Fadel menunggu dokter keluar dari ruangannya, ia menunggu kabar tentang keadaan istrinya, ia juga sudah menghubungi orang tua dan mertuanya.tidak lama kemudian dokter keluar dari ruangan dimana Jinan sedang ditangani.
"dokter bagaimana keadaan istri saya?", tanya Fadel
"istri bapak masih di pembukaan 3, bapak boleh masuk", ucap dokter perempuan itu.
Fadel mengangguk dan langsung masuk ke dalam ruangan dimana terlihat Jinan sedang terbaring seraya meringis menahan sakit di perutnya.
"mas sakit...", ucap Jinan
Fadel mengecup kening Jinan lama dan mengelus perut Jinan.
"anak buyyah jangan bikin ummah sakit kayak gini ya? buyyah paham kamu pengen cepat cepat bertemu ummah, buyyah dan abang Zai tapi jangan nyakitin ummah ya sayang", ucap Fadel sambil mengelus perut istrinya.
"sabar ya sayang? mas yakin kamu kuat bertahan demi anak kita ya?", ucap Fadel sambil menatap mata istrinya yang sendu.
tiba tiba ada dokter masuk ke dalam ruangan Jinan dan langsung memeriksa pembukaannya.
"bu Jinan, ini pembukaannya sudah lengkap bisa kita mulai ya bu?", ucap dokter yang hanya dibalas anggukan oleh Jinan.
Jinan mengeratkan genggamannya pada tangan suaminya seperti meminta kekuatan dari suaminya.
"ayo bu ikutin instruksi saya ya"
"tarik nafas....ayo dorong bu", ucap dokter
Jinan berusaha kuat mengenjan untuk mengeluarkan anaknya.
"bagus bu, ayo ibu sekali lagi, kepalanya sudah terlihat", ucap dokter
"ayo sayang, kamu pasti bisaa sayang", ucap Fadel sambil mengecup punggung tangan istrinya.
Jinan melihat ke arah Fadel dengan tatapan sendu nya.
"mas, Jinan capek...", ucap Jinan
Fadel menggeleng, ia tidak tega melihat keadaan istrinya seperti ini.
"kamu pasti bisa sayang, ayo demi anak kita", ucap Fadel
dengan mengeluarkan seluruh tenaganya, Jinan kembali mengenjan sampai akhirnya terdengarlah tangisan bayi baru lahir.
"oek....oek....oek...."
"Masya Allah bapak ibu, anaknya perempuan, cantik & sempurna", ucap dokter tersebut sembari meletakkan bayi mungil itu di dada Jinan, agar bayi itu bisa mencari asi nya.
Fadel menangis melihat anak nya lahir ke dunia, anak yang ia tunggu tunggu selama ini, Jinan pun sama ia benar benar terharu karena telah berhasil melahirkan putri kecilnya.
"bayi nya saya bawa dulu ya pak bu? mau dibersihkan dulu setelah itu baru dibawa ke ruang rawat inap ibu", ucap dokter, Jinan mengangguk.
setelah itu Fadel mengurus administrasi Jinan agar Jinan cepat dipindahkan ke ruang rawat inap.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, PAK! [SELESAI]
FanficJinan Ophelia gadis berusia 18 tahun yang saat itu masih duduk dibangku kelas XII SMK harus menerima kenyataan bahwa ia akan dijodohkan dengan seorang laki laki pilihan papanya.