ILYP • BAGIAN 30

183 17 2
                                    

Beberapa bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan kemudian

Kandungan Jinan saat ini telah menginjak usia 9 bulan, ya bisa dibilang saat ini ia sedang menunggu hpl saja untuk bertemu anaknya.

Fadel sebagai suami siaga pun mengambil cuti untuk beberapa hari kedepan demi menghindari hal hal yang tidak diinginkan.

"mas, Jinan pengen nasi goreng udang", ucap Jinan yang sedang berada di pelukan suaminya.

Fadel membuka matanya dan melihat ke arah jam.

"udah jam 11 sayang, kamu gak ngantuk?", tanya Fadel, Jinan menggeleng.

"Jinan pengen nasi goreng", ucap Jinan mau tidak mau Fadel pasrah, daripada istrinya ngambek gara gara gak diturutin.

"yaudah mas beliin", ucap Fadel

ia beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi untuk cuci muka terlebih dahulu, agar rasa kantuknya sedikit berkurang.

"mas, Jinan ikut yaa?", ucap Jinan yang langsung dijawab gelengan oleh Fadel.

"engga, angin malam ga bagus buat kamu sayang, lagian kamu juga lagi hamil besar, dirumah aja ya sayang, mas gamau kamu kenapa napa", ucap Fadel

"kan bisa pake mantel mas", ucap Jinan

"ga usah sayang, biar mas aja yaa, kamu jagain Zai yang lagi bobo aja", ucap Fadel sembari mengelus rambut istrinya itu.

"yaudah deh", ucap Jinan

Fadel memakai mantel dan topinya, ia keluar menggunakan motornya, nasi goreng langganan Jinan tidak terlalu jauh dari rumah, tetapi warung nasi goreng itu selalu antri.

"mas Fadel hati hati yaa", ucap Jinan

"iyaa cantikku, tungguin mas ya", ucap Fadel dan Jinan pun mengangguk.

Setelah Fadel keluar dari kamarnya, Jinan pun ikut keluar dan menuju ke kamar Zaidan.

dibuka nya pintu kamar Zaidan, ternyata anak itu sudah tidur lelap sambil memeluk guling.

Jinan menghampirinya dan duduk di sisi ranjang Zaidan, ia mengelus rambut tebal milik anak itu, Jinan menatapnya dengan tatapan sendu.

"bisakah ummah bersama kamu sampai kamu menikah nak? ummah sayang banget sama idan, ummah benar-benar ga rela kalau orang tua kamu ngambil kamu dari ummah dan buyyah"

"izinkan ummah egois kali ini sayang, ummah ga mau ngembaliin kamu ke papa dan mama kamu, mereka yang buang kamu tempo hari, kenapa sekarang mereka menganggap ummah seakan-akan menculik kamu?", Jinan menghapus air matanya dan menetes.

"ummah mau idan yang nemenin ummah dirumah ngurusin adik bayi kalau buyyah lagi kerja"

"ummah mau idan yang jadi pelindung adik bayi, kan idan sendiri yang pengen adik bayi kan?"

I LOVE YOU, PAK! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang