papa Chandra berlari menyusuri koridor rumah sakit, ia sangat khawatir dengan kondisi putrinya.
dengan wajah berkeringat ia menghampiri pak Fadel yang sedang berjalan menuju ke igd.
"Fadel", panggil papa Chandra, pak Fadel langsung menengok ke belakang.
"om Chandra, Yaallah om istirahat dulu", ucap pak Fadel yang melihat keadaan papa Chandra, tetapi papa Chandra tidak menghiraukan itu.
"gimana keadaan Jinan?", tanya papa Chandra.
"Jinan gapapa kok om, hanya ada luka ditangannya dan harus ngabisin satu kantong infus baru boleh pulang", ucap pak Fadel
papa Chandra pun langsung menghela nafas lega, ia sepanjang jalan menuju ke rumah sakit tadi selalu berfikiran yang tidak tidak, takut putri nya kenapa napa.
"apa sebabnya Jinan bisa kecelakaan?", tanya papa Chandra
"Jinan bilang tadi stang motornya kaku dan gabisa digerakin jadinya jatuh, tadi Fadel mau ngajak Jinan pulang bareng tapi katanya dia bawa motor sendiri, Fadel juga berniat menjenguk keadaan Fazun yang katanya sakit, waktu sampai didepan rumah om, Fadel ngabarin Jinan kan tapi Jinan udah ngirimin pesan lebih dulu, dan Jinan malah minta tolong, dia ga berani ngabarin om karena takut, spionnya patah", ucap pak Fadel
"andai Jinan tau, keselamatannya jauh lebih penting daripada spion itu", ucap papa Chandra
"tadi Fadel juga bilang gitu om", ucap pak Fadel
"emang Jinan itu keras kepala sekali, tadi pagi om juga ga ngizinin dia buat bawa kendaraan sendiri, omong-omong kamu ini darimana?", tanya papa Chandra
"habis ngelunasin administrasi nya om", ucap pak Fadel dengan senyumannya.
"loh, berapa biayanya biar om ganti", ucap papa Chandra
"ga perlu om, Fadel ikhlas kok membantu lagian Jinan juga insyaallah calon istri Fadel", ucap pak Fadel
"beneran nih?", tanya papa Chandra
"iya om, Fadel beneran ayo kita ke igd ngeliat keadaan Jinan", ucap pak Fadel
"iya ayo"
mereka berdua langsung berjalan menuju ke igd, setelah sampai di igd mereka masuk kedalam dan melihat Jinan yang sedang termenung, papa Chandra dan pak Fadel langsung mendekat.
"kak, kamu gapapa kan? mana yang sakit bilang sama papa", ucap papa Chandra, Jinan langsung menatap papanya.
"papa, Jinan minta maaf spion motornya patah", ucap Jinan dengan mata berkaca kaca.
"lupain masalah spion itu, keselamatan kamu lebih penting nak", ucap papa Chandra sembari mengelus kepala anaknya.
"papa, Jinan mau cerita, tadi Ananta nyatain cintanya ke Jinan di lapangan sekolah, langsung Jinan tolak kan, tapi Jinan malah dikata katain sama anak sekolah, Jinan takut pa", ucap Jinan
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, PAK! [SELESAI]
FanfictionJinan Ophelia gadis berusia 18 tahun yang saat itu masih duduk dibangku kelas XII SMK harus menerima kenyataan bahwa ia akan dijodohkan dengan seorang laki laki pilihan papanya.