How About Me?

887 120 3
                                    

"Anjir!!" Seru Herozein begitu air dari shower langsung mengenai wajahnya, dia pun segera mematikan. Jennath menoleh penuh tanda tanya melihat Herozein yang sedang mengusap kasar wajahnya sendiri untuk menghilangkan jejak air. Entah sedang sial atau apa, dia lupa bahwa tangannya ini masih dipenuhi oleh busa shampoo.

"Aw! Sial! Aduduhh!!" Ia pun semakin berseru ketika kedua matanya terasa sangat perih.

Sontak Jennath segera berbalik dan berdiri didepan Herozein lalu menarik lembut pemuda yang tengah mengusap kedua matanya menggunakan lengan. "Ada apa?" Tanyanya agak khawatir.

Herozein menoleh kearah Jennath tetapi ia tetap memejamkan mata lalu menjawab sedikit panik. "Mata gue kena shampoo, Jen!"



The Greatest Revision For Unpublished Story © Deurimen
Genre : BL, Bromance, Transmigration, & Historical

Ceklek!

Pintu ganda kamar Herozein terbuka menampilkan Karina yang datang dengan membawa nampan berisi dua cangkir kopi dan beberapa camilan, perempuan cantik itu menyembulkan kepala lebih dulu sebelum akhirnya masuk kedalam setelah tidak melihat tanda-tanda sang pemilik kamar berada didalam.

Raut bingung tercetak jelas di wajah Karina. "Kakak..." Tentu dia langsung memanggil sang kakak untuk memastikan.

Langkahnya tertuju kearah meja lalu meletakkan nampan diatas sana dan mengedarkan pandangannya menatap sekeliling kamar besar tersebut yang tidak ada siapapun selain dia, Karina pun mengangkat bahunya dan berniat untuk segera keluar dari sana.

"Ahh! Aw! Jangan dibuka paksa, Jen! Perih tau!"

"Jika tidak dibuka, tidak bisa masuk."

"Yaudah... Tapi Lo nya juga pelan-pelan!"

"Mn..."

Deg!

Kedua mata Karina melotot lebar begitu mendengar suara sang kakak yang membuatnya seketika berhenti berjalan, ia pun berbalik memastikan lagi bahwa dia tidak salah dengar.

"Ahh! Jennath! Dibilang jangan maksa ih! Tambah perih kalo Lo buka paksa!"

"Lalu bagaimana?"

Tap tap tap!

Karina berlari pelan menuju kamar mandi dan dengan hati-hati dia menempelkan telinganya di pintu saat sadar bahwa suara Herozein beserta Jennath berasal dari kamar mandi.

"Akhh! Aw! Aduh! Basahin dari luar aja deh nanti juga masuk sendiri!"

"Buka perlahan-lahan."

"Apa yang mereka lakukan?" Cicit Karina dengan wajah agak terkejut dan pucat, ia semakin menempelkan telinganya pada pintu kamar mandi.

"Nah masuk kan! Dibilang kalo pelan-pelan bakal masuk sendiri."

"Mn... Apa kau masih bisa lanjut?"

The Greatest Revision For Unpublished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang