16

18.8K 1.4K 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah sarapan Queen Dan Danesh langsung pergi menuju sekolah. mereka sempat berdebat sebelum berangkat.


Flashback On

"Gue udah selesai, gue duluan"kata Queen

"kamu bareng sama aku" Danesh mencega Queen dengan memegang tangannya

"Enggak, gue mau berangkat sendiri" tolak Queen sambil berusaha melepaskan tangan Danesh yang memegangnya.

"Kamu harus berangkat sama aku titik" kata Danesh dengan tegas tidak ingin Queen membantah

"Lagian Mom sama Dad nitipin kamu ke aku, kamu harus nurut sama aku Queen" lanjutnya. Queen menggangukkan kepalanya dengan ekspresi tidak suka.

Flashback off



Akhirnya mereka berangkat bersama menggunakan mobil Danesh. Queen terkejut melihat mobil Danesh, mobil itu sangat keren, dengan desain yang mewah dan berwarna hitam menambah kesan elegan tersendiri sampai sampai Queen menginginkan mobil yang seperti itu.

"Wow cool"kata Queen sambil menatap kagum mobil itu.


"Wow cool"kata Queen sambil menatap kagum mobil itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalo kamu mau, aku bisa beliin buat kamu" katanya sembari mengusap kepala Queen.

"Hah engga, engga usah, pasti mahal" kata Queen, padahal mah sebenarnya dia mau tapi jaga image awokwok.

Danesh tersenyum
"apapun buat kamu, aku ga masalah harus ngeluarin uang berapapun. lagian aku kaya, uang aku nga akan abis meskipun beliin kamu sepuluh mobil kaya gini" katanya.

Queen menatap kesal ke arah Danesh, Queen baru tau ternyata selain dingin dan kejam Danesh itu juga orang yang sombong.

"yang kaya kan orang tua kamu" kata Queen sarkas

"loh aku juga kaya ko tanpa orang tua aku"kata Danesh

"aku punya perusahaan sendiri, beberapa mall, restoran, kafe, hotel. jadi, kalo kamu nikah sama aku hidup kamu akan terjamin" katanya sembari tersenyum menggoda.

Queen diam mendengarkan, dia langsung masuk kedalam mobil. takut Danesh melihat pipinya yang mulai memerah.

astaga gitu aja baper dasar hati murahan batinnya.

Danesh meliaht rona merwha dipipi gadisnya, dia terkekeh lalu masuk kedalam mobil dan mengemudikan nya menuju EHS. Selama perjalanan Queen jaya memandang keluar, dia tidak berani menatap Danesh. Dia takut akan menyukai Danesh karena sikap lembutnya.

Danesh sendiri hanya fokus ke jalanan, dia membiarkan Queen fokus dengan fikirannya. Dia tidak mau menggangu, begitu fikirnya.

"Nuel" panggil Queen tanpa mengalihkan pandangannya kearah luar.

"Iya Cleo?"

"Bisa ga lo manggil gue Queen, gue ga suka dipangil Cleo " kata Queen, dia tidak terlalu suka dipanggil Cleo karena Cleo sebenarnya sudah tiada makanya dia meminta orang tua da teman temannya memanggilnya Queen bukan Cleo.

"Okay Queen" kata Danesh menyetujui

"Tapi..." lanjutnya

"tapi apa?"tanya Queen

"kamu kalo bicara sama aku gabolh pake Lo-Gue. harus pake aku-kamu" katanya

"Hah yaudah iya" kata Queen

Mereka sampai di sekolah tepat bel berbunyi, jadi diparkiran sepi tidak ada murid. para siswa siswi sudah berada dikelas mereka masing masing. Queen dan Danesh keluar dari mobil.

"A aaku duluan ke kelas" kata Queen

"mau aku anterin?" tawar Danesh

"engga usah, Gu- aku bisa sendiri"

"yaudah, semangat belajarnya" kata Danesh disertai senyuman sembari mengelus pipi Queen lalu pergi meninggalkan Queen yang mulai memerah pipinya

imut banget sih, batin Danesh sembari terkekeh kecil

"gila jantung gue kenapa dah, apa gue punya penyakit jantung" kata Queen karena dia merasa jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, maklum guys Queen kalo dipelajaran emang pinter tapi kalo soal percintaan nol besar. ada yang sama ?

"gue takut jadi suka sama Nuel kalo gini terus, please hati Lo harus kuat ga boleh lemah okay semangat hatinya Queen" katanya sembari berjalan menuju kelas.





TBC^^
Don't forget to vote and follow me*
Thanks guys♡

549 words
29, Jan 2022

Classic TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang