'Cause Drunk

644 103 6
                                    

Karena sama sekali tidak ada jawaban Herozein menghela napas bosan, apalagi sekarang banyak para bangsawan berbisik-bisik sana-sini mempertanyakan kebenaran yang dia katakan. Belum lagi Albert tetap saja bungkam, akhirnya Herozein kembali mendekat dan menunduk untuk melihat ekspresi yang disembunyikan Albert.

"Halo, gue cuma bilang. Kalo gak tobat nanti malah Lo yang mati Loh, jangan jahatin Jennath lagi ya. Dari segi apapun Lo emang bukan siapa-siapa dia, Raja ada di pihak Lo karena Lo tuh gampang dibegoin, kalo Lo jadi penerus otomatis dong dia bisa ngendaliin Ainsleirelen meski udah bukan hak dia lagi. Tapi Jennath beda, dia gak bisa dikendaliin sama siapapun. Dan Mama Lo, dia gak bisa ngapa-ngapain, asal Lo tau ya dia tuh bahkan lebih takut sama Jennath dibanding sama Gerrard."

Herozein tersenyum manis lalu mendekat kearah telinga Albert.

"Makanya dia lebih sayang Jennath daripada Lo."

Grepp!!

Brakk!!

"Akhh!"

"Albert!"

"Kakak?!!"



The Greatest Revision For Unpublished Story © Deurimen
Genre : BL, Bromance, Transmigration, & Historical

"Aw aw!"

Herozein meringis memegang tangan yang mencekik lehernya, lalu ia perlahan membuka mata dan langsung bersitatap dengan netra obsidian yang penuh kebencian. Albert mencekik dan mendorong dirinya hingga menabrak dinding dengan sangat keras, kini perhatian semua orang benar-benar teralih kepada kegaduhan mereka.

"Hehe..." Bukannya merasa takut Herozein malah tertawa membuat Albert semakin mempererat cekikan nya. "Uhukk..."

"Albert!" Seru Jennath segera dia mendekati mereka berdua begitu melihat Herozein batuk.

"DIAM!"

Klang!!

"Kyaaa!!"

"Pangeran!"

"Astaga! Apa yang terjadi?!"

Sontak langkah Jennath berhenti begitu melihat Albert menarik pedangnya dan kini berada tepat disamping leher Herozein, para bangsawan lain juga terkejut dengan perubahan suasana yang tiba-tiba.

"Kalau siapapun berani mendekat, maka kepala ini akan terlepas dari tubuhnya." Ancam Albert.

Karina datang. "Kakak!" Panggilnya membuat Herozein tersenyum lebar dan melambaikan tangan. "Kakak bodoh! Kenapa kau malah terlihat tenang?!" Hardik Karina tidak mengerti lagi kemudian berlari berniat menghampirinya.

Grepp!

"Jangan! Albert memiliki pedang! Dia akan menyakiti Kakak mu jika kau mendekat." Jennath menahan perempuan cantik itu. "Lalu kenapa dia diam saja?! Bukankah itu bahaya?!" Tanya Karina semakin panik. "Dia mabuk, dia tak akan sadar dengan apa yang telah dia lakukan sekarang." Celetuk Jennath membuat Karina menatapnya lalu mengeluh frustasi sekaligus khawatir. "Lagi-lagi! Kau selalu saja membuat masalah! Kakak!"

The Greatest Revision For Unpublished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang