Jinan terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara gelas pecah.
ia melihat gelas yang berisi air di atas nakas sudah pecah berhamburan di lantai.
"Astagfirullahaladzim mas Fadel, kenapa ga bangunin Jinan kalau butuh sesuatu", ucap Jinan tapi tidak dibalas apapun dengan Fadel.
"biar Jinan beliin air mineral dulu ya mas", ucap Jinan
Jinan keluar dari ruangan Fadel dan berjalan menuju ke kantin rumah sakit, sesampainya di kantin ia langsung membeli beberapa air mineral.
setelah membelinya, ia berjalan menuju ke ruangan suaminya.
"kak Jinan?", panggil seseorang yang membuat Jinan membalikkan badannya.
"siapa ya?", tanya Jinan
"kakak lupa sama gua? gua Nawa", ucap Nawa
"eh iya, baru ingat maaf ya", ucap Jinan
"kakak ngapain disini? siapa yang sakit?", tanya Nawa
"suami kakak", ucap Jinan yang membuat Nawa terdiam, Jinan belum terlalu lama lulus sekolah ternyata sudah menikah.
"kakak deluan ya wa, takut suami kakak nunggunya kelamaan", ucap Jinan dan langsung meninggalkan Nawa.
"kak, boleh gua jenguk suami lu?", tanya Nawa
"jangan berisik ya tapi", ucap Jinan dan diangguki oleh Nawa.
ia mengikuti langkah Jinan menuju ke kamar Anggrek no 121, setelah sampai didepan pintu Jinan langsung membukanya dan masuk ke dalam kamar rawat inap Fadel, diikuti dengan Nawa.
"mas, maaf Jinan agak lama", ucap Jinan
Jinan membantu Fadel untuk duduk dan memberikan air mineral itu kepada Fadel.
"loh? pak Fadel ternyata suami kak Jinan?", tanya Nawa
Fadel bingung melihat pemuda didepannya ini, kenapa dia masuk bersama Jinan.
walaupun ia tidak mengingat siapa Jinan di hidupnya, tetapi ia menghargai Jinan yang berstatus sebagai istrinya.
"kamu siapa?", tanya Fadel
"bapak udah ngelupain saya? pantesan aja dulu saya suka sama kak Jinan, bapak keliatan ga suka banget, ternyata bapak suka sama kak Jinan", ucap Nawa, Fadel benar benar tidak mengerti ucapan Nawa karena ia benar-benar lupa.
"Nawa, kakak bilang kalau kamu mau jenguk jangan berisik kan? kalau berisik mending keluar deh", ucap Jinan
"jangan dekat dekat dengan istri saya", ucap Fadel ke Nawa.
"selow pak, saya ga akan ngerusak hubungan orang lain", ucap Nawa setelah itu ia keluar dari kamar Fadel.
"kamu bisa jelaskan ke saya siapa dia dan kenapa dia bisa ikut kamu ke kamar saya?", tanya Fadel, Jinan mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, PAK! [SELESAI]
Fiksi PenggemarJinan Ophelia gadis berusia 18 tahun yang saat itu masih duduk dibangku kelas XII SMK harus menerima kenyataan bahwa ia akan dijodohkan dengan seorang laki laki pilihan papanya.