"Jika kau masih banyak tingkah, pergi dari sini atau aku akan mengembalikan mu ke habitat mu" kata Chan sambil menutup pintu itu dengan kasar.
Minho menjongkok sambil menangis, dasar wanita mengadu dan penjilat. Karena hatinya panas Minho berusaha untuk pergi saja dari sana sesuai dengan apa yang Chan katakan.
Di luar sana benar-benar sangat aneh, jujur untuk pertama kalinya Minho menginjakan kaki di dunia luar.
Karena tidak memakai alas kaki membuat telapak kakinya terasa panas saat berjalan di jalanan itu.
"Aww" pria itu tak tahan dia lalu berlari mencari tempat teduh dan duduk di sana.
"Ini semua gara-gara wanita sialan itu" umpat Minho. Entah dari mana dia bisa belajar kata-kata kasar itu. Apalagi cuaca sangat panas saat ini membuat dirinya menjadi gerah.
"Aku sepertinya ingin berendam" gumam Minho sambil mengusap keringatnya yang bercucuran.
Tin...tin...
Suara itu membuat dia mendongkak, dia lalu melihat kaca mobil itu diturunkan.
"Minho apa itu Kau?" Tanya pria itu. Minho menyipitkan matanya untuk melihat pria itu.
"Apa kau teman Tuan Chan?" Tanya Minho lalu berdiri dari sana.
"Ternyata benar si manis, kenapa kau berkeliaran di sini?" Tanya pria itu.
Minho nampak diam, itu ternyata Changbin yang mempermainkannya dengan Jisung waktu itu.
"Sepertinya kak Chan mencampakan mu ya? Ayo ikut aku" kata pria itu sambil membuka pintu mobilnya.
"Tidak mau, aku takut dengan mu" kata Minho dengan polosnya. Changbin terkekeh mendengar itu. Dia melihat sekujur tubuh Minho merah dan penuh keringat.
"Ayo ke rumah ku, di sana ada ibu ku jadi jangan takut" kata Changbin kemudian. Minho lalu menatap pria itu, jujur tadi dia sudah benar-benar panas saat itu.
"Baiklah janji ya" kata Minho sambil mengancungkan jari kelingkingnya.
"Minho!" Panggil Changbin sambil mengemudi. Pria manis itu nampak terengah-engah.
"Sepertinya dia mulai sesak" kata Changbin lalu dia mempercepat laju mobilnya.
"Changbin dia siapa?" Tanya seorang wanita paruh baya saat melihat anaknya menggendong seseorang.
"Ini calon membantu ibu" jawab Changbin dengan senyuman di wajahnya. Mendengar itu membuat wanita itu berbinar lalu dia mempersiapkan mereka masuk.
"Byurr"
Suara itu terdengar saat tubuh Minho dimasukan ke dalam bak mandi kamar Changbin.
Pria itu nampak mulai membaik dan tubuhnya tidak semerah tadi. Saat Minho membuka mata dia melihat pria itu di sampingnya.
"Di mana aku?" Tanya pria manis itu sambil menatap ke sekeliling.
"Di rumah ku" jawab Changbin sambil memerhatikan Minho.
"Terima kasih ya, aku hampir saja mati tadi" kata si manis sambil tersenyum pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS GONE | BANGINHO ✔
FanfictionNOTE: SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR 🌊UPDATE TIAP HARI 🌊 Berawal saat Chan seorang mahasiswa Oseanografi diberikan sebuah warisan yang benar-benar-benar langka. Warisan yang bukan berbentuk barang atau tempat melainkan seorang peliharaan ma...