannya lagi.
"Cukup Tuan Chan ahh" kata Minho saat Chan meremas juniornya yang mulai mengeras.
"Tuan Chan kok rasanya keras? Sesak gitu?" Tanya Minho. Chan terkekeh akhirnya dia berhasil, pria itu kemudian membuka kaki Minho dan langsung memasukan juniornya ke sana.
"Arhhh Tuan Chan sakit hh" kata Minho sambil berteriak saat benda keras dan besar itu masuk ke dalam dirinya.
"Ino tenang ya, pasti Ino ketagihan nanti kok" kata Chan sambil memaksa masuk. Minho hanya mengangguk sambil memejamkan matanya menahan sakit.
"Siap-siap ya sayang" jawab Chan, Minho terlihat mengangguk. Saat ini dia merasa lubangnya hangat karena ada punya Chan di dalam sana.
Chan memulai melakukan gerakan sakralnya hal itu membuat Minho memejamkan matanya untuk menahan desahan itu. Namun Chan bermain benar-benar sangat lembut membuatnya terlena dan tak tahan lagi.
"Ahh Tuan Chan asik banget hmm" kata Minho sambil mendesah. Chan pun merasa seperti itu, apalagi lubang Minho agak sempit jadinya dia benar-benar puas.
"Ayo percepat lagi Tuan Chan Hmmm" kata Minho, dia benar-benar gila saat itu. Chan benar-benar orang yang sangat krearif, dia benar-benar membuat Minho bergairah.
"Ino panggil aku daddy aja mulai sekarang ya" kata Chan sambil mengempur pria itu.
"Iya daddy, ayo lagih daddy Ino suka banget" kata si manis sambil meremas bahu Chan.
Saking panasnya, mereka bermain beberapa kali pelepasan. Karena Minho benar-benar kuat dan liar membuat Chan sangat betah. Begitu juga dengan Minho.
Chan menatap pria itu tengah berbaring di atas kasurnya itu, setelah beberapa ronde mereka bermain sepertinya Minho kelelahan. Sebelum dia membawa Minho ke aquarium dia mengecup bibir pria itu singkat. Chan merasa bersalah, tadi dia kelepasan melumat bibir pria itu sampai lecet seperti ini.
"Ternyata benar kata Changbin, main sama cowok itu lebih puas dan mantap" gumam Chan sambil menggendong Minho ala bridal.
Saat digendong pun Minho benar-benar menggemaskan, dia mengeliat dipelukan pria itu.
***
Saat Minho membuka matanya, dia sudah ada di aquarium itu.
"Di mana daddy?" Tanya Minho. Dia tersipu saat menyebut pria itu dengan sebutan "daddy".
"Kayaknya daddy sekolah deh" kata Minho kecewa.
"Eh Hyung kenapa mukanya berseri gitu?" Tanya Jisung saat Chan duduk di sampingnya.
"Mood gue hanya bagus aja" kata Chan. Dia lalu tersenyum pelan.
"Jangan bilang Hyung main sama Minho ya" kata Jisung dengan mata melotot.
"Minho itu punya gue, terserah gue mau apain dia" jawab Chan dengan senyuman miringnya.
"Changbin, liat deh si Chan. Percuma kita rebutan Minho, Chan yang dapat" rengek Jisung.
"Sudah ku duga Hyung pasti lo gak tahan" kaya Changbin dengan kecewa.
"Eh Bin, benar yang lo bilang kemarin. Kalau main sama cowo tu puas banget tau" kata Chan. Mendengarnya membuat Jisung seperti sakit tapi, fiks Chan main gelap.
"Udah gue bilang kan" kata si Changbin.
"Lo kok tahu sih? Jangan-jangan lo pernah main sama cowo ya" Tanya Chan. Changbin nampak terdiam, sepertinya dia tertangkap basah.
"Hmm kadang sih, tapi" Jisung langsung menutup mulut Changbin dengan satu tangannya.
"Cukup Hyung, jangan lagi. Cukup Chan Hyung aja yang terhasut aku gak mau" kata Jisung. Mendengar itu membuat Changbin memutar bola matanya.
"Sok suci lo, buktinya no naksir Minho kan. Dia lo cowok" kata Changbin sambil menjitak dahi pria itu.
"Minho itu lain pokoknya, gue pokoknya suka sama dia" kata Jisung.
"Gak tega gue liat dia digituin sama Chan Hyung, soalnya Hyung kan galak kalau main. Kasihan Minho sakit" kata Jisung.
"Lah kok gue" kata Chan, padahal dia saat itu bertengkar dengan Changbin.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
30 komen kita update ya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS GONE | BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR 🌊UPDATE TIAP HARI 🌊 Berawal saat Chan seorang mahasiswa Oseanografi diberikan sebuah warisan yang benar-benar-benar langka. Warisan yang bukan berbentuk barang atau tempat melainkan seorang peliharaan ma...