Nino merasa seperti mengenali tatapan itu. Lalu Nino merogoh sakunya dan mengambil obat yang ada di sakunya. "Makanlah ini, ini adalah obat leluhur. Lukamu akan cepat sembuh,"
Nino menguapkam pil itu ke mulut pria yang babak belur itu. Pria itu memejamkan matanya, benar saja lukanya langsung hilang dan sembuh. Ketampanan pria itu kembali seperti semula. Wajahnya sangat tampan, lalu rambutnya panjang tak terurus. Pria itu berbicara. "Terimakasih, sudah menolongku waktu itu. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi,"
"Oh kau kah yang mau bunuh diri itu? Hah, pantas saja." ujar Nino.
Semua menatap Nino, lalu Nino duduk bersandar dan melihat sekeliling. Jatah makanan datang, makanan dipenjara itu sangat tidak layak. Nino miris melihatnya, Pria itu berbicara lagi. "Makan saja, dari pada tidak makan sama sekali."
"Ini sangat sedikit, bagaimana kalian bisa bertahan dengan makanan sedikit ini? Sementara kalian harus bekerja keras, menggunakan kekuatan kalian untuk membangun menara itu?" sahut Nino.
"Sudah resiko kami nak," ujar Ibu tua itu.
Pria yang di tolong Nino itu memperhatikan Nino yang memikirkan orang lain. "Namaku Vino, siapa namamu?"
"Nino..." sahut Nino.
Nino dengan terpaksa harus memakan makanan itu, ada seorang anak kecil yang memperhatikan Nino dari tadi. Ia sendirian, ayah dan ibunya mati saat sedang bekerja paksa. Nino tersenyum kearah anak itu, lalu Nino menghampirinya. Anak itu berada di penjara sebelahnya. "Ini makanlah,"
Anak itu langsung mengambil makanan milik Nino dan memakannya dengan lahap. Anak itu tidak mendapat jataha makanan karena berusaha kabur dari sana. Nino bersandar dan kepalanya di tumpukan di lututnya. Sebenarnya Mantra di rantai itu tidak berfungsi sama sekali bagi Nino, lalu Nino mencoba mencopot rantai miliknya sendiri. 'Berhasil...'
Nino berdiri dan mencopot semua rantai yang ada di tubuhnya. Semua orang terkejut melihat rantai milik Nino hancur lebur. Vino berbicara. "Bagaimana mungkin kau bisa menghancurkan rantainya?"
Nino hanya tersenyum lalu Nino berbicara. "Aku akan membantu kalian semua keluar dan pergi dari sini. Ada satu tempat, dimana tempat itu masih aman dan belum terjamah oleh Demon dan Vampire. Kalian bisa pergi kesana. Tapi aku butuh kerja sama kalian."
Semua Vampire san Troll bersemangat untuk membantu Nino. Vino berbicara lagi. "Katakan apa rencananya?"
"Saat matahari terbenam kita akan pergi dari sini, kalian bisa membuat boneka jerami?" ujar Nino.
"Kami bisa, kami bisa membuatnya." ujar mereka semua.
"Buatlah sekarang." sahut Nino.
Nino kembali memasang rantai miliknya, saat melihat ada penjaga yang masuk mereka semua berhenti beraktifitas. Mereka di pekerjakan paksa dari pagi hingga sore, karena ketika malam hari semua Demon harus berkumpul dan berusaha membangkitkan iblis itu. Petugas itu pergi dan mengunci pintu kembali, semua pun kembali membuat boneka jerami.
Semua telah selesai membuat boneka jerami. Nino memalsukan semua orang disana dengan Jerami. Nino membuka gembok mereka dengan kekuatan Nino, lalu Nino membuat Teleportasi untuk mereka semua pergi. "Tuan Vino, bawa mereka keluar dari sini. Portal ini langsung menuju ketempat itu, kalian semua cepat pergi."
Semua masuk kedalam portal teleportasi itu, semuanya sudah masuk. Dan hanya menyisakan Vino dan Nino. Vino mengulurkan tangannya mengajak Nino pergi. Nino tersenyum dan mendorong Vino masuk kedalam portal teleportasi itu. Vino berteriak didalam sana. Nino sudah merubah boneka jerami itu, Nino pun pergi saat sudah selesai dengan urusannya. Mereka semua sudah sampai di tempat yang Nino bicarakan tadi. Vino keluar dan semua orang menanyakan Nino. "Yang mulia, dimana Tuan Nino?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BL - THE ETERNITY
Adventure"Apa kalian pernah mendengar ada bangunan tua yang seperti istana di balik bukit itu?" seru salah seorang temannya. "Belum pernah sih, tapi apakah kalian mau kesana? kalau aku tidak mau. mending pulang kerumah, Rebahan." sahut teman anak yang terli...