Dengan langkah ragu Queen dan sahabatnya menghampiri Danesh dkk. sampai disana, Danesh menarik tahan Queen menjauh dari para sahabatnya. Danesh dan Queen duduk dikursi panjang yang terletak dipojok rooftop. untuk beberapa saat mereka hanya saling diam. Queen sibuk memikirkan alasan yang tepat ketika Danesh menanyainya, Queen takut Danesh marah karena Queen membolos.
"Queen"
"Nuel"
Panggil keduanya secara bersamaan. Queen memilih tidak melanjutkan, dia telah siap menerima kemarahan Danesh.
"kenapa bolos?"tanya Danesh dengan dingin
"Iyah tadi bilang katanya males upacara karna, terus Ana ngajak bolos, tapi mereka ga tau mau bolos kemana. yaudah aku ajak mereka ke rooftop, kalo soal kunci. Aku dapet kuncinya dari El "kata Queen sambil menundukkan kepalanya dan memainkan jarinya, Queen tidak berani melihat Danesh.
"owh"kata Danesh dengan singkat
"Kamu ngga marah?"tanya Queen sembari menatap Danesh
Danesh menggelengkan kepalanya, "ngapain aku marah, kan aku juga bolos" katanya
Queen tersenyum senang mengetahui Danesh tidak marah dengan tiba tiba dia memeluk Danesh, awalnya Danesh terkejut tapi dengan segera Danesh membalas pelukan Queen dengan erat seakan akan itu adalah pelukan terakhir mereka.
Queen bisa bisanya Lo kelepasan, tapi gapapa si. lumayan dipeluk Cogan, Nuel wangi banget sih batin Queen.
Hangat, batin Danesh.
Para sahabat mereka yang melihat mereka berpelukan hanya bisa memandang iri.
"Pengen deh dipeluk Ayang" kata Kenzo sambil memeluk dirinya sendiri
"besok harus cari Ayang"kata Fariz
"Danesh ternyata sweet banget yah"kata Lia
"pengen dipeluk juga"kata Ana
"sini sama gue aja" tawar Kenzo
"dih ogah mending sama Fariz"kata Ana
"Owh sama gue, yaudah sini"kata Fariz menggoda Ana
"apaansi gue cuma becanda anjir"kata Ana dengan kesal
HAHAHAHAHAHAHA
mereka tertawa bersama melihat Ana dan Fariz yang mulai berdebat itu, kecuali El dan Kenzi tentunya
Danesh dan Queen langsung bergabung dengan para sahabatnya duduk disofa. Queen duduk disebelah Danesh. Mereka sibuk dengan urusan masing masing, hampir semua sibuk dengan HP. kecuali Kenzi dan El yang membaca buku, dan Danesh yang menyandarkan kepalanya di bahu Queen sambil sesekali memainkan rambut ataupun jari jari Queen.
"Ka El bentar lagi ulang tahun kan?"tanya Queen kepada Danesh dengan berbisik agar tidak terdengar yang lainnya.
Danesh menganggukkan kepalanya.
"Dirayain ga sih?"tanya Queen lagi dengan masih berbisik.
Danesh mendengus karena tidak suka jika Queen terus membahas orang lain saat bersamanya meskipun itu sahabatnya yang sudah menganggap Queen sebagai adiknya, dia menggelengkan kepalanya. Danesh tidak tau karena El belum memberikan informasi apapun, karena biasanya jika El berniat merayakan ulang tahunnya El akan memberikan undangan kepada para sahabatnya.
"kalian mau bikin surprise buat Ka El?" tanya Queen masih dengan berbisik.
Danesh menggangukkan kepalanya, kemudian tak lama setelah itu Danesh menggelengkan kepalanya. Queen menghela nafas sabar. Queen memaklumi kelakuan Danesh saat ini, Queen tidak marah.
"Ka El"panggil Queen
"Iya Queen?"kata El sembari menutup buku yang dibacanya
"Ka El bentar lagi ulang tahunkan? Ka El mau ngerayain upang tahunnya ngga?"tanya Queen
"Kaka mau tapi lebih pengen dirayain sama sahabat sahabat Kaka aja si" Kata El
"Wih boleh tuh kita makan makan lu yang traktir ya El" kata Fariz
"Dasar pecinta gratisan" cibir Kenzo
"Ayo El kita makan makan Elu yang bayar"lanjutnya
PLAK
"Yee Lo sama aja kaya dia" Kata Kenzi setelah memukul kepala kembarannya sambil menunjuk ke arah Fariz
"Ato ga kita jalan jalan aja El"Usul Fariz
"Boleh tuh, nanti elu yang bayar semuanya El. Gue pengen ke Paris nih" Kata Kenzo
"Ga mending ke Los Angeles" Kata Fariz
"Engga bisa gitu dong, kita harus ke Paris titik" kata Kenzo
"LA"kata Fariz menatap tajam ke arah Kenzo, Kenzo pun tak gentar dia balik menatap tajam ke arah Fariz.
"Queen mau kemana?"tanya El
"Queen pengen ke Pantai"Kata Queen
"Yaudah nanti kita ke Pantai" Kata Danesh
"Pantai mana Nuel?"tanya Queen
"Pantai pribadi aku" Kata Danesh
"Gue ikut"Kata El
Danesh memandang tak suka kepada El, karena dia berniat akan kencan dengan Queen berdua saja. tapi malah ada penggangu.
"Engga, gue pengen berduaan sama Queen" kata Danesh menolak El ikut pergi bersama mereka.
"Gue Abang nya, jadi gue ikut"Kata El memaksa
"Engga, mending Lo pergi sama mereka tuh"kata Danesh menunjuk ke arah Fariz dan Kenzo yang masih berdebat.
"Gimana kalo sekalian ngerayain Ulang Tahun Ka El aja"kata Queen
"Nah bener tuh"kata El sambil tersenyum, Danesh melihat itu dan mengartikan bahwa El sedang menyeringai senang.
"Boleh kan Nuel?"tanya Queen, Danesh menggangukkan kepalanya. Dia kesal karena El, harapannya berduaan dengan Queen telah pupus.
"Okay, jadi kita ngerayain ulang tahun Ka El dipantai Nuel yah"kata Queen dengan senang.
"Wes gue diundang ga nih?"tanya Lia
"Iya nih gue diundang engga?"tanya Ana
"Gue juga diundang ga?"tanya Iyah
"Gimana Ka El?"tanya Queen kepada El karena ini acaranya.
"Terserah Queen aja"kata El
"Queen ajak temen temen Queen boleh?"tanya Queen
"Boleh"
"Thank you Ka El"Kata Lia, Ana, dan Iyah. Mereka senang karena diajak berlibur, apalagi dengan Pangeran mereka.
Akhirnya sisa hari itu, mereka membahas tentang rencana mereka yang akan berlibur dipantai pribadi milik Danesh sekaligus perayaan ulang tahun El. Fariz dan Kenzo hanya bisa pasrah, toh tak apa apa. Mereka bisa mengunjungi tempat itu lain kali. Tapi saat ini lebih penting kebahagiaan sahabatnya itu pikir keduanya.
TBC^^
Don't forget to vote and follow me*
Thanks guys♡856 word
10, Feb 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Classic Transmigration
Fantasymy first story^^ Ini murni buatan aku sendiri jadi tolong jangan dicopy, kalo ada kesamaan alur atau sebagainya mohon maaf karena aku juga terinspirasi dari beberapa novel🙏 Happy Reading Guys Jan lupa vote, Thank you♡