Bab 6

1.3K 178 29
                                        

Nino menghilang, Bella yang menyadarinya langsung panik. "Nino tidak ada."

Jimmy yang sudah menolong Troll itu langsung panik mencari Nino. "Kemana dia pergi?"

"Tidak tau, tiba-tiba menghilang." sahut Bella.

Mereka semua sibuk mencari Nino, tidak lama kemudian Nino muncul kembali di hapan mereka. Saat ia kembali wajah Nino berubah semakin tampan, Anggun, dan berwibawa. Auranya semakin kuat, tapi sesaat kemudian Aura kuat itu menghilang. Nino sengaja menghilangkan aura kuat dalam dirinya, agar semua orang beranggapan kalau dirinya lemah. Jimmy yang melihat Nino langsung berbicara.

"Dari mana saja kau ha? Semua orang panik menca... Nino..." seru Jimmy, Jimmy langsung menangkap Nino yang pingsan.

Nino kali ini benaran pingsan dan bukan pura-pura. Entah apa yang terjadi di dalam sana sebelum Nino kembali. Semua kembali ke markas, saat di dalam mobil Nino tersadar kembali. "Maafkan aku selalu merepotkan kalian."

Jimmy yang dari tadi fokus menyetir langsung melambatkan sedikit laju mobilnya. "Kau kenapa? Tiba-tiba pingsan?"

Nino mengingat ingat apa yang terjadi, lalu ia berbicara sekenanya. "Aku lapar belum makan dari tadi,"

"Hmm, ya sudah kita makan di ujung sana. Nenek dan Natalia kembali ke markas, kita jalan-jalan dulu saja." ujar Jimmy.

"Aaaaaaah makasih, aku sudah lama gak jalan-jalan." ujar Nino.

Jimmy tersenyum kecil, ia tidak ingin menunjukkan senyuman itu depan Nino. Gengsinya gede, tapi Nino melihatnya. "Aah, baru saja aku melihatmu tersenyum. Jarang sekali Ice Prince sepertimu tersenyum, mahal soalnya senyumnya."

Mendadak wajah Jimmy berubah cemberut kembali. Padahal sudah hampir tersenyum lagi, tapi saat mendemgar ucapan Nino Jimmy menjadi jutek lagi. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, mereka pun sampai di tempat makan yang di bicarakan. Gerry, Temmy, dan Bella mengikuti mereka. Saat turun dari mobil Nino langsung menghampuri Temmy, Gerry, dan Bella. Tapi bukan Nino namanya kalau tidak cari gara-gara dengan Jimmy.

"Erry, Ino sama Erry aja ya..." seru Nino sambil merengek seperti anak kecil.

Gerry melihat wajah Jimmy yang cemberut, Gerry langsung menarik tangan Bella. "Bella, kita kesana yuk. Lihat bagus sekali,"

Gerry mencari alasan karena sudah di pelototin Jimmy, tapi yang peka selalu Temmy yang bisa di ajak kerja sama. Nino manyun depan Temmy, lalu Tmy bicara. "Ayo, sama Temmy aja. Ino mau beli apa? Temmy traktir."

"Huaaaaaah terimakasih, Ino mau Ice Cream itu." seru Nino sambil menunjuk Ice Cream.

Jimmy melotot kearah Temmy tapi Temmy tidak menghiraukannya. Bella dan Gerry sudah ketakutan karena aura gelap menyelimuti Jimmy. Tapi saat Nino akan membeli Ice Cream, Nino bertemu dengan Raya. Raya yang menyapa duluan. "Nino, Hai... Lama tidak bertemu, kangeeeeen..."

"Raya... Ino juga kangen, eh Aya sama siapa?" ujar Nino.

"Oh itu sama, hihihi... Kamu kayak tidak tau aku saja, biasa sama Mike... Ya sudah Aya nonton duluan yak..." ujar Raya.

"Oke..." sahut Nino, lalu ia kembali dan melihat Dua Ice Cream di tangan Jimmy.

Jimmy menyerahkan Ice Cream itu kepada Nino dengan muka datar dan jutek. Nino berbicara. "Kok Ice Creamnya sama Jimmy, Temmy mana?"

Merasa kesal Jimmy berbicara. "Heh, bisa tidak kau tidak menanyakannya? Aku yang membelikan Ice Cream ini dan kau harus menerimanya."

Bella, Gerry, dan Temmy hanya tertawa kecil melihat kelakuan mereka berdua. Lalu Nino menerima Ice Cream itu dengan muka datar juga. Nino tersenyum tipis lalu berbicara. "Jimmy, lapaaar..."

BL - THE ETERNITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang