Jisung terbangun dari tidurnya, berjalan keluar kamar masih dengan setengah kesadarannya.
Karena rasa kantuk masih meraja lela, Jisung memilih merebahkan diri di sofa. Ia berniat melanjutkan tidurnya di sana. Namun panggilan Haechan membuat ia sedikit tersadar kembali.
"Jisung, bukankah hari ini sudah masuk sekolah lagi?" tanya Haechan masih menyiapkan makanan di atas meja makan.
Jisung menggeram kesal, ia masih mengantuk sekali. Jika ingat besok pagi sekolah mungkin dirinya tak akan bermain game hingga larut malam.
sssttt jangan beritahukan ini pada Haechan hyung -Park Jisung
"Jisung" panggil Haechan lagi.
Ia masih melihat Jisung terlentang di atas sofa panjang itu pun lantas menggelengkan kepala. Haechan berjalan mendekat ke arah bocah remaja itu. Kemudian menepuk nepuk perlahan pipi Jisung dengan tangan lentiknya.
brug!
Jisung menarik Haechan, membuat tubuh yang lebih tua berada di atasnya. Jisung memeluk tubuh berisi Haechan erat. Sangat nyaman batinnya. Kenapa semalam ia tidak tidur saja dengan Haechan kalau begitu.
Haechan kali ini tak meronta minta di lepaskan. Ia menangkup kedua pipi Jisung yang sedikit tirus, lalu menempelkan bibir keduanya. Ingat! hanya saling menempel. Yang mana itu membuat Jisung sangat terkejut, tentu saja hal yang Haechan lakukan berhasil membangunkan Jisung sepenuhnya.
"Hyung?" Jisung menatap sosok yang menindih di atas tubuhnya.
Pipi Haechan memerah padam, ia langsung membenamkan wajahnya di cengkuk leher Jisung. Yang lebih muda terkekeh dengan tingkah tiba tiba itu.
"Sudah! ayo segera bangun, nanti terlambat" kemudian Haechan mulai beranjak dari tubuh Jisung. Ia sedikit merapikan baju yang ia kenakan.
Saat hendak pergi rupanya Jisung kembali menarik Haechan dalam pelukannya. Tapi sebelum itu Jisung pun ikut berdiri, ia menyamakan tingginya dengan Haechan lalu...
Cup
Cup
Cup
"Park Jisung! hentikan! itu geli!" Haechan mendorong dorong tubuh kekar Jisung agar menjauh darinya. Sedangkan Jisung tak perduli dengan rontaan Haechan, ia tambah brutal menciumi setiap inci wajah manis itu.
Usai mencharge tenaganya, Jisung langsung melesat menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar.
Haechan sendiri masih berdiam dengan wajahnya yang sudah memerah bak kepiting rebus.
Dalam perjalanan ke sekolah, entah pikiran absurt dari mana Jisung mengajak Haechan untuk menikah. Tentu saja Haechan menolak. Jisung bahkan masih 17 tahun. Memang bulan depan umurnya sudah 18, tapi normalnya itu masih di bawah kata legal untuk bocah remaja itu menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You... (Jihyuck)
RomanceKita sama sama sendiri, jadi kita bisa bersama sama untuk saling melengkapi. Think of me as your hyung, and I'll think of you as my little brother. "I can't, hyung has to be mine" -Jisung ⚠️bxb [Discontinue]