챕터 04: APPLES

5K 454 135
                                    

Previous Story:
Bunyi perut kosong Rochelle memecah keheningan malam itu yang dengan langsung menarik perhatian V.

Rochelle menundukan kepalanya malu. Dia ingat bahwa dikedai waktu itu dia belum sempat mencicipi makanan yang disajikan pelayan kedai kepadanya.

Rochelle mengangkat kepalanya menatap V,
"Sepertinya aku lapar." Ucap Rochelle sembari menyelipkan helaian rambutnya dibelakang telinga dengan malu.

Kali ini ucapan Rochelle itu membuat V menarik satu sudut bibirnya membentuk senyuman menyeringai.

"Aku juga."
Ucap V sembari menatap leher Rochelle.



APPLES


"Apakah kau memiliki sesuatu untuk dimakan?" Tanya Rochelle dengan polosnya.

V masih menatap Rochelle dalam diam.

"Aku bisa memasak." Lanjutnya.

Wanita bernama Rochelle dihadapan V ini benar-benar belum menyadari statusnya didalam rantai makanan kaum V.

Unik, benar-benar unik. Itulah kata yang bisa mendeskripsikan Rochelle dimata V. Karenanya V hanya bisa membiarkan Rochelle dan pemikiran-pemikiran polosnya itu. Melihat sejauh mana dia akan bertindak.

"Aku juga akan memasakan sesuatu untukmu. Kau lapar kan? Apa yang ingin kau makan?" Ucap Rochelle yang masih berdiri dengan tegapnya dihadapan V.

"Dimana dapurnya?" Tanya Rochelle sembari mencoba melayangkan pandangannya kesekelilingnya.

"Hentikan!" Rochelle tersentak mendengar titah V.

Kali ini V bisa mendengar tempo dari jantung Rochelle yang berdetak dengan cepat. Dia takut. V menyunggingkan senyumannya disatu sudut bibirnya.

"Apakah kau tidak tau dimana kau berada saat ini? Siapa aku? Apa yang akan aku lakukan padamu? Apa yang aku lakukan jika lapar?"

Pertanyaan bertubi-tubi dari V itu semakin membuat jantung Rochelle berdetak dengan tempo yang sangat cepat. Terlebih suara V terdengar sangat berat dan menggelegar. Rochelle hanya bisa menundukan kepalanya. Kali ini dia tidak berani menatap laki-laki yang tadi sempat membuatnya terpana dengan ketampanannya yang tidak manusiawi itu. Beda halnya dengan V yang merasa puas dengan rasa takut yang dirasakan Rochelle. Karena seperti itulah seharusnya.

"Winter De Mort. Kau sekarang berada di Winter De Mort." Suara baritone V ketika mengucapkan wilayah yang paling dihindari Coven Hox itu membuat keadaan terasa semakin mencekam.

Winter De Mort... Batin Rochelle yang membuat dirinya sepenuhnya tersadar dengan keadaannya saat ini. Seakan tadi dia tengah terhipnotis oleh pesona seorang V.

Dimana dia berada? Mengapa dia disini? Siapa sebernarnya laki-laki bernama V ini? Mengapa dia sebodoh ini sehingga tidak mengetahui bahwa saat ini dia berada di Winter De Mort, wilayah yang namanya tidak pernah disebutkan dengan lantang oleh warga Coven Hox. Dan laki-laki bernama V ini memiliki nama lengkap Vlad De Mort the II.

Oh tuhan.

"Apakah kau tau apa yang ada disini? Atau yang lebih tepatnya lagi, siapa kita yang tinggal disini?" V mengucapkan hal itu sembari mulai melangkahkan kaki mendekat kearah Rochelle yang masih berdiri dengan kakunya. Hal yang tentu saja membuat Rochelle juga dengan pelan melangkah mundur.

Nafas Rochelle mulai terdengar tidak beraturan. Air matanya mulai menetes dengan bebasnya tapi dia masih berusaha untuk menahan tangisnya.

"Vampire. Apakah kau pernah mendengar tentang mereka? Aku yakin tidak. Kaum kalian bahkan terlalu takut untuk menyebutkan kata itu. Benar kan?"

MIDNIGHT SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang