14. So Beautiful

564 90 32
                                    

Minho tidak banyak bicara, dia hanya menjawab apa yang Juyeon tanyakan. Jujur saja dia agak takut dengan orang asing.

Namun tiba-tiba Minho merasakan alat itu kembali bergerak di dalam lubangnya. Minho berusaha memejamkan matanya untuk menahannya, awalnya gerakannya lambat namun semakin lama semakin cepat.

"Hhhh" Minho tersentak saat alat itu menggempur lubangnya dengan kecepatan tinggi. Dia terlihat gelisah dan keringat dingin mulai keluar darinya.

"Minho kenapa? Sakit ya?" Tanya Juyeon saat melihat Minho gelisah. Pria itu menggeleng pelan, dia berusaha untuk diam saja agar desahan itu tidak keluar dari bibirnya.

Di sisi lain dua orang yang menyebabkan itu saat ini tengah menatap Minho dari kejauhan.

"Sung cepetin lagi dong, seksi banget dia anjir. Coba aja kalau gak rame pasti kedengeran si Minho desah" kata Changbin.

"Tapi gue lebih suka liat Chan Hyung tadi anjir, dia kelihatan panik banget. Belum pernah gue liat dia sepanik kek tadi" kata Jisung.

"Nah si Juyeon ngapain sih dia pegang-pegang Minho" kata Changbin agak kesal.

"Kita tunggu aja, liat relasi Chan Hyung kayak gimana" kata Jisung sambil mengatur kecepatan vibrator itu.

"Ah" Minho kelepasan, jujur saja sebenarnya dia ingin sekali mendesah saat beda itu menubruk lubangnya. Apalagi sekarang junor milik Minho sudah mulai mengeras dan membuat pria itu semakin sesak.

Karena berusaha menahan, air mata pria itu sampai tumpah.

"Minho kenapa? Kenapa nangis?" Tanya Juyeon. Minho menggeleng, dia lalu bangun dan pergi dari sana.

Chan lalu menatap mereka, Minho terlihat seperti tadi apalagi dia menangis sambil menutup mulutnya.

"Gue ke sana dulu ya" kata pria itu. Chan lalu berlari kecil menghampiri Minho.

"Weh lo apapin pacar gue?" Tanya Chan dengan kesal saat Juyeon memegang lengan Minho.

Chan lalu duduk di samping Minho, dengan cepat Minho memeluk Chan. Seperti tadi dia sembunyi di sana.

"Daddih Ino gak tahan, sesek bengat di bawah ahh hmm" ujar Minho. Chan sebenarnya berusaha untuk menahannya, tapi karena Minho mendesah seperti itu dia jadi tidak tahan.

Tangan Minho kemudian memegang wajah Chan dan langsung menautkan bibirnya di sana. Dia melakukannya agar suara itu tidak keluar dalam dirinya. Semakin lama ciuman mereka semakin dalam, sampai sepertinya dunia itu hanya punya mereka berdua.

Semua orang menatap mereka, namun Chan dan Minho tak peduli.

"Please pulang, Ino gakhh tahan" bisik pria itu sambil menahan suara itu. Chan mengangguk dia lalu membawa tubuh Minho ala bridal dan pergi dari sana.

Di sisi lain seseorang menatap mereka.

"Kak Chan gak bakal bisa pergi dari aku" gumam wanita itu sambil tersenyum miring.





***

Sebelum kejadian.......

"Kita kan sesama laki gak perlu malu ya" kata Changbin pada pria itu. Minho yang masih polos mengangguk tanpa ragu, karena mereka adalah teman Chan tidak mungkin mereka menyakiti Minho.

"Mana Sung?" Tanya Changbin. Jisung memberikan sebuah alat seks itu pada Changbin.

"Ini apa?" Tanya Minho saat melihat alat itu.

"Ini namanya vibrator, kamu pakek ya. Kalau kamu pakek ini Chan Hyung pasti seneng banget" kata Changbin.

"Mau kan No?" Tanya Jisung. Minho lalu mengangguk.

LOVE IS GONE | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang