Setelah hari Minggu, dimana Queen menghabiskan waktunya bersama Danesh dirumahnya. Hari ini Queen berangkat ke sekolah bersama Danesh menggunakan motornya.
Mereka berangkat pagi karena ada upacara, udara pagi ini terasa dingin. Banyak kendaraan bermotor dan mobil, tapi untung saja tidak ada kemacetan.
Motor yang dikendarai Danesh melaju dengan kecepatan sedang. Queen duduk sambil menikmati suasana pagi ini. Queen melilitkan tangannya dipinggang Danesh, dan menaruh dagunya dipundak Danesh. Sesekali Danesh mengelus tangan Queen yang berada diperutnya, Setiap Danesh melakukan itu Queen selalu tersenyum. Tanpa diketahui Queen Danesh tersenyum senang di balik helm full face nya.
Hubungan keduanya semakin dekat, mereka mulai saling memahami satu sama lain. Queen berharap hubungan ini akan bertahan selamanya. Disisi lain, Danesh juga berharap sama seperti Queen, Danesh berjanji akan membuat Queen nya selalu bahagia. jika ada air mata maka itu akan menjadi air mata bahagia.
Tak terasa mereka sampai di Edelweis High School. Danesh memarkirkan motornya ditempat biasa Danesh dan sahabatnya parkir. Banyak siswa siswi yang melihat dimana Danesh membonceng Queen.
Queen turun dari motor Danesh dengan bantuan Danesh, ketika hendak membuka helm. Queen kesulitan membukanya, tapi Queen terus mencoba sampai sampai dia tidak sadar diperhatikan oleh Danesh.
Gemesin, batin Danesh sambil terkekeh kecil
"sini aku bantuin"kata Danesh sambil berjalan ke arah Queen. Queen mendongak kan kepalanya ke arah Danesh agar Danesh mudah membantunya membuka kaitan helm. maklum tinggi Queen hanya sebatas dada Danesh saja.
gantengnya my fiance batin Queen sambil menatap Danesh.
Setelah Danesh mencoba membuka kaitan helm Queen tak lama kaitan itu terlepas.
Tak
"makasihh Nuel"kata Queen sembari tersenyum manis.
Danesh mengambil helm Queen lalu meletakkannya diatas motornya. Danesh yang melihat rambut Queen berantakan karena memakai helm pun berinisiatif untuk merapikannya.
"maaf"kata Danesh sembari merapikan rambut Queen
"maaf?" beo Queen, dia bingung dengan omongan Danesh.
"maaf, karna aku pake motor rambut kamu jadi berantakan"
"hah gapapa kali kan aku yang minta buat pake motor. lagian wajar kalo rambut aku berantakan namanya juga pake motor jadi ga usah minta maaf. aku ga suka ya kalo kamu minta maaf cuma karna hal kaya gini" kata Queen dengan memelotot kan matanya agar terlihat seram tapi Dimata Danesh itu terlihat menggemaskan.
"Gemes banget si, jadi pengen ngarungin deh" kata Danesh sembari terkekeh, Queen yang melihat Danesh tertawa itu dibuat terpesona.
Manis banget sih, kalo gue diabetes gimana. ya tuhan, kuatkan hambamu ini batin Queen
"Ih apaansi karung karungin emang aku beras apa"kata Queen dengan kesal setelah sadar dari pesona Danesh, Queen berjalan cepat meninggalkan Danesh yang tertawa karena ekspresi Queen sangat lucu dimatanya.
Danesh mulai berjalan keluar dari parkiran, Danesh tidak menuju Queen untuk membujuknya. Danesh pergi ke kelasnya untuk menemui sahabatnya.
Biarin dulu kali ya, nanti aja gue bujuknya batin Danesh sembari memikirkan apa yang cocok untuk membujuk Queen nya itu.
Sedangkan para murid yang melihat adegan Danesh dan Queen sejak awal sampai akhir hanya bisa diam menahan gemas dengan kelakuan pasangan itu. disisi lain yang sudah memiliki kekasih ingin seperti Danesh dan Queen namun sayangnya pasangan mereka tak bisa diajak kompromi, beberapa ingin berada diposisi Queen atau di posisi Danesh. tapi apalah daya mereka, itu hanya kehaluan semata yang tidak mungkin menjadi nyata.
Queen berjalan menuju kelasnya, didalam kelas sudah banyak teman temannya. disana juga sudah ada sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Lia, Ana dan Iyah. Queen berjalan mendekati mereka.
"Good morning my friends" sapa Queen, dia sudah melupakan soal Danesh tadi.
"Pagi Queen"balas Lia, Ana dan Iyah sambil melihat ke arah Queen yang baru datang.
"Eh guys gue males nih mau upacara" kata Iyah dengan memelas
"yaudah kita bolos aja, gimana?"usul Ana
"bolos kemana dulu?"kata Lia
"Ke rooftop aja yuk" ajak Queen
"Okay gass"kata Iyah dengan senang
"ayo"kata Lia
"kuy"kata Ana
Setelah itu mereka berempat pergi menuju rooftop, sebelum bel berbunyi agar tidak ketahuan oleh OSIS yang berpatroli. Fyi rooftop itu selalu terkunci dan kuncinya dibawa oleh pak satpam. Queen mendapatkan kunci duplikat rooftop dari El. saat itu Queen tak sengaja melihat El keluar dari pintu rooftop, El meminta Queen agar menyembunyikan hal tersebut. Queen mau menjaga rahasia itu dengan syarat dia meminta kunci duplikat nya dan El tentu saja tidak bisa menolak. El memberikan kunci itu dengan pasrah ke Queen.
Mereka sampai di rooftop, tapi ternyata mereka tidak sendiri. Disana terdapat El, Fariz, sikembar dan juga Danesh yang sedang duduk disebuah sofa ditengah tengah rooftop. Mereka terkejut melihat Queen dan sahabatnya membuka pintu rooftop karena awalnya mereka kira itu adalah anggota OSIS
Danesh sendiri terkejut, bagaimana gadisnya bisa mendapatkan kunci rooftop. Bukankah kuncinya hanya dimiliki oleh pak satpam agar tidak ada yang membolos dirooftop. terkecuali mereka, Danesh dan sahabatnya mendapatkan kunci rooftop tentu saja karena orang tua Danesh pemilik sekolah ini. Jadi mudah saja untuk mereka mendapatkan kunci rooftop.
Mampus lo Queen, batin Queen terkejut karena melihat ada Danesh disana.
TBC^^
Don't forget to vote and follow me*
Thanks guys♡789 words
7, Feb 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Classic Transmigration
Fantasymy first story^^ Ini murni buatan aku sendiri jadi tolong jangan dicopy, kalo ada kesamaan alur atau sebagainya mohon maaf karena aku juga terinspirasi dari beberapa novel🙏 Happy Reading Guys Jan lupa vote, Thank you♡