챕터 07: SCENT

1.5K 195 81
                                    


Hallo Pinkish... Sudah lama ya sejak terakhir aku update cerita ini. Semoga masih ada yang setia menunggu kelanjutan para Vampire tampan di Castle Winter De Mort.

Semoga mulai sekarang aku bisa update dengan rutin, aamiin.

Selamat membaca semuanya.

Jangan lupa VOTE, COMMENT, dan KASIH TAU MOMENT-MOMENT SEPERTI APA YANG KALIAN SUKA UNTUK CERITA INI. Supaya kedepannya aku banyakin moment seperti itu. Hehehe..

Sekali lagi selamat membaca.


***



Previous Story:

"Apa kau sama sekali tidak takut denganku? Aku mampu membunuhmu dalam sekejap." Ucap V dengan nada suara yang sengaja diberatkan, membuat suaranya terdengar 2 kali lipat lebih mengintimidasi.

Aneh.

Sangat aneh.

Bahkan setelah mengucapkan hal itu, V masih tidak bisa membuat Rochelle takut, karena jantung Rochelle masih berdetak dengan normal.

Hal ini benar-benar membuat V merasa frustasi.

Dengan pelan, Rochelle menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak takut padamu." Jawab Rochelle dengan sangat yakin. "Aku tidak takut mati, dan aku juga tidak takut padamu. Jadi jika kau ingin membunuhku sekarang, silahkan saja." Lanjut Rochelle. Hal yang semakin membuat V frustasi.

"Apakah nyawamu sangat tidak berharga bagimu?"

Rochelle terdiam, tapi hanya untuk beberapa saat.

"Ketika aku di bawa kesini, aku sudah menganggap diriku mati. Jadi aku rasa, itulah hal yang membuatku tidak takut." Jawab Rochelle.

V kembali terdiam. Dia sama sekali tidak bisa menebak jalan pikiran perempuan yang berada disisinya saat ini.

"Karena itu pertanyaannya sekarang adalah, kapan kau akan membunuhku?"








V terdiam mendengar ucapan Rochelle tersebut.

Sungguh, detak jantung Rochelle benar-benar membuatnya gila. Tidak pernah ada satupun manusia yang jantungnya mampu berdetak sestabil itu ketika berada di hadapannya. Terlebih dengan mengucapkan kalimat seperti itu. Karena saat ini Rochelle benar-benar terdengar seperti sedang menantang V untuk membunuhnya.

"Aku rasa kau berpikir bahwa mati akan mengakhiri semuanya. Akan mengakhiri penderitaanmu, bukan? Karena itu jawabannya adalah tidak."

"Eoh? Tidak? Apa maksudmu? Apa kau tidak akan membunuhku?"

V masih menatap Rochelle dengan wajah tanpa ekspresinya.

"Aku tidak akan membunuhmu dengan langsung."

Jawaban V itu spontan membuat Rochelle mengerutkan keningnya bingung.

"Aku tidak menyangka kaum sepertimu memiliki nyali untuk mempelajari kaum De Mort. Apa yang kalian harapkan bisa kalian lakukan dengan mempelajari kaum De Mort?

Sangat menyedihkan mengetahui bahwa semua pelajaran kalian tidak berguna. Tapi walaupun seperti itu, kau akan tetap berada di sini sampai aku putuskan kapan kau akan mati."

Iya, V akan membiarkan Rochelle tetap hidup untuk mempelajari banyak hal tentang manusia. Tidak bisa dipungkiri hal-hal yang Rochelle pelajari di tempat asalnya mampu mengganggu pikiran V. Entah pelajaran seperti apa yang mereka pelajari tentang Vampire, tentang kaum De Mort. Karena itu V merasa ada banyak hal yang harus dia ketahui tentang kehidupan manusia, mangsa utama mereka. Terlebih ada banyak hal baru yang tidak V ketahui tentang mereka. Contohnya seperti bagaimana mereka mengeluarkan air dari mata mereka, bagaimana mereka bergerak dalam tidur, dan yang paling penting adalah percikan yang V rasakan ketika pertama kali dirinya disentuh Rochelle. Percikan dengan timelapse dari pemandangan-pemandangan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

MIDNIGHT SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang