Nama Vampire kalian apa nih Pinkish?
Btw sejauh ini masih enjoy sama ceritanya ga? Jangan bosan-bosan yaa...
*
*
Hari sudah sore, dan Rochelle masih terbaring di tempat tidur tidak sadarkan diri.
Setelah tidur tadi malam, Rochelle sama sekali belum sadarkan diri karena ramuan yang Selene masukan ke dalam makanan yang Rochelle makan kemarin. Itu adalah cara yang harus dilakukan agar mereka tidak mendapatkan perlawanan dari Rochelle mengenai kesepakatan sepihak yang mereka lakukan.
Saat ini, keenam pangeran Winter De Mort bersama Selene sudah menunggu kedatangan Vlad bersama Rochelle di aula utama istana, di mana di tengah aula itu terlihat ada batu besar berbentuk meja rata, tempat dimana nantinya Rochelle akan dibaringkan saat Jimin menggunakan kekuatannya untuk menghapus ingatan Rochelle tentang semua hal yang terjadi di Winter De Mort.
Iya, itu adalah kekuatan yang dimiliki Jimin.
Disamping itu, Vlad tidak menggunakan kekuatannya untuk membawa Rochelle ke aula utama itu, karena saat ini dia sedang berjalan dengan pelan menuju tempat dimana pangeran lain sudah menunggu, sembari membopong Rochelle di pelukannya.
Kreeeekk.. Derit pintu aula terdengar ketika Vlad melangkah masuk. Semua orang yang ada di aula tentu saja langsung memandang ke arah Vlad.
Tidak ada satupun dari mereka yang beranjak dari tempat mereka berdiri, pun tidak ada satupun dari mereka yang mengucapkan kata.
Mereka terus memandangi Vlad sampai dimana Vlad membaringkan Rochelle di atas meja batu padat di tengah aula. Barulah saat itu mereka mengambil langkah mengitari batu besar itu, dan Jimmy, adalah satu-satunya yang berdiri tepat di meja bagian kepala Rochelle berada.
"Pasanganmu adalah untuk selamanya, tetapi untuk kasusmu, karena ingatan mortal ini-"
"Rochelle, namanya adalah Rochelle. Nama yang diambil dari kata Rose, bunga mawar."
Nam yang menjadi yang pertama membuka suara dari semua yang berada di tempat itu dengan paksa harus menghentikan kalimatnya ketika Vlad menyela.
"Aku mencari jawaban tentang kasusmu di buku."
Spontan hal yang diucapkan Nam itu mampu membuat Vlad yang sedari tadi memandangi Rochelle yang terbaring tidak berdaya, mengangkat kepalanya untuk menatap Nam.