prologue ☆゚.*・。゚

6.3K 343 7
                                    

"Em Hyung..."

"Mm?"

"Aku... mencintaimu"





















Manik mata berwarna coklat gelap itu natap ke langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik mata berwarna coklat gelap itu natap ke langit. Menatap kanvas biru itu. Beberapa awan terbentuk indah, tak ada cacat sedikitpun.

Usai makan siang, ia berjalan menuruni anak tangga, turun tiga lantai hingga ke kelasnya. Kemudian memasukan kembali bekal yang ia bawa kedalam tas miliknya.

Sedikit membaca baca lagi materi yang tadi diajarkan tadi sembari menunggu bel masuk berbunyi.

Angin dari sebelah jendela menerpa rambutnya, terasa menyejukkan. Entah daun coklat dari mana, kini terbawa sang angin hingga mendarat di atas bukunya. Pemuda manis ini menatap keluar jendela kemudian tersenyum.

Tak perlu waktu lama bel masuk pun berbunyi. Para siswa kembali memasuki kelas dengan rapi, tak seperti bel istirahat tadi.

Memasukan buku yang tadi ia baca, lalu mengambil buku lainnya yang akan menjadi pelajaran selanjutnya.

Menyenderkan telapak tangannya untuk menumpu dagu di atas meja. Mendengarkan penjelasan guru sesekali menggambar obat nyamuk di sisi buku tulisnya.

Mendengarkan ocehan mengajar seorang guru bukankah menjadi rutinitas para siswa sekolah?.

ting ting ting

Langit memerah seiring waktu berjalan. Kini siswa siswi membawa tas mereka masing-masing untuk pulang, mau itu pulang benar benar menuju rumah atau justru melipir pergi ke mall, tempat karoke, dan bar? Entahlah.

Si pemuda manis berjalan dengan santai, kedua tangannya yang di masukan ke saku hoodie miliknya guna menghangatkan suhu tubuh. Juga terpasang headset pada kedua telinganya agar tak mendengar keriuhan orang lain. Dirinya sangat suka ketenangan, sungguh!.

Melangkah melewati zebra cross menuju jalan ke rumahnya. Dengan pandangan yang menunduk, sedangkan kepalanya tertutup kupluk hoodie abu abunya.

Saat melewati gang sekilas pandangannya melihat sesuatu yang cukup menarik perhatiannya. Sesuatu yang janggal.

Pemuda manis itu berjalan mundur untuk mencari tahu.

Hingga langkahnya terhenti kembali di depan belokan gang sempit di sekitar jalurnya untuk pulang. Keningnya berkerut sedangkan matanya menyipit tak percaya.

Will You... (Jihyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang