"Kar... Lo nyemplung gih selametin dia." Suruh Herozein menunjuk kearah laut sontak Karina menatapnya tak percaya. "Kakak apa kau gila?! Bagaimana bisa kau menyuruh seorang perempuan meloncat kebawah?!" Tentu dia tidak terima disuruh seperti itu.
Herozein kembali bertolak pinggang dengan wajah datar. "Udah sana buru, tinggal nyemplung, berenang, terus geret dia ke tepian selesai gak susah-susah amat. Gih sana." Dia mendorong-dorong pelan Karina agar segera meloncat.
"Ckk! Aku tidak bisa berenang, Kakak! Yang ada aku akan ikut mati! Kau saja!" Karina menatap jengkel Herozein yang terdiam.
".... Lah?" Ia menoleh menatap Karina heran. "Lo gak bisa berenang?"
•
•
The Greatest Revision For Unpublished Story © Deurimen
Genre : BL, Bromance, Transmigration, & Historical
•
•Byurrr!!
Akhirnya setelah berdebat sengit Herozein lah yang meloncat kebawah, Karina bilang dia tidak bisa berenang sedangkan Herozein takut ketinggian, jadilah dia yang dipaksa Karina untuk meloncat kebawah dengan dalih 'Kau hanya takut ketinggian tapi bisa berenang, tutup matamu saja begitu kau loncat, Kakak!' daripada ribet dia pun dengan sangat terpaksa meloncat menyelamatkan Jennath.
Begitu merasakan seluruh air laut membasahi tubuhnya, Herozein membuka mata mengerjap pelan dan benar ada seseorang tenggelam tepat beberapa meter dibawahnya. Segera saja dia berenang kebawah mencoba mendekati sosok yang semakin lama semakin menuju dasar laut, lalu ia mengulurkan tangan untuk meraih lengannya.
"Sial jauh banget lagi, anjirrr." Batin Herozein mengumpat.
Tak begitu lama segera sesaat dia berhasil meraih lengan Jennath langsung saja Herozein menariknya dan berenang keatas cepat-cepat karena dia juga hampir kehabisan napas.
Pyaar!
"Pwahh! Gila susah napas gue, astaga!" Monolog Herozein begitu kepalanya berhasil mencapai permukaan laut dengan cepat dia menghirup udara.
Dari atas Karina berseru. "Kakak!" Ketika melihat Herozein muncul.
Herozein menengadah menatap Karina sekilas sebelum akhirnya dia kembali berenang menuju tepian agar dia bisa menyerahkan Jennath kepada Karina dengan begitu Jennath akan menganggap adiknya sebagai penyelamatnya dan dia pun akan jatuh hati kepada Karina, ternyata semua berjalan lebih mudah dari yang ia kira. Mereka sampai ditepian Herozein membaringkan tubuhnya sebentar disamping Jennath yang tidak sadarkan diri.
"Aduh capek..." Keluhnya dengan napas terengah-engah kemudian menoleh kesamping menatap Jennath beberapa detik sebelum akhirnya kembali bangkit.
Srakk!
Herozein menarik Jennath agar menjauh dari laut. "Nih bocah berat banget makan apaan sih?!" Hingga sampai beberapa langkah dan Herozein menyerah karena tidak kuat lagi, dia kehabisan tenaganya juga setelah berenang cukup jauh.
Dia duduk, Jennath belum juga tersadar membuatnya menghela napas kasar mana Karina tidak datang-datang padahal Herozein sudah kedinginan.
"Kakak!!!" Suara Karina terdengar menyatu dengan suara angin laut, Herozein berdiri melihat Karina ternyata ada diseberang membawa blazer nya dan juga barang-barang milik Jennath.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Revision For Unpublished Story
Historische Romane"Hidup cuma sekali gak bisa Lo revisi kek buku jadi gunain kehidupan Lo sekarang dengan baik, masalah itu kan cobaan hidup, jangan mental yupi gitu dong malu Lo kan laki." Sang penulis datang hanya untuk mengerti kehidupan yang sebenarnya diinginkan...